Merawat dan mengasuh anak bukan tugas yang mudah, apalagi jika si Kecil sering kali membuat ulah dan terus menguji kesabaran Anda. Sebelum marah dan memberinya hukuman, sebaiknya Anda mencari tahu lebih dulu apa penyebab anak nakal. Simak ulasan berikut, yuk, Bu!
Apa penyebab anak jadi nakal dan berperilaku buruk?
Perilaku buruk pada anak memang perlu diperbaiki, tetapi tidak selalu harus ditangani dengan hukuman atau omelan.
Pada beberapa kasus, si Kecil mungkin hanya bisa dihadapi dengan nasihat.
Untuk menghadapi kenakalan si Kecil, Anda perlu mengetahui penyebabnya. Hal ini bertujuan mempermudah Anda dalam menentukan cara untuk mengatasi sikap anak yang nakal.
Beberapa hal yang mungkin mendorong anak berperilaku buruk antara lain sebagai berikut.
1. Merasa tidak nyaman
Mengutip laman Kids Health, salah satu penyebab anak nakal adalah karena ia merasa tidak nyaman.
Misalnya saat berada di tempat baru, anak mungkin masih kesulitan beradaptasi.
Akibatnya, ia berperilaku buruk seperti marah, rewel, atau mengamuk untuk mengekspresikan keresahan yang ia rasakan.
2. Lapar atau capek
Perkembangan fungsi otak anak yang belum sempurna membuat mereka kesulitan mencari tahu masalah pada dirinya.
Ambil contohnya, ketika lapar atau capek, ia menunjukkannya dengan cara gelisah atau marah.
3. Belum bisa berkomunikasi dengan baik
Belum pandai berkomunikasi juga bisa menjadi penyebab anak nakal. Akibatnya, saat orang lain tidak mengerti apa yang mereka inginkan, anak menjadi berperilaku buruk.
Si Kecil bisa saja menangis kencang, berteriak, memukul, atau menggigit sebagai cara berkomunikasi yang paling bisa ia lakukan.
4. Belum memahami konsep benar salah
Anak usia balita biasanya belum memahami konsep benar atau salah dengan baik.
Itu sebabnya, mereka sering kali tidak berpikir panjang dalam melakukan sesuatu tindakan. Kondisi inilah yang menjadi penyebab anak terlihat berperilaku nakal.
5. Mencari perhatian
Anak-anak senang jika diperhatikan, baik oleh orangtua maupun teman-temannya. Keinginan untuk diperhatikan inilah yang bisa mendorong anak untuk berbuat nakal.
Kasus ini biasanya cenderung terjadi pada anak yang diabaikan orangtua karena perceraian, sibuk bekerja, atau dijauhi oleh teman-temannya.
6. Memiliki masalah medis tertentu
Melansir situs Child Mind Institute, penyebab anak menjadi nakal bisa jadi karena masalah medis tertentu.
Anak dengan ADHD, autisme, gangguan kepribadian ganda, gangguan kecemasan, atau gangguan kompulsif obsesif, kerap bisa menunjukkan perilaku buruk sehingga dicap sebagai anak nakal.
Padahal, anak mungkin bukannya nakal, tetapi memang butuh penanganan khusus karena kondisinya yang istimewa dan berbeda dari teman-teman seusianya.
7. Anak mengalami gangguan belajar
Kondisi tertentu seperti disleksia dapat membuat anak usia sekolah sulit untuk belajar.
Kesulitan tersebut membuat mereka memberontak dengan cara yang buruk, seperti tidak mengerjakan tugas atau tidak mau mengikuti pelajaran sekolah.
8. Anak mengidap gangguan sensori
Gangguan sensori seperti kesulitan mendengar atau melihat juga bisa jadi penyebab anak menjadi nakal.
Gangguan tersebut menyebabkan anak kesulitan memahami keadaan di sekitarnya dan beraktivitas dengan normal.
Alhasil, ia menjadi nakal dan susah diatur oleh Anda.
9. Mengalami masalah pencernaan
Masalah pencernaan, seperti penyakit kolik, dapat menyebabkan anak gelisah dan emosi.
Bila si Kecil belum pandai berkomunikasi dengan baik, ia akan sulit mengungkapkan rasa sakit yang ia alami.
Kondisi inilah yang membuatnya terkesan nakal.
