Pola asuh anak yang tidak tepat dapat membuat si Kecil bersikap manja. Bukan hanya menyulitkan Anda dalam mendidiknya, sikap manja yang ditunjukkan anak ini akan berdampak buruk jika dibiarkan hingga dewasa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Pola asuh anak yang tidak tepat dapat membuat si Kecil bersikap manja. Bukan hanya menyulitkan Anda dalam mendidiknya, sikap manja yang ditunjukkan anak ini akan berdampak buruk jika dibiarkan hingga dewasa.
Supaya tidak kebablasan dalam memberi perhatian kepada si Kecil, Anda perlu memperhatikan ciri-ciri manja pada anak. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.
Anak manja sering kali digambarkan sebagai anak yang tidak disiplin, manipulatif, dan cenderung membuat orang lain tidak nyaman dengan sifat-sifatnya.
Anak dengan sifat ini sering kali menangis dan rewel saat meminta sesuatu. Hal ini bisa membuat orangtua sulit membedakan apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh anak.
Orangtua biasanya akan memilih cara tercepat dalam menghadapi anak suka menangis ini, yaitu dengan memberikan apa yang anak inginkan.
Banyak orangtua yang menganggap hal ini sebagai bentuk kasih sayang mereka terhadap anak, terutama bagi orangtua yang setiap hari sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk bermain bersama anak.
Bukan berarti memberi apa yang diinginkan oleh anak adalah hal yang salah.
Namun, yang sering tidak disadari bahwa hal ini bisa berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak jika dilakukan berlebihan, pada waktu yang salah, atau terlalu cepat.
Padahal, dengan selalu memberikan apa yang anak inginkan, orangtua berisiko menumbuhkan sifat dan perilaku anak manja.
Memberi perhatian berlebihan pada buah hati Anda nyatanya bisa membangun sifat manja pada anak. Anda tentu tidak ingin hal ini terjadi bukan? Untuk itu, anak perlu membuang jauh sikap ini.
Sayangnya, banyak orangtua tidak menyadari jika anaknya mulai bersikap manja. Supaya hal tersebut tidak terjadi, ada ciri-ciri anak manja yang perlu Anda perhatikan, antara lain sebagai berikut.
Seiring pertambahan usia, biasanya anak akan menunjukkan kemampuan dirinya untuk melakukan berbagi hal sendiri, mulai dari anak bermain sendiri, tidur sendiri, atau makan sendiri.
Jika si Kecil rewel dan terus minta ditemani atau dilayani untuk melakukan berbagai hal, ini menunjukkan bahwa ia mulai bersikap manja.
Tantrum bisa menjadi ciri selanjutnya. Untuk anak balita, tantrum adalah hal yang wajar ketika ia tidak bisa mengekspresikan perasaan dengan baik.
Namun, anak manja akan menggunakan tindakan ini sebagai senjata supaya keinginannya terpenuhi padahal usianya sudah lebih dari 5 tahun.
Ciri-ciri yang sangat khas dari anak manja adalah tidak menghormati orang lain, baik kepada yang lebih tua maupun yang lebih muda usianya.
Anak dengan sifat ini menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain, sehingga mereka tidak merasa peduli dengan orang di sekitarnya.
Mereka mungkin akan bersikap tidak sopan kepada orang yang lebih tua, seperti mengabaikan dan melawan ketika diberi nasehat.
Selain itu, ia bersikap seenaknya kepada anak yang lebih muda, contohnya melakukan bullying (penindasan).
Anak biasanya tidak tahu batasan dan tidak pernah merasa puas. Ketika mereka menginginkan sesuatu dan mendapatkannya, ia akan meminta hal lain dan tentunya harus dipenuhi.
Selain itu, anak juga tidak mau berbagi mainan, buku, makanan, atau benda apa pun pada orang lain.
Salah satu tanda seseorang memiliki sopan santun adalah dengan selalu menggunakan kata-kata yang baik kepada orang lain, termasuk maaf, tolong, dan terima kasih.
Anak dengan sifat manja umumnya merasa berhak mendapat apa saja yang ia inginkan. Akibatnya, anak sulit atau bahkan tidak mau menunjukkan rasa sopan santun kepada orang lain.
Sikap manipulatif pada anak dapat diartikan dengan memengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.
Anak dengan sifat ini sering kali tidak segan dalam memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keinginannya.
Contoh dari ciri-ciri anak manja ini, yaitu anak suka menggunakan hubungannya dengan orang tertentu sebagai cara untuk bisa lari dari masalah dengan mudah.
Melansir Tufts Medical Center Community Care, perlu diketahui bahwa sifat manja pada anak bisa memengaruhi kualitas hidupnya. Hal ini umumnya akan lebih jelas terlihat saat anak telah memasuki usia sekolah.
Anak dengan sifat ini mungkin akan dijauhi oleh teman sebayanya karena terlalu suka memerintah dan egois.
Bukan hanya teman-temannya, mungkin juga banyak orang dewasa yang tidak suka kepada anak karena sifatnya yang sering kali kasar dan terlalu menuntut.
Bahkan, orangtua pun bisa mengalami kesulitan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak karena sifat-sifatnya yang buruk.
Akibat dari kesulitan menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang lain, anak pada akhirnya bisa merasa tidak bahagia.
Hal ini bisa ditandai dengan menurunnya motivasi dan rasa giat anak untuk sekolah dengan baik.
Saat remaja, anak juga lebih berisiko melakukan perilaku menyimpang, seperti anak memakai narboa.
Maka dari itu dapat disimpulkan, menumbuhkan sifat manja pada anak bisa membuatnya kesulitan menjalani fungsinya di masyarakat.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya segera atasi sifat manja pada anak sedini mungkin.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar