Setiap orangtua pasti sangat cemas jika melihat bayinya jatuh dari tempat tidur. Meski sudah dijaga, terkadang orangtua lengah dan akhirnya hal ini bisa terjadi. Jatuh dari kasur memang sangat berisiko bagi bayi karena mereka memiliki tubuh yang lebih lemah dan tulang tengkorak yang belum sempurna. Lantas, apa yang harus dilakukan oleh orangtua jika bayi jatuh dari tempat tidur?
Penanganan setelah bayi jatuh dari tempat tidur
Jatuh dari tempat tidur, terutama untuk bayi, berisiko menimbulkan masalah.
Efek bayi jatuh dari tempat tidur mungkin menimbulkan cedera maupun menangis karena merasa kaget.
Itu sebabnya, orangtua sebaiknya tidak lengah saat meletakkan si kecil di tempat tidur, khususnya saat ia sedang aktif bergerak.
Dilansir dari Starship, jatuh dari jarak ketinggian lebih dari 90 cm bisa menyebabkan hal yang serius pada bayi, apalagi jika bayi baru lahir.
Ia berisiko mengalami gangguan kesehatan tubuh yang ringan, seperti memar, hingga kehilangan kesadaran bisa saja terjadi akibat terjatuh.
Namun, tak semua bayi akan mengalami hal buruk ketika jatuh dari tempat tidur. Hal yang terpenting adalah memberikan pertolongan pertama yang tepat kepada si Kecil.
Berikut adalah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat bayi terjatuh dari kasur.
1. Periksa apakah ada cedera atau tidak
Hal yang harus pertama Anda lakukan adalah memeriksa tubuh si kecil apakah mengalami cedera, memar, maupun perdarahan, terutama pada bagian kepala dan tulang belakangnnya.
Perhatikan juga apakah si kecil mengalami kejang atau muntah setelah terjatuh. Selama ia muntah atau kejang, pastikan bahwa lehernya tetap tegak.
Sementara bila ada perdarahan, coba tekan pelan-pelan bagian tubuh yang berdarah dengan handuk bersih. Lakukan hal tersebut sampai Anda tiba di rumah sakit.
Bila bayi Anda masih berusia di bawah satu tahun, sebaiknya segera bawa ia ke rumah sakit setelah jatuh.
2. Jangan pindahkan si kecil jika ia tak sadarkan diri
Jangan pindah atau angkat bayi Anda jika ia tidak sadarkan diri. Pasalnya, Anda tidak tahu apakah ada kemungkinan bagian tubuhnya mengalami cedera saat itu.
Penanganan yang tepat saat bayi jatuh dari tempat tidur dan tak sadarkan diri yakni segera menelepon layanan darurat medis dan ambulans untuk mendapatkan pertolongan.
Selama menunggu bantuan datang, Anda dapat memastikan posisi bayi tidak menghalangi proses pernapasannya.
Bila posisi bayi menyebabkannya sulit bernapas, Anda dapat memindahkan kepala bayi ke posisi yang tidak menghalangi bayi bernapas.
Namun, Anda harus memindahkan posisi kepala bayi secara perlahan dan jangan menekuk kepala bayi terlalu kebelakang.
3. Obati kepala si kecil jika ada benjol
Jika Anda melihat benjolan pada kepala si kecil, sebaiknya cepat kompres menggunakan handuk yang telah dibasahi air dingin.
Kompres si Kecil selama kurang lebih 2—5 menit. Jika tak terlalu besar, biasanya benjol akan mengempes dalam waktu yang cepat.
Bila tidak kunjung hilang, segera bawa si kecil ke dokter. Tanyakan juga pada dokter, apakah si kecil boleh mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.
Namun, jangan pernah berikan si kecil aspirin karena bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi, seperti sindrom Reye.
4. Hibur si Kecil dan tetap bersikap tenang
Jika Anda tidak menemukan cedera atau gejala lainnya, hal yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah menghibur dan membuat si kecil nyaman.
Tetap bersikap tenang dan jangan panik karena dapat membuat bayi ketakutan dan semakin rewel. Terkadang, bayi menangis setelah terjatuh bukan berarti ia mengalami sakit atau gejala lainnya.
Hanya saja, ia merasa kaget akibat kejadian yang baru dialami sehingga membutuhkan bantuan orangtua untuk membuatnya nyaman dan berhenti menangis.
5. Selalu pantau kondisi si kecil selama 24 jam setelah terjatuh
Selama masih bisa membuatnya tenang, tetap periksa tubuh bayi secara perlahan dan teliti untuk lihat apakah ada efek yang dialami bayi akibat jatuh dari tempat tidur, misalnya cedera.
Meski kemungkinan adanya patah tulang diduga sangat kecil, bayi yang terjatuh sangat berisiko mengalami cedera pada kepalanya.
Hal ini karena tulang tengkorak bayi belum terbentuk dengan sempurna. Lakukan hal ini selama kurang lebih 24 jam setelah kejadian.
Jika setelah 24 jam bayi tidak menunjukan gejala yang serius, risiko terjadinya cedera yang parah akan lebih kecil atau dapat dihindari.
Tips mencegah bayi jatuh dari tempat tidur
Tentunya tidak ada orangtua yang ingin bayinya terluka. Oleh karena itu, Anda harus melakukan berbagai pencegahan agar si kecil terhindar dari risiko jatuh.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi jatuh dari kasur adalah sebagai berikut.
- Usahakan untuk menggunakan tempat tidur khusus bayi. Tempat ini tidur ini biasanya memang dibuat untuk menjaga si kecil dari cedera.
- Pastikan salah satu tangan terus memegang bayi saat mengganti popok atau pakainnya di atas permukaan benda yang tinggi, seperti meja, sofa, atau kasur. Agar lebih aman, Anda disarankan untuk mengganti pakaian bayi di atas lantai.
- Perhatikan si Kecil di manapun ia berada. Meskipun ia sedang main di tempat tidur, jangan sampai Anda lengah.
- Anda juga bisa menggunakan karpet tebal di lantai sekitar tempat tidur Anda maupun si bayi sehingga bisa meminimalisasi risiko cedera jika si bayi jatuh dari tempat tidur.
- Pastikan mebel dan peralatan yang ada di sekitar bayi aman dan tidak berisiko melukainya.
Kapan harus membawa si Kecil ke dokter setelah ia jatuh?
Anda harus segera membawa bayi ke dokter jika ia menunjukkan berbagai gejala berikut ini.
- Hilang kesadaran, yang dapat ditandai dengan si kecil tidak menangis sesaat setelah jatuh atau susah dibangunkan saat bayi tidur setelah terjatuh.
- Kejang.
- Kesulitan bernapas.
- Perdarahan dari salah satu bagian tubuh, seperti telinga.
- Tidak merespons atau responsnya menjadi lambat.
Bila Anda menemukan tanda-tanda tersebut, jangan tunda untuk memeriksakan bayi ke dokter anak.
[embed-health-tool-vaccination-tool]