Meski hanya berguling-guling di atas kasur, melakukan peregangan saat bangun tidur selalu terasa menyenangkan. Rasanya belum lengkap mengawali hari tanpa meregangkan tubuh terlebih dahulu. Namun, tahukah Anda bahwa peregangan (ngulet) ini juga sering dilakukan bayi? Berikut beberapa penjelasan tentang kebiasaan ngulet pada bayi.
Normalkah jika bayi sering ngulet?
Ya, ngulet atau menggeliat adalah perilaku yang umum terjadi pada bayi dan sering dianggap sebagai bagian normal dari perkembangannya, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Bayi sering ngulet atau meregangkan badan saat tidur atau sedang bersemangat, terutama jika bayi tumbuh sehat dan memiliki pola tidur yang baik.
Kebiasaan menggeliat ini paling sering dilakukan oleh bayi baru lahir atau bayi di bawah usia satu tahun yang masih belum terbiasa menggerakkan tubuhnya.
Saat menggeliat, bayi sebenarnya sedang membantu otot dan sendi di dalam tubuhnya untuk bisa bekerja dan berfungsi dengan baik.
Aktivitas ngulet ini biasanya sudah mulai terjadi pada 3 bulan pertama masa hidup bayi. Bayi kemudian akan berhenti dari kebiasaan ini seiring dengan pertumbuhan mereka.
Namun, perlu diketahui bahwa perkembangan bayi satu dengan lain berbeda-beda sehingga tidak bisa disamakan.
Terkadang, bayi juga bisa menggeliat untuk menandakan kondisi kesehatan tertentu yang sedang ia alami. Oleh sebab itu, selalu waspada terhadap pergerakan bayi pada setiap tahap perkembangannya.
Kenapa bayi sering ngulet?
Seperti orang dewasa pada umumnya, bayi juga mengulet. bahkan Anda bisa melihat si Kecil meregangkan tubuhnya ini saat ia sedang tidur.
Sebagian orangtua mungkin merasa khawatir saat bayinya terlalu sering ngulet, bahkan sampai mengganggu tidurnya.
Maka dari itu, ada baiknya untuk mengetahui dan memastikan penyebab bayi ngulet terus, di antaranya sebagai berikut.
1. Meregangkan otot dan sendi
Seperti orang dewasa, bayi juga suka ngulet untuk meregangkan otot dan sendi. Perbedaannya, hal ini dilakukan bayi karena otot dan sendinya sedang berkembang.
Ngulet adalah salah satu cara bayi melatih otot-otot, sehingga ia merasa perlu meregangkan tubuh lebih sering.
Meregangkan tubuh saat bangun tidur membantu bayi melemaskan dan meningkatkan perkembangan otot dan sendi.
2. Melatih gerakan otot dan sendi
Bayi baru lahir sedang belajar cara mengatur gerakan tubuhnya, dan ngulet bisa menjadi salah satu bagian alami dari perkembangan motorik bayi.
Selama bulan-bulan pertama kehidupan, bayi sedang aktif mempelajari cara mengendalikan otot-otot dan mengoordinasikan gerakan tubuhnya.
Saat mengulat, ini bisa membantu bayi belajar mengendalikan gerakan tubuh dan mengembangkan koordinasi antara tangan, kaki, hingga leher.
3. Refleks saat tidur
Ngulet atau gerakan yang terjadi saat bayi tidur seringkali terkait dengan refleks tidur yang dimiliki oleh bayi.
Ini adalah refleks yang berhubungan dengan sistem saraf bayi dan bisa berlangsung selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi.
Refleks alami ini kemudian biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia.
4. Menunjukan kegembiraan atau kegugupan
Bayi mungkin menggeliat ketika sedang senang atau gugup. Ini bisa menjadi cara bayi berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya.
Oleh karena itu, bayi mungkin juga akan menggeliat atau bergerak-gerak karena merasa tidak nyaman, seperti saat merasa lapar, basah, atau perlu tidur.
5. Mendorong gas dalam perut
Pernahkah Anda melihat bayi sering menggeliat dan langsung kentut? Itu adalah hal yang normal.
Ngulet atau meregangkan tubuh dilakukan untuk mendorong gas di dalam perut yang sudah menumpuk.
Tidak perlu khawatir karena ini adalah kondisi wajar. Setelah kentut, bayi akan merasa lebih tenang dan terlihat lega.
Namun memang, terkadang gas di dalam perut sulit keluar, sehingga membuat perut kembung. Hal ini bisa membuat bayi ngulet lebih sering.
6. Bersiap buang air besar
Bila Anda sering atau pernah melihat bayi meregangkan badan sambil melotot, itu tandanya ia sedang bersiap untuk buang air besar.
Mengutip dari Healthy Child Manitoba, bayi baru lahir memiliki ritme buang air besar lebih sering dengan tekstur feses yang encer. Namun, feses bayi juga bisa bertekstur padat.
Biasanya, bayi baru lahir buang air besar sebanyak 8-12 kali dalam sehari. Ini yang membuat tubuh bayi suka ngulet disertai reaksi mata sedikit melotot.
Waspada bayi sembelit
Namun terkadang, bayi juga bisa ngulet untuk mendorong feses saat terjadi sembelit atau sulit buang air besar (BAB). Saat mengalami sembelit, bayi mungkin akan menggeliat sambil menekukkan lutut disertai dengan merintih atau menangis.
7. Melancarkan pencernaan
Selain mendorong feses keluar dari tubuh, bayi juga bisa ngulet untuk membantu melancarkan sistem pencernaan.
Saat mengalami gangguan pencernaan, bayi mungkin akan menggeliat sambil mengangkat tubuhnya agar rasa tidak nyaman yang timbul di dalam tubuh bisa berkurang.
Terkadang, bayi ngulet juga bisa dipicu oleh kolik atau refluks yang timbul.
Kapan harus waspada saat bayi sering ngulet?
Melihat bayi meregangkan tubuhnya memang menggemaskan. Akan tetapi, Anda tetap perlu memahami beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Adapun gejala lain yang perlu diwaspadai saat bayi terlalu sering meregangkan badan, yaitu sebagai berikut.
- Mendorong tubuhnya terus-menerus.
- Menangis tanpa henti.
- Menendang-nendang.
Kondisi di atas artinya bayi merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Ini bisa jadi terjadi masalah dalam atau di luar tubuh bayi.
Masalah di dalam tubuh misalnya, sakit perut, kekenyangan, atau bayi merasa sakit pada bagian tubuh tertentu.
Sementara masalah di luar tubuh, bisa karena ia merasa tidak nyaman dengan kasur, pakaian, atau lingkungan.
Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi karena ia belum bisa bicara. Tidak perlu panik, tarik napas panjang lalu gendong atau peluklah si Kecil supaya ia merasa nyaman.
Bila bayi terus menerus menangis dan terlihat seperti kesakitan, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
[embed-health-tool-vaccination-tool]