Pada dasarnya, perkembangan kepribadian terjadi akibat adanya interaksi dari temperamen, karakter, dan lingkungan. Karena adanya ketiga komponen tersebut, seorang anak pada akhirnya memiliki kepribadian masing-masing.
- Temperamen adalah kumpulan sifat genetik yang menentukan bagaimana anak Anda beradaptasi serta belajar tentang segala hal yang ada di dunia ini. Beberapa gen memang mengendalikan perkembangan sistem saraf anak yang pada akhirnya memengaruhi perilaku.
- Lingkungan, yaitu tempat anak tumbuh dan berkembang. Para ahli psikologi anak menyatakan bahwa hal yang paling menentukan dalam pembentukan kepribadian anak adalah temperamen dan lingkungan sekitar anak. Oleh karena itu, pola asuh yang baik memainkan peran penting dalam perkembangan kepribadian anak.
- Karakter, yaitu rangkaian dari pola emosional, kognitif, serta perilaku yang didapatkan dari pengalaman. Komponen ini menentukan bagaimana seorang anak berpikir, berperilaku, dan memberikan respon terhadap apa yang terjadi padanya selama hidup. Karakter akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia si anak dan tergantung dengan pengalaman yang ia dapatkan kelak.
Bagaimana tahap perkembangan kepribadian anak?
Kepribadian anak memang terbentuk sejak dini bahkan dari ia baru lahirkan. Berikut adalah tahap perkembangan kepribadian anak:
Kepribadian bayi
Ketika bayi, kepribadiannya akan perlahan-lahan mulai terbentuk. Terbentuknya kepribadian anak memang tergantung dengan kondisi lingkungannya. Pada tahap ini bayi akan belajar pelajaran kepribadian yang paling dasar, yaitu kepercayaan dan kasih sayang. Saat itu, bayi Anda akan mulai mengenal rasa kasih sayang, rasa nyaman dan aman, serta rasa percaya dari orang-orang sekitarnya, terutama Anda sebagai orangtua.
Kepribadian balita
Tahap kedua dari perkembangan kepribadian anak, terjadi ketika mereka berusia 18 bulan sampai dengan 4 tahun. Anak yang diasuh dan dididik dengan baik, akan mulai belajar dan mengerti tentang konsep kemandirian. Apalagi, di usia tersebut anak-anak baru mulai aktif menggunakan semua inderanya untuk mengeksplor lingkungan sekitarnya. Sehingga, tahap ini adalah tahapan yang pas bagi orangtua untuk mengajarkan anak untuk lebih mandiri serta percaya diri.
Namun, pada tahap ini juga anak-anak memiliki ego yang besar sehingga sering kali mengambek, keras kepala, serta mengamuk. Oleh karena itu orangtua perlu mengajarkan anak untuk mengendalikan dirinya.
Kepribadian anak usia prasekolah
Tahap ketiga ini terjadi ketika anak memasuki usia bermain, yaitu dari anak berumur 4 tahun hingga ia masuk sekolah dasar. Dalam tahap ini anak sedang belajar tentang konsep rasa inisiatif dan rasa bersalah. Anak yang memasuki tahap ini biasanya memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mengarahkannya agar imajinasi tersebut justru dapat bermanfaat dan mengembangkan dirinya.