Mendengar suara tangisan bayi tidak jarang membuat orangtua panik. Pasalnya, terkadang bayi bisa menangis dengan suara yang kencang dan bahkan dalam waktu yang cukup lama. Namun, membiarkan bayi menangis dipercaya bisa menjadi cara untuk mengajarkan bayi tidur sendiri. Apakah hal ini benar dan bolehkah membiarkan bayi menangis? Ketahui infonya di bawah ini.
Apakah boleh membiarkan bayi menangis?
Membiarkan bayi menangis merupakan metode pengasuhan anak dengan banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Beberapa ahli percaya bahwa menangis adalah cara alami bagi bayi untuk berkomunikasi tentang kebutuhan mereka, seperti rasa lapar, kelelahan, atau ketidaknyamanan.
Menurut beberapa penelitian dalam jurnal European child & adolescent psychiatry, responsif terhadap tangisan bayi dapat memperkuat hubungan emosional antara orangtua dan anak, serta mengurangi stres pada bayi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang diabaikan tangisannya mungkin lebih berisiko mengalami masalah emosional dan perkembangan.
Oleh karena itu, penting untuk segera merespons tangisan bayi, terutama pada usia dini.
Namun, ada juga pendekatan seperti metode “cry it out” (CIO) sebagai cara sleep training yang mengusulkan untuk membiarkan bayi menangis selama periode tertentu agar bisa tertidur sendiri.
Ini karena menangis merupakan hal yang normal. Sama halnya seperti orang dewasa, bayi menangis saat tidur dan terbangun pada malam hari merupakan siklus tidur yang alami.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengajarkan bayi agar dapat tidur tanpa kehadiran orangtua atau pengasuh, sekaligus membantu mengatur pola tidur mereka dalam jangka panjang.
Teknik ini dilakukan dengan membiarkan bayi berbaring sendiri di kasur, bahkan saat menangis, dalam jangka waktu tertentu sebelum orangtua memberikan respons.
Menurut Richard Ferber, seorang dokter anak, yang dikutip oleh situs Sleep Foundation, berikut adalah interval atau jangka waktu yang bisa Anda coba untuk meninggalkan bayi Anda sendirian di kasur.
- Malam pertama: tinggalkan selama 3 menit saat pertama kali, 5 menit saat kedua kali, dan 10 menit untuk yang ketiga kali
- Malam kedua: tinggalkan selama 5 menit, lalu 10 menit, dan akhirnya 12 menit
- Buat interval menjadi lebih panjang pada setiap malam
Metode ini biasanya disarankan untuk bayi yang berusia sekitar 4 hingga 6 bulan. Pada usia ini, bayi mulai memiliki pola tidur yang lebih teratur dan dapat tidur sepanjang malam tanpa kebutuhan makan yang sering.
Meskipun ini dapat berhasil untuk beberapa keluarga, metode ini tidak selalu sesuai dengan setiap bayi atau orangtua dan dapat menyebabkan stres bagi keduanya.
Pendekatan ini harus dilakukan dengan hati-hati dengan pertimbangan yang matang tentang usia bayi dan kemampuannya untuk menangani stres.
Manfaat membiarkan bayi menangis
Meski sering kali dianggap mengkhawatirkan atau bahkan mengganggu, menangis memiliki beberapa manfaat yang penting untuk tumbuh kembang bayi, baik dari sisi fisik maupun emosional.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari bayi menangis.
1. Menjadi cara komunikasi
Menangis adalah cara utama bayi untuk memberi tahu orangtua atau pengasuh tentang kebutuhan mereka, seperti lapar, popok basah, rasa sakit, atau kelelahan.
Ini memungkinkan bayi untuk memperoleh perhatian yang mereka butuhkan untuk merasa nyaman dan aman.
Tanggapan orangtua terhadap tangisan ini mendukung ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan bayi, yang penting bagi perkembangan sosial dan emosional bayi.
2. Mengatur emosi dan pelepasan stres
Menangis dapat berfungsi sebagai mekanisme bagi bayi untuk mengurangi ketegangan atau stres yang mereka rasakan.
Saat bayi menangis, mereka melepaskan emosi yang mungkin tidak dapat mereka ungkapkan dengan kata-kata, yang membantu mereka untuk lebih tenang setelahnya.
Hal ini penting dalam membantu bayi mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka.
3. Mempelajari cara bersosialisasi dan rasa keterikatan
Dengan menangis, bayi juga belajar bahwa orang dewasa akan merespons kebutuhan mereka.
Ini mengajarkan mereka tentang hubungan sebab-akibat dan membangun rasa aman yang kuat.
Interaksi positif yang terjadi ketika orangtua merespons tangisan bayi membantu menguatkan ikatan antara bayi dan ibu, ayah, atau pengasuh, yang penting untuk perkembangan sosial bayi.
4. Mendukung perkembangan fisik dan pernapasan
Menangis juga memiliki manfaat fisik, seperti membantu menguatkan otot pernapasan dan diafragma bayi.
Menangis melibatkan penggunaan otot-otot tubuh secara intens, yang penting dalam mendukung perkembangan fisik bayi.
Ini termasuk meningkatkan keterampilan motorik dasar seperti bernapas secara efisien.
5. Melatih anak tidur sendiri
Seperti yang telah disebutkan di atas, membiarkan bayi menangis bisa menjadi teknik pengasuhan yang dapat membantu bayi belajar menenangkan diri dan tidur sendiri tanpa bergantung pada bantuan orangtua.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dilatih untuk tidur sendiri cenderung memiliki pola tidur yang lebih konsisten dan tidur yang lebih nyenyak.
Bayi yang belajar tidur sendiri juga lebih jarang mengalami gangguan tidur, seperti terbangun tengah malam dan menangis untuk mencari perhatian orangtua.
Tips mengatasi bayi menangis
Mengatasi bayi yang menangis membutuhkan pemahaman terhadap penyebab bayi menangis agar bisa memberikan respons yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu.
- Periksa kebutuhan dasar bayi. Tangisan bayi sering kali disebabkan oleh kebutuhan dasar seperti lapar, popok basah, atau rasa sakit. Pastikan bayi diberi makan, popoknya diganti, dan dalam posisi yang nyaman.
- Tenangkan dengan gerakan lembut. Gerakan perlahan seperti mengayun atau membelai bayi dapat memberikan kenyamanan dan rasa aman serta membantu memberikan rasa tenang.
- Gunakan teknik penenang. Beberapa bayi merasa nyaman dengan suara lembut atau musik yang menenangkan, seperti white noise, yang meniru suara yang mereka dengar saat di dalam rahim.
- Cek kesehatan bayi. Jika bayi terus menangis tanpa alasan jelas, periksa apakah ada tanda-tanda sakit atau ketidaknyamanan. Pastikan tidak ada masalah medis yang mendasarinya, seperti kolik atau ruam.
Terkadang, bayi hanya perlu waktu untuk menenangkan diri. Jika tidak ada kebutuhan fisik yang jelas, biarkan bayi menangis sebentar sambil tetap berada di dekatnya untuk memberikan rasa aman.
Kesimpulan
- Penting untuk segera merespons tangisan bayi guna memenuhi segala kebutuhannya. Membiarkan bayi menangis diketahui lebih berisiko menimbulkan masalah emosional dan perkembangan pada si Kecil.
- Namun, membiarkan bayi menangis sebagai bagian dari metode “cry it out” (CIO) dapat membantu bayi belajar menenangkan diri dan tidur mandiri, terutama ketika dilakukan dengan usia dan pendekatan yang tepat, biasanya mulai usia 4—6 bulan.
- Selain mendukung pola tidur yang lebih baik, membiarkan bayi menangis dapat memberikan manfaat lain, yaitu sebagai cara berkomunikasi, pengatur emosi dan pelepas stres, belajar sosialisasi dan keterikatan, serta pendukung perkembangan fisik dan pernapasan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]