Semakin bertambah usianya, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pasalnya, kebutuhan zat gizi bayi semakin meningkat untuk menunjang tumbuh kembangnya. Nah, dari sekian banyak zat gizi yang diperlukan, kira-kira berapa kebutuhan zat besi untuk bayi? Apa fungsi zat besi untuk bayi dan bagaimana cara memenuhinya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa pentingnya zat besi untuk bayi?
Zat besi adalah salah satu jenis mineral yang paling dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan organ bayi.
Melansir dari Kids Health, kegunaan zat besi untuk bayi adalah membantu pembentukan hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Tanpa zat besi yang cukup, tubuh si Kecil hanya akan membuat sedikit sel darah, sehingga jaringan dan organ tubuhnya tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.
Ini artinya, kekurangan zat besi pada bayi bisa menyebabkan anemia. Dengan demikian, manfaat zat besi untuk bayi, yaitu mencegah terjadinya anemia sejak dini.
Apabila terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, anemia defisiensi besi dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
Misalnya, anak menjadi lebih lemot dalam merespons, gampang rewel, dan sulit mengendalikan diri.
Oleh karena itu, memastikan si Kecil memperoleh kebutuhan zat besi yang cukup itu sangat penting.
[embed-health-tool-baby-poop-tool]
Berapa kebutuhan zat besi untuk bayi?
Bayi baru lahir sebenarnya masih memiliki simpanan zat besi yang berasal dari ibunya selama trimester akhir kehamilan, yaitu sekitar 250—300 mg atau sekitar 75 mg per kg berat badan bayi.
Menurut penelitian, simpanan zat besi dalam tubuh si Kecil dapat mencukupi kebutuhan zat besi setidaknya sampai ia berusia 6 bulan.
Jadi, Anda tak usah khawatir kebutuhan zat besi pada awal kehidupan si Kecil tidak tercukupi.
Apalagi, ASI yang merupakan makanan utama bayi dapat membantu mencukupi kebutuhan mineral tersebut.
Walaupun kandungannya sangat sedikit, zat besi dalam ASI dapat lebih banyak diserap oleh si Kecil dibandingkan dengan makanan sumber zat besi lainnya dan pemberian susu formula.
Sebesar 50—70% zat besi dalam ASI dapat diserap oleh tubuh si Kecil.
Namun, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi, kebutuhan mineral untuk bayi ini pun meningkat.
Jika dilihat dalam tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi bayi sesuai usia yakni sebagai berikut.
- Usia 0—5 bulan: 0,3 mg per hari.
- Usia 6—11 bulan: 11 mg per hari.
- Usia 1—3 tahun: 7 mg per hari.
Kebutuhan ini tentu sudah tidak dapat dicukupi oleh ASI saja karena kandungannya yang sangat kecil. Melansir dari IDAI, ASI hanya memenuhi 0,3 mg kebutuhan zat besi bayi per hari.
Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa bayi usia 6 bulan ke atas harus menerima makanan padat atau MPASI.
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan zat besi untuk bayi?
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencukupi kebutuhan zat besi pada si Kecil.
1. Memberikan makanan tinggi zat besi
Anda dapat memenuhi kebutuhan zat besi pada si Kecil dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tinggi zat besi minimal dua kali per hari, seperti berikut ini.
- Daging sapi, misal membuat resep mpasi daging sapi cincang.
- Daging kambing.
- Hati ayam.
- Hati sapi.
- Bayam.
- Brokoli, misal membuat resep mpasi brokoli yang dicampur dengan telur atau daging.
Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah yang mengandung zat besi heme, yaitu jenis zat besi dari hewan yang lebih mudah diserap tubuh.
Namun, jangan lupa untuk kenalkan sayuran pada anak Anda, termasuk sayuran hijau, yang mengandung zat besi nonheme.
Jenis zat besi ini berasal dari tumbuhan dan penyerapannya hanya sekitar 3–8% dibandingkan zat besi heme yang dapat diserap hingga 23%.
2. Lengkapi dengan makanan kaya vitamin C
Selain makanan tinggi zat besi, Anda dapat memberikan makanan tinggi vitamin C untuk si Kecil.
Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi oleh tubuh menjadi lebih baik. Beberapa makanan mengandung vitamin C yang dianjurkan adalah jeruk, tomat, paprika, dan stroberi.