10. Cara mengasuh yang kurang tepat
Selain faktor dalam diri anak, tanpa sadar, orangtua juga bisa mendorong anak untuk berbuat nakal.
Ini umumnya terjadi pada orangtua yang menerapkan gaya pengasuhan yang salah, misalnya terlalu banyak memberi kritik, protektif berlebihan, terlalu memanjakan anak, atau menerapkan kekerasan.
Bagaimana menghadapi anak yang nakal dan susah diatur?
Jika penyebab anak nakal bukan karena faktor medis, Anda bisa mendisiplinkan anak dengan cara-cara tertentu agar perilakunya membaik.
Melansir dari American Academy of Pediatrics, berikut tips yang bisa Anda coba.
- Berikan perhatian yang cukup pada anak agar ia tidak merasa diabaikan.
- Beri pujian saat ia berperilaku baik dan jangan penuhi keinginannya jika dilakukan dengan cara kasar.
- Latih anak untuk menenangkan diri saat sedang marah, caranya dengan menawarkan pilihan pada apa yang mungkin ia inginkan.
- Alihkan perhatiannya, misalnya dengan mengajaknya ke tempat lain yang lebih tenang.
- Beri konsekuensi jika ia berbuat kasar seperti memukul, menggigit, menendang, atau melempar sesuatu. Jangan memakluminya.
- Cari tahu penyebab anak nakal, misalnya bila karena sedang lapar, berilah ia makanan tetapi dengan syarat ia harus tenang dulu.
- Abaikan jika anak tantrum sembari terus Anda awasi. Tujuannya agar ia belajar memahami dirinya sendiri. Kecuali jika berada dalam situasi yang berbahaya, jangan biarkan ia tanpa pengawasan.
Perilaku anak yang susah diatur mungkin akan membuat Anda merasa frustrasi, tetapi sebisa mungkin hindari membentak apalagi berbuat kekerasan.
Saat Anda jengkel, tinggalkan ia sejenak untuk menenangkan diri dan mintalah orang lain mengawasinya. Selanjutnya, saat Anda sudah siap, hadapi ia kembali.
Wendy Sue Swanson ahli pediatrik asal California menyatakan, umumnya seiring perkembangan kedewasaan si Kecil, kemampuan komunikasinya pun akan semakin membaik.
Jika disertai pola asuh yang tepat, perlahan perilaku anak akan berubah. Sebagai orangtua, Anda dituntut untuk lebih bersabar dan konsisten dalam mendidik anak.
Kapan harus memeriksakan anak ke dokter?
Menurut American Academy of Pediatrics, marah atau tantrum sebenarnya merupakan kondisi yang normal dialami oleh setiap anak dalam proses tumbuh kembangnya.
Seiring perkembangan usia dan pengasuhan yang tepat, perilaku buruk anak dapat membaik.
Namun, yang perlu Anda waspadai adalah penyebab anak nakal yang berkaitan dengan kondisi medis seperti:
- gangguan pendengaran atau penglihatan,
- masalah pencernaan, serta
- gangguan tumbuh kembang seperti ADHD, autisme, dan sebagainya.
Oleh karena itu, jika Anda menilai kenakalan si Kecil tidak wajar, ada baiknya membawa ke dokter tumbuh kembang anak untuk memastikan apakah ada kondisi medis tertentu yang ia alami.
Dokter mungkin akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan kondisi tersebut serta memberikan saran penanganan dan pola asuh yang tepat.
Beberapa anak mungkin memerlukan terapi perilaku untuk memperbaiki sikapnya.
Anda sebagai orangtua juga mungkin membutuhkan sesi konsultasi dengan psikolog anak untuk mencari tahu model pengasuhan yang sesuai.
Kesimpulan
- Untuk menghadapi kenakalan anak, Anda perlu mengetahui penyebabnya agar lebih mudah dalam menentukan cara untuk mengatasi sikap anak yang nakal.
- Ada beberapa penyebab sikap nakal pada anak, mulai dari mencari perhatian, gangguan perilaku, hingga masalah medis yang dialami oleh anak.
- Jika kenakalan anak disebabkan oleh kondisi medis, maka penanganan juga perlu dilakukan dengan pengobatan medis, seperti terapi.
- Sementara itu, jika perilaku anak yang nakal disebabkan oleh gangguan perilaku, sebagai orangtua, Anda mungkin perlu mendisiplinkan anak.
[embed-health-tool-vaccination-tool]