Pemilihan bahan dan pembuatan MPASI untuk bayi rasanya kurang lengkap bila tidak disertai dengan cara menyimpan yang tepat. Sebaik apa pun kualitas bahan yang dipilih dan sehebat apa pun teknik pemasakan MPASI bayi, tentu hasilnya kurang optimal bila cara menyimpannya tidak sesuai.
Meski begitu, Anda tak perlu bingung. Mari pahami dan terapkan cara menyimpan MPASI bayi yang tepat agar kualitas nutrisi di dalamnya tetap terjaga.
Bagaimana cara menyimpan MPASI yang benar?
Pada dasarnya, ada orangtua yang lebih suka membuat makanan bayi sedikit demi sedikit atau baru dibuat setiap kali makan.
Namun, ada juga yang membuat makanan bayi dalam jumlah cukup banyak agar dapat disimpan untuk beberapa waktu ke depan.
Sebenarnya, tidak ada yang salah ataupun benar dari kedua pilihan tersebut. Namun saat membuat MPASI bayi yang cukup banyak, Anda harus tahu cara menyimpan makanan ini dengan tepat.
Supaya lebih awet dan kualitasnya terjaga, cara menyimpan MPASI bayi harus di dalam wadah penyimpanan khusus atau disebut food container.
Untuk menjaga kualitas MPASI, berikut ini adalah beberapa cara menyimpan yang dapat dilakukan menurut anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
- Simpan makanan seperti daging, ikan, telur, susu, pasta, serta sayuran di dalam kulkas bersuhu kurang dari 5 derajat Celcius.
- Simpan daging, ikan, dan seafood di dalam wadah plastik dan letakkan secara terpisah dari makanan yang telah matang dan bahan-bahan siap makan.
- Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
- Hindari mengolah dan menyajikan makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Makanan yang seharusnya disimpan pada kulkas tidak boleh diberikan atau diolah kembali setelah berada di suhu ruang selama dua jam atau lebih.
- Makanan yang telah dicairkan dari freezer maupun kulkas harus segera diolah.
- Pisahkan pisau dan talenan untuk makanan matang dan makanan mentah terutama daging, ikan, ayam.
- Makanan matang disimpan di suhu ruangan tidak boleh lebih dari 2 jam.
- Usahakan untuk selalu menempatkan MPASI bayi dalam wadah kedap udara, kemudian biasakan menyimpan di dalam lemari es atau freezer.
- Makanan beku yang telah dimasak sebaiknya tidak dibekukan lagi.
- Hindari cara menyimpan MPASI yang masih panas di dalam kulkas.
Berbeda dengan makanan padat atau MPASI bayi yang diolah sendiri, MPASI instan tidak perlu disimpan di dalam lemari es selama belum dibuka.
Lalu, jangan lupa untuk menghangatkan MPASI yang telah disimpan sebelumnya saat jadwal makan anak telah tiba dan biarkan hingga agak dingin sebelum disajikan.
Cara menghangatkan MPASI yang benar
Menghangatkan MPASI sebenarnya adalah salah satu cara untuk memastikan makanan aman dan membuatnya menjadi lebih lezat saat dikonsumsi si Kecil.
Nah, untuk menghangatkan kembali MPASI, berikut ini adalah langkah-langkah yang benar.
1. Cairkan di dalam lemari pendingin
Saat Anda menyimpan MPASI di dalam freezer, sebaiknya hindari untuk langsung menghangatkannya.
Lebih baik untuk membiarkan makanan tersebut cair dulu di lemari pendingin atau cooler.
2. Pindahkan makanan ke dalam tempat terpisah
Saat ingin menghangatkan kembali MPASI yang telah dibuat sendiri, sebaiknya pisahkan jumlah makanan yang diinginkan dari wadah penyimpanan ke tempat terpisah.
Pasalnya, memberikan makanan langsung dari peralatan MPASI tersebut dapat menyebabkan makanan terkontaminasi bakteri.
Keuntungan membuat MPASI bayi sendiri
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang didapatkan saat Ibu membuat MPASI sendiri. - Orangtua tahu persis apa yang dimakan bayinya.
- Meskipun tidak selalu, makanan bayi buatan sendiri biasanya dianggap lebih ekonomis daripada MPASI instan yang dijual di toko.
- Orangtua dapat memilih sendiri buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya untuk dijadikan puree, dan tidak mengandalkan rasa yang disediakan oleh produsen makanan bayi.
- Bayi akan terbiasa mengonsumsi makanan yang dimakan anggota keluarga lain, tapi dalam bentuk berbeda.
- MPASI bayi bisa tahan lama asal cara menyimpan sesuai dengan aturannya.
3. Panaskan menggunakan microwave
Saat makanan dari freezer sudah mulai mencair, Anda bisa memanaskannya menggunakan microwave.
Namun, saat menerapkan cara ini sebaiknya gunakan wadah yang aman untuk microwave dan tutup makanan agar panasnya merata.
Mengingat microwave adalah alat pemanas yang praktis, sebaiknya panaskan makanan tersebut selama 10–15 detik saja pada suhu tinggi.
4. Memanaskan makanan menggunakan kompor
Selain menggunakan microwave, Anda juga bisa menghangatkan MPASI menggunakan kompor. Caranya pun mudah dilakukan, seperti berikut ini.
- Masukkan makanan tersebut ke dalam panci yang bersih dengan api kecil.
- Lalu aduk dan masak secara perlahan.
- Tunggu sampai makanan sudah mulai hangat.
- Hindari membiarkan makanan dimasak hingga mendidih atau bahkan terlalu panas.
5. Periksa suhu makanan
Sebelum memberikan makanan kepada si Kecil, sebaiknya selalu periksa terlebih dahulu suhunya. Anda bisa melakukannya dengan cara meneteskan sedikit makanan pada tangan Anda.
Seharusnya, makanan yang diberikan tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu yang nyaman diberikan adalah sekitar suhu tubuh.
6. Buang sisa makanan
Saat makanan yang telah diberikan kepada si Kecil tersisa, hindari untuk memberikannya kembali pada jadwal MPASI selanjutnya.
Hal ini karena makanan tersebut telah terkontaminasi oleh liur bayi atau alat makan.
Nah itulah informasi seputar cara menyimpan dan memanaskan kembali MPASI yang tepat guna menjaga nutrisi dan kualitasnya tetap terjaga.
Dengan begitu, tumbuh kembang anak pun menjadi lebih sehat.
Selain menyimpannya dengan tepat, pemilihan menu MPASI yang tepat juga sangat penting dalam mendukung pertumbuhannya.
Pasalnya, pemilihan dan pemberian makanan bayi bukan hanya bertujuan untuk membuatnya kenyang, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi setiap harinya.
Oleh karena itu, bila Ibu masih bingung seputar cara memilih menu MPASI, cara mengolahnya, hingga menyimpannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
[embed-health-tool-child-growth-chart]