Anak adalah peniru yang ulung. Bahkan, bisa dikatakan perilaku anak adalah cerminan perilaku orangtuanya.
Nah, bisa jadi, perilaku manipulatif yang anak lakukan sebenarnya adalah hasil pengamatannya terhadap perilaku Anda sendiri.
Ia mungkin saja memanipulasi Anda karena Anda pun juga sering berbuat begitu padanya.
Oleh karena itu, pastikan Anda menjadi teladan yang baik untuk anak. Berusahalah untuk selalu menjadi orangtua yang jujur, tulus, dan konsisten.
4. Berikan imbalan yang realistis
Tawarkan hadiah pada anak, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, ketika anak Anda menunjukkan perilaku yang baik atau mampu mengendalikan perilaku manipulatifnya.
Pastikan hadiah tersebut bisa Anda penuhi, bukan sekedar janji palsu. Kemudian dinyatakan dengan jelas perihal imbalan tersebut. Harapannya, anak dapat termotivasi untuk bersabar dan mengendalikan emosinya.
Janjikan imbalan yang sederhana saja, misalnya tambahan 1 jam ekstra untuk menonton TV di hari Minggu bila anak berperilaku baik selama empat hari,
Anda juga dapat membuat daftar hadiah yang anak sukai dan memberikannya secara bertahap. Tujuannya agar ia konsisten dalam berperilaku baik.
5. Ajarkan anak teknik relaksasi
Bisa saja anak berperilaku manipulatif dengan menunjukkan emosi yang meledak-ledak dan sulit menghentikannya. Ini karena ia kesulitan mengontrol emosinya sendiri.
Oleh sebab itu, ajarilah ia untuk rileks. Misalnya dengan memintanya diam, menarik napas dalam, dan duduk dengan tenang.
Pada kesempatan lain, luangkanlah waktu untuk melakukan aktivitas bersama yang ia sukai. Misalnya bernyanyi, mendengarkan musik, atau bermain bersama.
Temukan aktivitas yang benar-benar ia sukai. Sampaikan padanya bahwa ia bisa melakukan aktivitas tersebut untuk mengalihkan pikiran dan menenangkan diri bila merasa tertekan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar