Setiap ibu pasti memiliki ikatan batin tersendiri dengan anaknya. Ada yang bilang ikatan batin ibu dan anak ini sudah terbentuk sejak bayi atau bahkan ketika masih berada di dalam kandungan.
Lalu sebenarnya, bagaimana ikatan batin antara ibu dan anak bayi ini terbentuk? Bagaimana cara menjalinnya? Ketahui jawabannya melalui ulasan berikut.
Apa yang dimaksud dengan ikatan batin antara ibu dan bayi?
Mungkin belum banyak diketahui, tetapi ikatan batin antara ibu dan anak sangatlah penting bagi tumbuh kembang si Kecil.
Ikatan batin adalah hubungan yang terjalin secara dekat antara dua orang atau lebih, dan dalam kasus ini, yaitu antara ibu dan bayi.
Saat ikatan batin telah terjadi, ibu akan menjadi orang yang paling dipercaya oleh bayi. Anak pun akan merasa bahwa dunia adalah tempat yang aman bagi dirinya untuk bermain dan belajar.
Terbentuknya ikatan batin yang baik dengan ibu juga bisa membantu perkembangan bayi, baik secara mental dan fisik, sejak ia baru lahir.
Alasannya, saat melakukan interaksi dengan anak untuk membentuk ikatan batin, misalnya saat bersentuhan, berpelukan, berbicara, bertatapan, atau bernyanyi, otak bayi akan menghasilkan hormon.
Hormon-hormon tersebut akan membantu otak bayi untuk berkembang dengan baik. Bayi pun akan lebih cepat mampu untuk mengingat, berpikir, dan mempelajari bahasa untuk berbicara.
Ini tentunya bisa menjadi dasar bagi anak untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik selama masa kanak-kanak.
Meski begitu, hal tersebut bukan berarti ikatan batin antara ayah dengan bayinya tidaklah penting. Ayah juga harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan sang anak.
Bagaimana proses terbentuknya ikatan batin ibu dan bayi?
Ikatan batin seorang ibu dengan sang anak umumnya baru mulai terbentuk ketika bayi lahir.
Ikatan ini biasanya terbentuk saat ibu secara terus-menerus dan konsisten melimpahkan bayi dengan kasih sayang, kehangatan, dan kepedulian.
Memang sampai saat ini belum ada penjelasan bagaimana sebuah ikatan batin antara ibu dan anak dapat terbentuk. Namun, diduga bahwa dopamin yang meningkat pada ibu berperan penting dalam hal ini.
Jadi begini, saat ibu melihat anaknya baru lahir, hormon dopamin atau yang biasa disebut dengan hormon kebahagiaan ini diproduksi oleh tubuh.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apa saja yang terjadi di otak ketika ibu termotivasi untuk merawat bayinya.
Penelitian ini mengukur cara kerja otak ibu dengan cara memindai otak melalui alat medis khusus.
Pemeriksaan ini dilakukan ketika ibu melihat kembali foto dan video diri mereka sendiri saat sedang merawat bayinya.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa otak ibu memproduksi lebih banyak dopamin ketika mereka melihat video tersebut.
Oleh karena itu, para peneliti sepakat menganggap dopamin sebagai penguat ikatan batin antara ibu dan anak.
Dopamin dapat memotivasi ibu dalam berbuat lebih banyak untuk anak-anak mereka. Hal tersebut membuat ibu merasa lebih baik dan tentunya lebih bahagia.
Bagaimana cara menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi?
Melansir dari Raising Children, ada beberapa tips mudah yang bisa ibu lakukan untuk mulai menjalin ikatan batin dengan bayi, di antaranya sebagai berikut.
1. Sentuh dan peluk bayi Anda secara teratur
Sejak dilahirkan, bayi yang baru lahir dapat merasakan sentuhan yang paling lembut sekali pun.
Oleh karena itu, cobalah membelai bayi Anda dengan lembut saat sedang mengganti popok atau memandikannya.
