Ini karena terlalu banyak natrium dalam tubuh dapat menimbulkan retensi cairan yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Melansir American Heart Association, anak-anak dengan asupan tinggi natrium hampir 40% lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi daripada anak-anak yang asupan natriumnya rendah.
Hal serupa pun telah terbukti pada studi tahun 2020 dalam jurnal Nutrients.
Berdasarkan studi tersebut, makan makanan asin, seperti sosis, secara berlebihan, berkaitan dengan tekanan darah diastolik yang tinggi pada anak-anak berusia 5-16 tahun di spanyol, terlepas dari apapun status gizinya.
2. Penyakit jantung
Bahaya sosis untuk anak lainnya adalah meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini terjadi karena kandungan garam (natrium) dan lemak jenuh yang tinggi pada sosis.
American Heart Association juga menyebutkan, seseorang yang mengalami hipertensi sejak masa kanak-kanak lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi saat dewasa nantinya.
Adapun hipertensi merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke.
Tak hanya itu, lemak jenuh dalam sosis juga dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada anak.
Sama seperti hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak dan saat dewasa nantinya.
3. Obesitas
Bahaya makan sosis lainnya adalah berat badan yang berlebih atau obesitas pada anak.
Ini terjadi karena kandungan lemak jenuh dan kalori yang tinggi dari sosis, terutama bila anak tidak terbiasa berolahraga.
Sementara obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes pada anak.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi lemak jenuh sejak masa kanak-kanak untuk kesehatannya hingga masa mendatang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar