Awal masa kehidupan bisa dikatakan sebagai masa-masa penting di mana pertumbuhan anak berkembang dengan sangat pesat. Itu sebabnya, nutrisi anak harus diperhatikan dan dipenuhi dengan baik, termasuk aturan pemberian makannya yang tak boleh sembarangan. Lantas, bagaimana cara tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi setiap harinya?
Kebutuhan gizi bayi usia 0-5 bulan
Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk memenuhi nutrisi bayi pada lima bulan pertama kehidupannya, atau disebut sebagai ASI eksklusif.
Meski hanya dengan menyusu ASI, kebutuhan gizi bayi sebelum usia 6 bulan sebenarnya telah terpenuhi dengan baik.
Jadi sebisa mungkin, pastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif selama lima bulan penuh tanpa pemberian makanan dan minuman lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
1. Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-5 bulan
Kebutuhan zat gizi makro harian bayi, yaitu sebagai berikut.
- Energi: 550 kkal
- Protein: 12 gram (gr)
- Lemak: 34 gr
- Karbohidrat: 58 gr
Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian bayi, yaitu berikut ini.
- Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)
- Vitamin D: 5 mcg
- Vitamin E: 4 miligram (mg)
- Vitamin K: 5 mcg
- Kalsium: 200 mg
- Fosfor: 100 mg
- Magnesium: 30 mg
- Natrium: 120 mg
- Kalium: 500 mg
2. Panduan makanan untuk bayi usia 0-5 bulan
Makanan sekaligus minuman yang baik diberikan untuk memenuhi gizi pada bayi usia 0-5 bulan adalah ASI.
ASI diketahui memiliki ragam nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada bayi usia ini. Berikut kandungan ASI yang penting untuk bayi.
- Karbohidrat. Karbohidrat yang ada di dalam ASI yaitu laktosa. Laktosa pada ASI dapat menyumbang sekitar 42% total energi.
- Protein. ASI memiliki dua jenis protein, yakni whey sebanyak 60% dan kasein sebanyak 40%.
- Lemak. ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat. Asupan lemak akan menyumbang sekitar 40—50% kebutuhan gizi energi harian untuk bayi.
- Vitamin. Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua kebutuhan gizi harian pada bayi. Kandungan ini meliputi vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K serta larut air seperti B dan C.
- Mineral. Berbagai mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya zat besi, seng, kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, dan selenium.
Bahkan, kolostrum atau cairan ASI berwarna bening kekuningan baru keluar pertama kali ternyata kaya akan nutrisi.
Kandungan kolostrum untuk memenuhi kebutuhan gizi pada bayi meliputi vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih.
Selain memenuhi kebutuhan gizi harian, ada berbagai manfaat ASI lainnya yang bisa didapat, seperti mencegah risiko berbagai penyakit hingga mempererat hubungan Ibu dan bayi.
Dalam beberapa kondisi, bila pemberian ASI dirasa tidak memungkinkan, susu formula bayi mungkin bisa diberikan. Namun sebaiknya, konsultasikan dulu kepada dokter mengenai pemberian susu formula untuk bayi pada usia ini.
Tahukah Anda?
- Ada dua jenis tekstur ASI yang mesti diketahui Ibu, yaitu hindmilk dan foremilk yang menandakan kandungan lemak di dalam susu.
- Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental dan mengandung banyak lemak yang biasanya keluar saat akhir menyusu.
- Sementara foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusu. Kebalikan dari hindmilk, foremilk yang ada di dalam ASI menandakan kandungan lemak yang rendah.
Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan
Memasuki usia bayi 6 bulan ke atas atau sampai 2 tahun, ASI bisa tetap diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang hariannya.
Akan tetapi, pemberian ASI sebaiknya disertai juga dengan makanan padat. Pasalnya pada usia 6 bulan, ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi si Kecil sepenuhnya.
Penuhi kebutuhan gizi pada bayi Anda dengan mengikuti panduan berikut.
1. Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 6-12 bulan
Kebutuhan zat gizi makro harian bayi pada usia ini, yaitu sebagai berikut.
- Energi: 725 kkal
- Protein: 18 gr
- Lemak 36 gr
- Karbohidrat 82 gr
- Serat: 10 gr
- Air: 800 mililiter (ml)
Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi pada usia ini, yaitu berikut ini.
- Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
- Vitamin D: 5 mcg
- Vitamin E: 5 miligram (mg)
- Vitamin K: 10 mcg
- Kalsium: 250 mg
- Fosfor: 250 mg
- Magnesium: 55 mg
- Natrium: 200 mg
- Kalium: 700 mg
- Besi: 7 mg
2. Panduan makan harian usia 6-12 bulan
Di usianya yang semakin bertambah, kebutuhan bayi akan berbagai zat gizi tentu semakin meningkat.
Sementara ASI hanya dapat memenuhi sekitar 65-80% dari total kebutuhan energi dan sangat sedikit kandungan mikronutriennya.
Itu sebabnya, pemberian ASI saja tidak mampu memenuhi semua kebutuhan nutrisi harian si Kecil.
Untuk melengkapi kebutuhan gizi tersebut, bayi harus mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan.
Agar kebutuhan gizinya tercukupi, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat memberi MPASI bayi.
- Proses pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap, mulai dari bentuk lumat atau lembek seperti bubur, kemudian agak padat seperti nasi tim. Pastikan teksturnya tetap lunak sehingga memudahkan bayi saat mengunyahnya.
- Jadwal MPASI bayi harian sebanyak tiga kali sehari. Pemberian MPASI bisa lebih sering, tergantung seberapa banyak porsinya.
- Jangan lupa untuk memberikan makanan selingan atau camilan bayi di sela-sela waktu makan utamanya.
- Pastikan juga komposisi MPASI terdiri dari berbagai jenis makanan sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi harian bayi. Tujuannya agar bayi tidak kekurangan zat gizi tertentu serta pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya lebih optimal.
Selain itu, harus dipahami betul bahwa pola makan dan pemilihan makanan pada usia ini akan memengaruhi selera makan bayi hingga ia dewasa kelak.
Supaya kebiasaan bayi yang susah makan dan memilih-milih makanan tidak berlanjut, Anda harus memberikannya aneka ragam makanan sejak dini.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan bayi mengalami masalah gizi, entah itu gizi kurang atau gizi lebih.