2. Tanggapi tangisan bayi
Anda mungkin tidak selalu dapat mengetahui mengapa bayi Anda menangis.
Akan tetapi, dengan memberi respons, Anda seperti memberi tahu bayi bahwa Anda selalu ada untuknya.
3. Gendong bayi Anda secara rutin
Coba gendong atau goyangkan tubuh bayi Anda secara rutin.
Anda bisa menggendongnya secara langsung, seperti sedang berpelukan, atau menggunakan gendongan untuk membantu menopang tubuh bayi agar lebih aman.
4. Buat bayi Anda merasa aman secara fisik
Berikan dukungan pada kepala dan leher saat sedang menggendong bayi Anda. Anda juga bisa membedong bayi Anda agar menyerupai perasaan aman seperti saat berada di dalam rahim.
Perasaan aman pada bayi ini dapat membantu menjalin dan memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.
5. Bicara dengan bayi Anda
Bicaralah dengan bayi Anda sesering mungkin dengan nada yang menenangkan dan meyakinkan.
Sebagai contoh, Anda dapat berbicara tentang apa yang Anda lakukan. Ini bisa membantu bayi Anda belajar mengenali suara Anda dan juga bahasa untuk berbicara.
6. Nyanyikan lagu untuk bayi Anda
Anda bisa menyanyikan lagu apa saja untuk bayi Anda. Namun, tetap ingat untuk memilih lagu yang sesuai dengan usia si Kecil.
Bayi Anda mungkin akan menyukai lagu yang terdengar ceria. Sementara itu, musik yang sendu bisa membantu Anda dan bayi merasa lebih tenang.
7. Lakukan kontak mata
Tatap mata bayi Anda saat Anda berbicara, bernyanyi, dan membuat ekspresi wajah. Ini bisa membantu bayi Anda yang baru lahir mempelajari hubungan antara kata-kata dan perasaan.
8. Beri ASI secara langsung
Pada umumnya, ikatan batin juga akan diperkuat ketika ibu memberikan ASI kepada bayi. Ikatan batin pun bisa semakin kuat jika ibu memberikan ASI secara rutin.
Bahkan, penelitian terdahulu menemukan fakta bahwa hormon oksitosin yang diproduksi ibu ketika menyusui mampu menguatkan ikatan antara ibu dan anak.
Itu adalah beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk mulai menjalin ikatan batin dengan si Kecil.
Bukan hanya ibu, bayi sendiri sebenarnya juga akan secara alami membentuk ikatan batin dengan ibunya, yang bisa ditandai dengan:
- menangis,
- menghasilkan suara atau gumaman,
- tersenyum,
- terlihat tenang,
- mencari puting saat menyusu, serta
- melakukan kontak mata.
Dengan menunjukan tanda tersebut kepada ibu, artinya ikatan batin antara ibu dengan bayi sudah terbentuk dengan baik.
Ibu memiliki waktu setidaknya satu tahun untuk menjalin ikatan batin dengan anak
Memang idealnya, ikatan batin akan benar-benar terbentuk sesaat setelah bayi lahir.
Namun bagaimana jika ibu dan bayi terpisah ketika persalinan selesai akibat beberapa hal, seperti pada kasus bayi prematur atau membutuhkan perawatan medis lebih lanjut?
Hal ini tentu saja bisa membuat ibu menjadi stres dan takut ikatan batin dengan bayinya tidak akan terbentuk dengan kuat.
Sebelum kekhawatiran ini berlanjut, sebaiknya ibu memahami bahwa hal tersebut hanyalah mitos dan tidak mungkin terjadi.
Para peneliti menyebutkan bahwa ikatan batin seorang ibu dengan anaknya masih bisa terjalin kuat jika dibangun selama satu tahun pertama dalam kehidupan si Kecil.
Oleh karena itu, ibu masih punya waktu untuk mulai menjalin ikatan batin dengan sang anak. Tetap semangat ya, Bu!
[embed-health-tool-vaccination-tool]