Smartphone, tablet, dan gadget lainnya yang dapat mengakses internet kini memegang peranan penting bagi kehidupan anak-anak. Pasalnya, pengaruh gadget terhadap perkembangan anak telah terbukti, baik dalam aspek kecerdasan, perilaku, dan emosi anak.
Kendati begitu, masih cukup banyak orangtua yang belum menyadari hal ini. Mereka seringkali memberikan gadget kepada anaknya dengan alasan sebagai hiburan.
Padahal, ada sejumlah efek yang mengintai jika anak kecanduan gadget. Agar lebih jelas, simak dulu penjelasan seputar pengaruh gadget terhadap perkembangan anak di bawah ini.
Fakta penggunaan gadget pada anak
Saat ini, penggunaan gadget pada anak sudah sangat mudah ditemui.
Berdasarkan data yang diperoleh, anak-anak menghabiskan hampir 7 jam dalam sehari menggunakan gadget.
Terdapat sekitar 93% anak berusia 12-17 tahun telah mengerti internet dan 71% diantaranya sudah memiliki smartphone.
Seperti yang diketahui, gadget bak pisau memiliki dua sisi. Pada satu sisi, gadget menyediakan manfaat dan dibutuhkan, tapi di sisi lain juga menimbulkan banyak potensi bahaya.
Anak-anak sering kali mempelajari dan meniru apa yang dilihatnya di layar. Apalagi jika perbuatan yang dilihatnya tersebut dinilai realistik dan dapat dilakukan.
Orangtua bisa saja membatasi akses gadget pada anak. Namun, hal ini dapat menimbulkan “third-person effect“.
Ini merupakan kondisi ketika orangtua beranggapan bahwa efek buruk gadget dapat memengaruhi setiap orang, kecuali dirinya atau anak-anaknya.
Penggunaan dan kebutuhan gadget sekarang ini tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Tanpa pengawasan orangtua, gadget akan memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan anak.
Oleh karena itu, orangtua harus bisa mendidik anak tanpa harus merebut haknya untuk mampu mengakses informasi digital, sehingga gadget bisa menjadi perangkat yang efektif.
Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak
Ada sejumlah dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan dalam kehidupan anak-anak.
Oleh karena itu, orangtua harus mempertimbangkan beberapa pengaruh gadget terhadap perkembangan anak berikut ini.
1. Mengalami keterlambatan bicara
Sebuah studi mengungkapkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak bermain gadget, maka semakin besar kemungkinan anak mengalami keterlambatan bicara.
Hal itu diperkuat dengan penelitian dalam jurnal EAI yang membuktikan adanya hubungan signifikan antara penggunaan gadget dan kemampuan berbicara anak.
Saat menggunakan gadget, anak akan fokus melihat layar serta tidak melakukan komunikasi dan kontak sosial. Padahal, kedua hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak dan bicaranya.
2. Kesulitan untuk konsentrasi
Gadget menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk pada anak-anak.
Menurut ahli medis, pengaruh penggunaan gadget yang terlalu sering terhadap perkembangan anak, yakni dapat berkontribusi pada gejala ADHD.
Anak yang mengalami ADHD akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi karena terlalu aktif.
3. Gangguan kesehatan
Penggunaan gadget secara berlebihan bisa menjadi penyebab obesitas pada anak. Ini karena penggunaan gadget menyebabkan anak tidak banyak bergerak atau kurang aktivitas fisik.
Menggunakan gadget yang tak mengenal waktu juga membuat anak tidak dapat mengontrol asupan makanannya, entah makan terlalu cepat atau banyak karena terlalu fokus pada layar.
Padahal, aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat bermanfaat untuk menguatkan jantung, pembuluh darah, serta sistem tubuh dan otak.
Selain itu, pengaruh gadget terhadap perkembangan anak juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata, seperti mata menjadi lelah atau tidak nyaman karena terus menerus menatap layar.
4. Melemahkan ikatan orangtua dan anak
Anak-anak yang asyik dengan gadgetnya akan memiliki sedikit waktu untuk berkumpul bersama orangtuanya.
Mereka akan sering terhubung secara virtual dengan teman-teman, berbagi foto, dan mengakses media sosial.
Kegiatan itu memang tidak sepenuhnya buruk. Namun, hal ini dapat melemahkan ikatan antara orang tua dan anak. Selain itu, anak juga akan memiliki masalah dalam bersosialisasi.
5. Mengalami masalah kesehatan mental
Pengaruh gadget juga dapat menyebabkan depresi pada anak-anak usia tertentu. Tentunya, hal ini akan berdampak pada kesehatan mental mereka pada masa kanak-kanak dan remaja.
Sering kali, anak menjadi pemalu, merasa cemas, atau takut ketika bertemu atau bersosialisasi dengan orang lain secara langsung.
Bahkan, mereka berusaha menghindari orang atau keramaian. Namun, perasaan ini hilang secara tiba-tiba ketika kembali menggunakan gadget.
Bagaimana penggunaan gadget yang aman bagi anak?
AAP (The American Academy of Pediatrics) memberikan beberapa rekomendasi tentang bagaimana penggunaan gadget yang aman bagi anak. Berikut adalah rekomendasinya.
- Batasi penggunaan gadget pada anak di atas usia 2 tahun sebanyak 1-2 jam per hari.
- Anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diperbolehkan menggunakan TV, komputer, atau bermain game handphone.
- Hindari pemasangan TV, video game, atau komputer pribadi di kamar anak.
- Temani anak saat menggunakan gadget dan diskusikan dengan anak mengenai konten acara yang ditonton.
- Perhatikan rating acara yang ditonton, pastikan anak menonton program yang sesuai dengan usianya.
- Matikan gadget jika tidak ada yang menonton atau saat waktu makan.
Kesimpulan
Menjadi orang tua dan anak di era digital ini memang tak mudah dan penuh tantangan. Pengaruh gadget bisa positif, tetapi juga bisa negatif bagi perkembangan anak dan kehidupan mereka pada masa depan. Orang tua harus mengawasi, mewaspadai, dan mengontrol anak dalam menggunakan gadget secara bertanggung jawab dan bijaksana.
[embed-health-tool-vaccination-tool]