Tidak dapat dipungkiri, internet telah menjadi bagian besar dari kegiatan sehari-hari banyak orang, tidak terkecuali anak-anak. Meski dapat memberi banyak manfaat bagi anak, sayangnya kini tidak jarang ditemui kasus terjadinya dampak negatif dari internet pada anak-anak. Namun, benarkah ada dampak negatif dari internet bagi anak? Apa dampaknya? Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk memahami hal ini agar lebih bijak dalam penggunaannya.
Apakah ada dampak negatif internet bagi anak?
Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Internet bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi anak, tetapi juga berpotensi membawa dampak negatif jika digunakan tanpa pengawasan yang tepat.
Semuanya tergantung pada bagaimana, seberapa sering, dan untuk tujuan apa anak menggunakan internet.
Jadi, Internet bukanlah sesuatu yang sepenuhnya buruk, tapi juga tidak sepenuhnya baik.
Di satu sisi, internet dapat membantu anak dalam proses belajar, mendapatkan informasi, dan menumbuhkan kreativitas anak.
Anak bisa belajar banyak hal dengan mudah dan cepat melalui akses internet yang terjangkau. Di sisi lain, jika penggunaannya tidak diawasi atau tidak dibatasi, internet juga bisa membawa risiko.
Anak-anak yang belum matang secara emosional dan kognitif lebih rentan terhadap konten yang tidak sesuai usia, informasi yang salah, dan kecanduan digital.
Oleh karena itu, peran ayah dan ibu sangat penting dalam mendampingi anak agar tetap aman saat menggunakan internet.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Apa saja dampak negatif internet bagi anak?
Saat ini, dampak negatif dari kemajuan teknologi sudah sangat sulit untuk dihindarkan dari anak-anak, di antaranya yaitu kecanduan internet dan media sosial.
Akses terhadap internet sudah semakin mudah didapat oleh anak-anak. Anak dapat menggunakan internet bukan hanya dari komputer, tetapi juga berbagai gadget lainnya, seperti smartphone, tablet, dan bahan televisi (TV).
Meski manfaat internet nyata dirasakan oleh setiap penggunanya, termasuk oleh anak-anak, dampak negatif internet bagi anak juga sering kali tidak dapat dihindari.
Beberapa dampak negatif dari penggunaan internet pada anak-anak adalah sebagai berikut.
1. Sulit berkonsentrasi
Menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan gadget atau gawai dapat membuat anak lebih sulit untuk berkonsentrasi.
Konsentrasi anak menjadi mudah terganggu akibat semakin banyak pemberitahuan atau notifikasi yang masuk ke dalam gawai anak.
Akses internet yang semakin terjangkau membuat anak semakin mudah mendapat informasi yang diinginkan.
Tak jarang, informasi tersebut mengharuskan anak mendapat pemberitahuan setiap saat.
Akibat hal tersebut, konsentrasi anak saat sedang melakukan suatu kegiatan dapat terganggu karena ingin melihat pemberitahuan yang ia terima.
Melansir dari National University, berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kanada, diketahui bahwa sejak sekitar tahun 2000 rata-rata kemampuan konsentrasi manusia telah menurun dari 12 detik menjadi hanya 8 detik.
Inilah mengapa jika tidak dicermati dengan baik, ada dampak negatif internet bagi anak.
2. Kesulitan bersosialisasi
Jika terlalu banyak menghabiskan waktu sendirian dengan bermain gawai, anak berisiko mengalami penurunan kemampuan dalam berinteraksi sosial.
Hal ini karena anak akan lebih jarang berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitarnya.
Walaupun anak mungkin juga melakukan interaksi dengan orang lain secara online melalui internet, interaksi tersebut dapat menimbulkan perilaku yang berbeda ketimbang saat anak berinteraksi secara langsung.
Itu sebabnya, tidak jarang sifat seseorang bisa berbeda saat bertemu langsung dan saat berinteraksi di dunia maya.
Kondisi ini bukan hanya dapat dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Anak mungkin akan lebih mudah merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
3. Gangguan perilaku
Anak-anak cenderung memiliki imajinasi yang lebih luas dari orang dewasa. Oleh karena itu, anak terkadang kesulitan dalam membedakan sesuatu yang nyata dan tidak.
Akibatnya, anak-anak lebih berisiko menirukan apa yang ia lihat, termasuk konten-konten yang ada di internet tanpa mengetahui apakah hal tersebut nyata atau bisa dilakukan.
Sebagai contoh, ketika melihat konten yang mengandung adegan kekerasan, anak mungkin merasa tertarik untuk mencoba melakukan hal yang sama.
Hal ini dapat membuat anak menjadi seseorang yang berperilaku kasar atau mengalami masalah perilaku lainnya.
Sebaliknya, saat melihat konten yang terlalu menyeramkan bagi anak seusianya, anak dapat merasakan ketakutan secara berlebihan hingga menjadi seorang yang penakut.
4. Gangguan kesehatan
Dampak negatif dari internet bagi anak bukan hanya berpengaruh pada mental dan perilaku, tetapi juga pada kesehatan fisiknya.
Saat terlalu lama mengakses internet melalui gadget, anak akan mencari posisi duduk yang nyaman. Padahal, posisi tersebut belum tentu baik dan aman untuk kesehatannya secara fisik.
Terdapat beberapa gangguan kesehatan yang dapat dialami akibat posisi duduk yang salah, di antaranya:
- gangguan penglihatan,
- nyeri leher,
- kelainan postur tulang,
- mati rasa pada lengan, tangan, dan jari, serta
- tubuh terasa tegang.
Selain itu, duduk untuk waktu yang sangat lama saat bermain internet juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami obesitas.
Duduk terlalu lama membuat anak menjadi kurang aktif bergerak. Akibatnya, lemak lebih mudah menumpuk di dalam tubuh anak dan berat badan jadi gampang meningkat.