Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Jangan Panik, Ini Penyebab dan Cara Atasi Mata Anak Sering Berkedip

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 02/06/2022

    Jangan Panik, Ini Penyebab dan Cara Atasi Mata Anak Sering Berkedip

    Beberapa orang tua mungkin merasa cemas setelah mengetahui kondisi mata anaknya yang sering berkedip. Banyak dari mereka yang bertanya-tanya, apakah mata anak sering berkedip menandakan kondisi kesehatan yang serius?

    Meskipun biasanya bukan mengindikasikan masalah yang serius, sangat penting untuk menemui dokter anak atau dokter mata jika mata anak Anda sering berkedip ditambah gejala lainnya.

    Normalkah mata sering berkedip?

    Berkedip adalah refleks normal yang melindungi mata dari kekeringan, cahaya terang, dan benda-benda yang datang ke arahnya.

    Berkedip juga membantu menyesuaikan film air mata pada mata Anda yang memelihara dan membersihkan permukaan mata.

    Sementara itu, bayi yang baru lahir normalnya berkedip pada sebanyak 2 kali per menit. Ini meningkat menjadi 14—17 kali per menit pada masa remaja dan tetap pada tingkat ini sepanjang hidup.

    Berkedip dapat meningkatkan respons terhadap rasa sakit, cahaya terang, perubahan air mata, perubahan suhu, dan kelembaban.

    Mata anak sering berkedip ditandai dengan stimulasi berlebihan dari refleks berkedip.

    Dalam beberapa kasus, berkedip berlebihan bisa menjadi gejala penyakit saraf pada anak dan membutuhkan perhatian segera untuk pengobatan.

    Penyebab mata anak sering berkedip

    penyebab mata anak sering berkedip

    Apakah mata anak Anda termasuk sering mengedipkan mata? Jika ya, sebagai orangtua Anda harus waspada.

    Pasalnya, berkedip lebih dari 15 kali dalam satu menit bisa jadi pertanda kondisi yang mengkhawatirkan. Ada banyak faktor yang terkait dengan mata anak sering berkedip.

    Sebuah penelitian yang dilakukan American Association for Pediatric Ophthalmolodi terhadap anak-anak di bawah 16 tahun menunjukkan empat penyebab umum berkedip berlebihan. Berikut ini penjelasannya.

    1. Masalah di kornea mata anak

    Masalah dengan kornea di bagian depan mata bisa meliputi mata kering, bulu mata yang tumbuh ke dalam, maupun adanya benda asing di mata atau di bawah kelopak mata.

    Selain itu, abrasi kornea (goresan atau goresan di depan mata), alergi mata, atau konjungtivitis dapat menyebabkan mata anak sering berkedip.

    2. Strabismus

    Strabismus atau juling adalah suatu kondisi mata dimana kedua mata tidak sejajar pada arah yang sama. Anak-anak yang memiliki mata juling cenderung banyak berkedip.

    3. Mengalami kelainan refraksi

    Jika anak Anda memakai kacamata resep dan sering berkedip, Anda harus mencari dokter mata terdekat untuk memeriksa apakah kelainan refraksinya perlu diperbaiki dengan kacamata yang berbeda.

    4. Mengalami gangguan tic

    Tic merupakan salah satu gangguan pada saraf. Mata anak sering berkedip dapat terjadi karena tic.

    Tic biasanya tidak disengaja dan ditandai dengan kejang otot yang tidak terkendali di dalam dan di sekitar mata.

    Pemicu tic wajah sering kali dikaitkan dengan faktor stres, kecemasan, dan kelelahan. Dalam kebanyakan kasus, tic tidak berbahaya bagi anak.

    Terkadang, tidak ada penyebab yang pasti untuk menjelaskan alasan mata anak Anda sering berkedip.

    Oleh karena itu, segera konsultasikan pada dokter jika kedipan terus berlanjut.

    Penanganan untuk mata anak sering berkedip

    Sebenarnya, tergantung pada penyebab mata anak sering berkedip. Dokter mata Anda mungkin akan merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan.

    Adapun beberapa pengobatan yang bisa menjadi pertimbangan, yakni sebagai berikut.

    1. Menggunakan obat tetes mata

    Obat bebas dan tetes mata resep diberikan untuk mengobati mata kering atau alergi yang menyebabkan mata berkedip berlebihan.

    2. Memakai penutup mata

    Jika mata anak Anda sering berkedip karena abrasi kornea, ia mungkin perlu memakai patch atau penutup mata untuk mengurangi intensitas berkedip.

