3. Mainkan peran

Saat membantu anak autisme bersosialisasi, pastinya ada hambatan yang terjadi.
Menurut Raising Children, salah satu cara lain yang bisa Anda lakukan saat kedua cara sebelumnya mulai terhambat adalah dengan mencoba memainkan peran.
Berlatihlah dengan membuat anak berlaku seperti teman atau bahkan menjadi dirinya sendiri. Tunjukkan bagaimana cara membedakan respons dalam berperilaku.
Latih juga bagaimana Anda ingin anak bersikap ketika dihadapkan dalam situasi tertentu. Misalnya, Anda bisa berperan sebagai teman sekelasnya.
Jangan takut untuk mencoba memainkan situasi-situasi yang bisa membuat anak kurang nyaman, misalnya tak sengaja menyenggol badan si Kecil.
Perhatikan reaksinya ketika tiba-tiba tersenggol oleh Anda (sebagai teman sekelasnya). Dari situ, Anda bisa mengarahkan bagaimana sebaiknya anak bereaksi dalam situasi negatif.
Ini bisa jadi kesempatan yang sangat bagus untuk melatih perkembangan sosial anak.
4. Bantu memahami arti teman
Ini mungkin tampak sepele, tetapi anak autisme perlu tahu apa arti teman untuk memudahkannya dalam bergaul.
Cobalah ajukan pertanyaan, seperti “Kakak/adik suka tidak kalau berada di sekitar orang yang memanggil nama kakak/adik?” dan “Apakah kakak/adik suka berada di sekitar orang yang mengatakan hal-hal baik ke kakak/adik?”.
Ya, cara ini memang tak mudah karena memahami konsep secara abstrak dapat menjadi tantangan tersendiri bagi anak dengan autisme.
Oleh karena itu, Anda harus memaklumi dan bersabar ketika si Kecil belum paham betul arti teman. Pastikan untuk menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana.
5. Kelilingi anak Anda dengan teman-teman yang memiliki minat sama
Memiliki minat yang sama merupakan faktor penting dalam mengembangkan bakat anak dan memelihara pergaulan yang baik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar