Beberapa rumah sakit melarang anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk ikut masuk ketika Anda sedang mengunjungi kerabat atau anggota keluarga yang sedang opname. Hal ini terkadang menyulitkan orangtua yang terpaksa bawa anak ke rumah sakit.
Akan tetapi, larangan ini bukan tanpa alasan, lho. Ketahui berbagai pertimbangan mengapa ada larangan bawa anak saat menjenguk ke rumah sakit.
Bolehkah bawa anak saat menjenguk ke rumah sakit?
Membawa anak saat menjenguk pasien di rumah sakit memerlukan pertimbangan yang cermat terkait kebijakan rumah sakit, potensi risiko infeksi, dan dampak emosional pada anak.
Beberapa rumah sakit biasanya merekomendasikan agar anak di bawah usia 12 tahun tidak mengunjungi pasien yang dirawat, mengingat risiko penularan penyakit dan kecelakaan.
Selain itu, aspek emosional menjadi pertimbangan penting.
Namun, ada juga yang menerapkan kebijakan kunjungan yang lebih fleksibel, termasuk memungkinkan anak-anak untuk mengunjungi anggota keluarga yang dirawat di unit perawatan intensif.
Oleh karena itu, tenaga medis disarankan untuk berdiskusi dengan orangtua mengenai kemungkinan membawa anak saat membesuk pasien di unit perawatan intensif.
Ingat, rumah sakit sebetulnya bukan tempat untuk kumpul keluarga, melainkan tempat pasien beristirahat.
Bila anak ingin menengok kakek, nenek, atau anggota keluarganya yang lain, sebaiknya tunggu sampai kondisi mereka membaik dan sudah diizinkan pulang.
Untuk menunjukkan dukungan, orangtua bisa meminta anak untuk membuat kartu ucapan semoga cepat sembuh bagi orang-orang tercinta.
Adakah risiko bawa anak ke rumah sakit?
Pada dasarnya, rumah sakit memang bukan tempat untuk anak-anak. Maka dari itu, jangan heran bila peraturan yang ditetapkan rumah sakit cukup ketat.
Ini dia alasan utama mengapa anak sebaiknya tidak ikut berkunjung ke rumah sakit.
1. Penularan penyakit
Tak seperti orang dewasa, sistem daya tahan tubuh anak-anak di bawah 12 tahun belum cukup kuat.
Belum lagi anak-anak membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan diri dari penyakit dibandingkan orang dewasa.
Sementara itu, rumah sakit adalah sarang bagi berbagai jenis organisme penyebab penyakit, mulai dari bakteri, virus, kuman, hingga toksin.
Organisme-organisme tersebut bisa menular pada anak-anak dengan mudah, apalagi kalau sedang ada wabah penyakit tertentu seperti flu burung.
Salah satu penyakit yang paling sering ditularkan pada anak yang sering berkunjung ke rumah sakit adalah infeksi paru atau pneumonia pada anak karena bakteri.
Biasanya gejala penyakit ini baru muncul beberapa hari setelah infeksi. Jadi, orangtua mungkin tidak sadar kalau anak sebenarnya tertular penyakit di rumah sakit.
2. Trauma psikologis
Membawa anak untuk menjenguk pasien di rumah sakit dapat menimbulkan risiko trauma psikologis yang signifikan.
Pasalnya, lingkungan rumah sakit sering kali melibatkan prosedur medis yang menakutkan atau menyakitkan, yang dapat menimbulkan rasa cemas, takut, atau tidak berdaya pada anak.
Perasaan ini dapat berkembang menjadi trauma psikologis pada anak, yang ditunjukkan melalui gejala seperti kecemasan, agresi, atau kemarahan.
Bahkan, stres ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup anak, mengganggu kepatuhan terhadap perawatan medis, dan berhubungan dengan hasil kesehatan yang lebih buruk.
Sebuah studi dalam jurnal Revista Brasileira de terapia intensiva menunjukkan bahwa 67,9% perawat ICU dewasa di Amerika Utara memahami bahwa anak-anak berisiko mengalami trauma psikologis saat mengunjungi ICU dewasa.
3. Mengganggu pasien
Selain karena berisiko bagi buah hati Anda, kehadiran anak-anak di rumah sakit saat menjenguk pasien mungkin mengganggu pasien yang sedang dirawat tersebut.
Setiap anak memang berbeda-beda. Ada yang bisa mengendalikan diri dan bersikap tenang, tetapi ada juga yang sudah diberi tahu dan masih saja kesulitan menjaga ketenangan.
Pasalnya, anak kecil cenderung lebih antusias ketika berada di sebuah tempat dan suasana baru, seperti di rumah sakit.
Apalagi kalau mereka melihat lorong-lorong panjang rumah sakit, mungkin timbul hasrat dalam diri anak-anak untuk bermain dan berlari-larian di sepanjang lorong tersebut.
Selain itu, anak yang berlarian dan bermain di rumah sakit mungkin menyulitkan kerja para perawat yang bertugas.
Misalnya, anak menyenggol peralatan rumah sakit atau tak sengaja menyentuh tombol-tombol khusus.
Bagaimana kalau terpaksa harus bawa anak ke rumah sakit?
Dalam kasus tertentu, orangtua mungkin dengan sangat terpaksa harus bawa anak ke rumah sakit.
Bila anak memang harus ikut, sebaiknya perhatikan etika saat menjenguk di rumah sakit berikut ini.
1. Pastikan anak sudah diimunisasi
Dengan imunisasi, daya tahan tubuh anak jadi lebih kuat. Jadi pastikan anak sudah imunisasi sebelum ikut ke rumah sakit.
Apalagi kalau anak harus ikut ke ruang gawat darurat atau ICU yang jadi sarang penyakit berbahaya.
2. Jangan ke rumah sakit saat ada wabah penyakit
Jika Anda pernah dengar ada wabah penyakit tertentu di daerah tersebut atau orang yang akan Anda kunjungi menderita penyakit menular, jangan bawa anak ke rumah sakit.
Saat di rumah sakit, usahakan untuk tidak berlama-lama. Sebaiknya segera pulang setelah jam kunjung usai.
3. Ingatkan anak untuk menjaga ketenangan
Sebelum ke rumah sakit, jelaskan pada anak pentingnya menjaga ketenangan di sana.
Beri tahu bahwa ia tidak boleh sembarangan menyentuh barang-barang yang ia lihat. Ia juga tidak boleh lari-lari atau teriak-teriak.
Jangan lupa minta anak untuk menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan bahkan mandi serta ganti baju setelah dari rumah sakit guna mengurangi risiko penularan penyakit.
Pastikan si Kecil tetap aman meski harus menjenguk pasien sambil membawa anak, dan pasien pun bisa pulih tanpa ada gangguan.
Kesimpulan
- Bawa anak menjenguk pasien ke rumah sakit sebaiknya dihindari karena risiko yang mungkin terjadi, termasuk paparan infeksi, penyebaran penyakit, dan trauma psikologis.
- Anak-anak dengan sistem kekebalan yang belum matang lebih rentan terhadap infeksi rumah sakit, sedangkan lingkungan medis yang menegangkan dapat menyebabkan stres atau ketakutan. Selain itu, anak mungkin kesulitan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan risiko penularan penyakit.
- Oleh karena itu, sebelum membawa anak ke rumah sakit, penting bagi orangtua untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya serta memastikan tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan fisik dan mental anak.
[embed-health-tool-vaccination-tool]