    Penutup mata juga berfungsi untuk mencegah mata dari infeksi. Selain itu, obat tetes mata antibiotik dan salep juga membantu dalam penyembuhan abrasi kornea.

    3. Latihan berkedip

    Beberapa latihan berkedip dapat dilakukan untuk menyelaraskan mata untuk si kecil yang sering berkedip karena punya mata juling.

    Dokter Anda akan memberi tahu Anda tentang serangkaian latihan yang terbukti membantu dalam mengobati juling atau strabismus pada anak.

    4. Membersihkan benda asing yang mengganggu mata

    Jika mata anak sering berkedip karena beberapa bulu mata tumbuh ke dalam atau adanya benda asing di dalam mata, ini dapat dibersihkan.

    Untuk penyakit yang lebih serius, dokter mata akan merekomendasikan tes lebih lanjut sebelum memutuskan rencana pengobatan.

    Selalu berkonsultasi dengan dokter Anda untuk resep yang tepat sebelum memberikan salah satu pengobatan ini.

    Cara mencegah mata berkedip berlebihan pada anak

    cara mencegah mata anak sering berkedip

    Sulit memang bagi anak-anak untuk memahami apa yang terjadi dengan mata mereka.

    Oleh karena itu, orangtua harus menjaga mata anak-anak mereka dengan mengingat beberapa hal penting, di antaranya berikut ini.

    1. Hindari risiko iritasi mata

    Minimalkan paparan iritasi, seperti debu atau polusi. Paparan cahaya terang, bahkan sinar matahari langsung dapat mengiritasi mata sensitif anak Anda.

    Minta anak untuk memakai kacamata pelindung atau perlengkapan lain saat mereka melangkah keluar.

    2. Batasi aktivitas yang membuat mata tegang

    Bantu anak-anak mengatur aktivitas yang menyebabkan ketegangan mata. Batasi waktu anak untuk membaca, menulis, screen time, dan sebagainya.

    Selain itu, pastikan ada jeda di antaranya. Tidak ada waktu menggunakan gadget untuk bayi di bawah usia dua tahun.

    Pastikan juga pencahayaan di dalam rumah pas untuk mata dan tidak terlalu terang atau terlalu redup.

    3. Mengurangi stres dan kecemasan

    Hindari memberi tekanan pada anak dalam situasi yang membuat mereka stres.

    Jika anak mengalami kesulitan menangani kecemasan atau tampak cemas dalam situasi tertentu, bicarakan dengan psikolog anak untuk mengetahui cara membantu mereka mengatasinya.

    4. Jadwalkan waktu bermain di luar ruangan

    Kesehatan keseluruhan yang baik mengarah pada kesehatan mata yang baik juga.

    Bermain di luar ruangan memastikan bahwa anak-anak tetap sehat dan aktif, sekaligus menjaga stres tetap terkendali.

    Jadwalkan bermain di luar ruangan setiap hari agar anak dapat melakukan aktivitas yang tidak melelahkan mata.

    5. Hindari risiko mata kering

    Diet yang tepat membantu mencegah masalah mata kering. Tambahkan banyak sayuran hijau dan makanan omega 3 ke dalam makanan mereka setiap hari.

    6. Lakukan perawatan mata

    Cuci mata anak dengan bersih menggunakan air dingin sesering mungkin dan bersihkan mata seperti yang disarankan oleh dokter mata.

    Hindari menggosok atau menggosok secara berlebihan.

    7. Pastikan tidur yang cukup

    Tidur malam yang baik membantu mata anak mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan anak Anda tidak begadang dan tidur setidaknya delapan jam per malam.

    8. Menggunakan obat yang diresepkan dengan rajin

    Jika dokter telah meresepkan obat tetes untuk penggunaan terus menerus, pastikan Anda mengikuti instruksi dengan rajin.

    Misalnya, jika mata anak sering berkedip karena mata kering dan dokter telah meresepkan obat tetes untuk menjaga mata tetap lembab.

    Penggunaan obat tetes mata yang konsisten dapat membantu mencegah terulangnya kedipan berlebihan.

    Kesimpulan

    • Kedipan berlebihan pada anak biasanya sembuh sendiri atau bisa cepat ditangani dengan bantuan dokter mata.
    • Pastikan anak Anda menjalani pemeriksaan mata setidaknya sekali dalam satu atau dua tahun untuk membantu dalam diagnosis dini dari setiap masalah penglihatan.
    • Terakhir, ingatlah bahwa perawatan mata yang tepat itu penting. Kedipan mata yang berlebihan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari anak Anda meskipun itu tidak menunjukkan kondisi yang serius.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 02/06/2022

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan