Apakah Anda pernah mencium aroma kentut bayi yang tiba-tiba terasa berbeda, bahkan cenderung berbau tidak sedap? Sebagai orangtua, Anda mungkin merasa khawatir dan bertanya-tanya apakah kentut bayi bau adalah salah satu kondisi yang normal. Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan di bawah ini.
Apa penyebab kentut bayi bau?
Pada dasarnya, kentut bayi memiliki aroma yang hampir tidak berbau.
Namun, ketika gas yang dihasilkan dari proses pencernaan memiliki bau menyengat, ini bisa menjadi tanda adanya perubahan pada sistem pencernaan si Kecil.
Meski begitu, penting untuk diketahui bahwa perubahan pada sistem pencernaan ini tidak selalu disebabkan oleh kondisi medis yang serius.
Sebagian besar penyebabnya pun tergolong normal. Berikut adalah beberapa alasan kenapa kentut bayi bau yang perlu orangtua ketahui.
1. Sistem pencernaan masih berkembang
Melansir situs Healthy Children, sistem pencernaan bayi baru lahir umumnya belum matang dan masih pada tahap perkembangan.
Hal ini mengakibatkan sistem pencernaannya belum memiliki jumlah bakteri yang cukup untuk membantu proses pencernaan dengan baik.
Oleh karena itu, proses pemecahan makanan, seperti susu atau ASI, yang terjadi bisa menghasilkan gas dengan aroma tertentu.
2. Makanan yang dikonsumsi ibu
Bagi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, makanan yang dikonsumsi ibu juga dapat menjadi penyebab kenapa bayi kentutnya bau.
Pasalnya, melansir dari John Hopkins Medicine, makanan yang dikonsumsi ibu selama menyusui akan masuk dan menjadi penentu rasa ASI yang akan dikonsumsi si Kecil.
Beberapa makanan yang dapat menjadi penyebab kentut bayi bau misalnya kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, telur, hingga bawang-bawangan.
3. Intoleransi laktosa
Bayi yang mengonsumsi susu formula dan memiliki intoleransi pada laktosa juga dapat menjadi penyebab kenapa kentut bayi bau.
Laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam susu, termasuk susu formula. Pada beberapa bayi, terutama yang memiliki intoleransi laktosa, tubuh mereka kesulitan mencerna laktosa dengan baik.
Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna sempurna masuk ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri. Ini kemudian dapat menghasilkan gas sebagai gejala intoleransi laktosa, termasuk aroma kentut yang kurang sedap.
4. Perubahan pola makan
Ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat atau MPASI, sistem pencernaannya akan beradaptasi untuk mencerna jenis makanan yang lebih kompleks dibandingkan ASI atau susu formula.
Proses ini dapat memengaruhi gas yang dihasilkan di saluran cerna, sehingga kentut bayi bisa menjadi lebih berbau.
Selain itu, beberapa jenis makanan seperti sayuran tertentu, protein, atau bahkan kombinasi makanan baru bisa menghasilkan gas dengan aroma yang lebih kuat.
5. Sembelit
Alasan kenapa kentut bayi bau yang selanjutnya adalah sembelit.
Ketika bayi mengalami sembelit, sisa makanan dan gas cenderung tertahan lebih lama di saluran pencernaan.
Hal ini memungkinkan bakteri di usus memecah sisa makanan tersebut dan menghasilkan gas yang berbau tidak sedap.
6. Menelan udara terlalu banyak
Saat menyusu atau menangis, si Kecil bisa menelan udara terlalu banyak.
Hal ini menyebabkan produksi gas berlebih yang masuk ke saluran pencernaan bayi.
Sistem pencernaan kemudian mengolah udara ini, yang dapat menghasilkan gas yang berbau lebih kuat daripada biasanya.
7. Kurang bergerak
Bayi yang kurang aktif dan tidak suka bergerak juga dapat menjadi penyebab kenapa bayi kentutnya bau.
Ketika bayi kurang bergerak, sistem pencernaan mereka bisa melambat dan mengakibatkan penumpukan gas di dalam perut si Kecil.
Ketika gas tertahan lebih lama di saluran cerna, bakteri yang ada di dalam usus dapat memproduksi gas tambahan dari fermentasi sisa makanan, yang akhirnya menyebabkan kentut bau.
8. Obat-obatan tertentu
Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menjadi alasan kenapa kentut bayi berbau tidak sedap.
Ini karena beberapa obat dapat membuat sistem pencernaan si Kecil berubah dan menyebabkan lebih banyak gas di dalam perutnya.
Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi bau kentut si Kecil, terutama bagi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Bagaimana cara mengatasi kentut bayi bau busuk?
Pada dasarnya, kentut bayi yang bau disebabkan oleh beberapa kondisi yang tidak berbahaya dan dapat diatasi di rumah dengan beberapa perawatan sederhana.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi kentut bayi bau busuk yang dapat dilakukan orangtua.
1. Sendawakan bayi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, saat menyusu, bayi akan menelan udara lebih banyak dan menjadi penyebab bayi sering kentut. Oleh karena itu, sendawakan bayi setiap selesai menyusu.
Saat menyendawakan bayi, jangan khawatir bila si Kecil mengeluarkan sedikit gumoh. Ini merupakan hal yang wajar. Hindari untuk menidurkan bayi tepat setelah menyusu tanpa menyendawakannya terlebih dahulu.
2. Periksa dot bayi
Bila si Kecil mengonsumsi ASI atau susu formula menggunakan botol, sebaiknya periksa dot yang digunakan.
Pastikan ukuran dot bayi sesuai dengan ukuran si Kecil. Dengan begitu, aliran susu pun akan berjalan lebih stabil.
Hindari memberikan bayi botol dot dengan lubang terlalu kecil karena dapat membuatnya frustrasi, tetapi hindari juga memberikan yang berlubang terlalu besar karena dapat membuat bayi menelan lebih banyak udara.
3. Perhatikan pola makan ibu
Jika bayi masih mengonsumsi ASI, cobalah menghindari makanan yang memicu produksi gas seperti kubis, bawang, atau makanan olahan.
Sebaiknya, pilih makanan yang sehat dan mudah dicerna untuk mengurangi produksi gas pada bayi.
4. Perkenalkan MPASI secara bertahap
Saat memulai MPASI, perkenalkan satu jenis makanan dalam beberapa hari untuk memantau reaksi sistem pencernaan bayi.
Sebaiknya, hindari memberikan makanan yang dapat memicu produksi gas, seperti brokoli atau kacang-kacangan, hingga sistem pencernaannya lebih matang.
5. Cukupi cairan si Kecil
Mengingat sembelit bisa menjadi penyebab kenapa bayi kentutnya bau, sebaiknya pastikan si Kecil tidak mengalami kekurangan cairan, terutama saat sudah mengonsumsi makanan padat.
Hal ini karena asupan cairan bayi yang kurang dapat memicu terjadinya sembelit, yang akhirnya menyebabkan kentut bayi bau.
Kapan harus ke dokter?
Meskipun sering kali kentut bayi disebabkan oleh kondisi yang normal dan akan hilang dengan sendirinya, ada beberapa kondisi yang perlu orangtua perhatikan.
Sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter bila kentutnya bau dan disertai dengan beberapa kondisi berikut ini.
- Diare berkepanjangan atau tinja yang berlendir.
- Berulang kali muntah setelah menyusu atau makan..
- Perut terlihat kembung atau keras, dan bayi tampak tidak nyaman.
- Berat badan tidak naik atau malah menurun.
- Ruam kulit atau tanda-tanda alergi lainnya.
- Demam tinggi (lebih dari 38°C) tanpa penyebab yang jelas.
Pasalnya, gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan pencernaan serius pada si Kecil yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin.
Oleh karena itu, bila si Kecil mengalami kentut bau, terutama disertai dengan gejala di atas, segera periksakan ke dokter.
Kesimpulan
- sistem pencernaan masih berkembang,
- makanan yang dikonsumsi ibu,
- intoleransi laktosa,
- perubahan pola makan,
- sembelit,
- menelan udara terlalu banyak,
- kurang bergerak, serta
- obat-obatan tertentu.
[embed-health-tool-vaccination-tool]