Saat merayakan ulang tahun pertama, berat badan si Kecil kemungkinan mencapai 3 kali berat lahirnya. Namun, setelah mengalami pertumbuhan selama satu tahun, peningkatan berat badan si Kecil ke depannya akan mengalami penurunan seiring dengan tingkat aktivitas anak yang bertambah.
Aspek perkembangan pada si Kecil
Bunda perlu memperhatikan dan memahami perkembangan fisik apa saja yang terjadi di setiap tahapan usia agar dapat memantau aktivitas si kecil yang sesuai dengan usianya.
Berikut aspek perkembangan dan pertumbuhan si Kecil dari usia 1 hingga 3 tahun.
1. Fisik
Perlu diingat setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Berikut indikasi rata-rata pada perkembangan fisik anak.
- Usia 10-12 bulan/1 tahun Berat: pertambahan berat badan rata-rata 13 ons setiap bulan hingga usia tepat satu tahun. Tinggi: pertumbuhan rata-rata 1 cm setiap bulan dan sebagian besar anak mengalami penambahan tinggi sebanyak 25 cm. Lingkar kepala: rata-rata ukuran bertambah sebanyak 1 cm setiap bulan.
- Usia 2 dan 3 tahun Berat: berat badan rata-rata bertambah 2 hingga 3 kg. Tinggi: pertumbuhan rata-rata 5-7 cm.
Dari usia 2 tahun, anak dapat memiliki perbedaan tinggi dan berat yang berbeda. Selama si Kecil menjaga kecepatan pertumbuhannya sendiri, Bunda tidak perlu khawatir.
Pada usia ini, anak yang terpenuhi kebutuhan zat besi hariannya mengalami kenaikan tinggi badan lebih tinggi, sehingga Anda sangat disarankan untuk memperhatikan asupan nutrisi si kecil terutama zat besi.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya zat besi, seperti susu yang menjadi nutrisi tambahan pilihan untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil.
Untuk itu, bantu optimalkan kebutuhan zat besi harian si kecil dengan memberikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C.
Dengan adanya kombinasi zat besi dan vitamin C, dapat memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh sehingga si kecil tumbuh optimal.
Konsultasi pada dokter anak sangat direkomendasikan jika terdapat keluhan.
2. Motorik
Perkembangan motorik dapat terlihat dari beberapa aktivitas si Kecil. Kemampuan motorik yang umum terjadi di kelompok umur 1 hingga 3 tahun antara lain:
- Usia 1 tahun Si Kecil sudah dapat berdiri sendiri dan bahkan melangkah sedikit demi sedikit. Selain itu, si Kecil mulai menggunakan tangannya sendiri atau sendok saat makan, membalikkan halaman buku, dan menggunakan sisir. Meski tidak sempurna, namun niatan tersebut sudah menandakan perkembangan motoriknya.
- Usia 2 tahun Pada usia ini, si Kecil dapat berjinjit, menendang bola, berlari, dan masih banyak lagi. Bunda juga akan melihat cara berjalan si Kecil yang sudah tidak sempoyongan lagi.
- Usia 3 tahun Berbagai aktivitas anak sudah mungkin dilakukan si Kecil saat menginjak usia ini. Salah satunya adalah mengendarai sepeda roda tiga.
3. Kemampuan berbahasa
Pada usia satu tahun, Bunda mungkin akan sering mendengar beberapa kata sederhana seperti, “Mama, Papa, Iya, Ngga” dan lain sebagainya. Si Kecil pada dasarnya biasanya hanya menirukan suara.
Di usia 2 tahun, si Kecil rata-rata sudah bisa mengenali dan menunjuk gambar atau benda ketika disebutkan namanya. Selain itu, nama-nama orang terdekat dan bagian tubuh pun biasanya dapat mereka ingat.
Saat menginjak usia 3 tahun, ketika Bunda memberikan perintah atau menuntun sebuah aktivitas anak, si Kecil dapat mengerti dan menurutinya.
4. Kemampuan belajar
Si Kecil pada kelompok usia 1 hingga 3 tahun senang dan bersemangat untuk mencoba hal baru. Kemampuan belajar si Kecil sudah dapat dilihat dari kemampuannya menirukan bahasa dan gerakan Bunda, menemukan barang yang disembunyikan, dan menyebutkan nama-nama warna.
5. Kemampuan bersosialisasi dan emosional
Kemampuan bersosialisasi si Kecil dimulai dengan mengerti perkataan yang diutarakan pada mereka. Semakin dewasa, kemampuan bersosialisasi pasti semakin bertambah.
Bunda umumnya akan mendapati si Kecil kegirangan saat berada bersama teman sebayanya, bersimpati ketika teman sedang menangis, atau murung dan senang membantu kegiatan di rumah.
Sementara itu, perkembangan emosi akan terlihat saat si Kecil tidak lagi marah ketika ibu atau ayah meninggalkan rumah, menunjukkan kemandirian, dan sering menunjukan afeksi atau rasa kasih sayang.
Aktivitas anak untuk membantu tumbuh kembangnya
Contoh aktivitas yang dapat dimulai sejak usia dini adalah menuntun si Kecil untuk menerapkan kebiasaan makan sehat seperti dengan cara makan bersama. Selain itu, serahkan keputusan pada si Kecil dalam memilih makanan, contohnya memilih antara apel atau pir dan brokoli atau kembang kol.
Di sinilah pentingnya peran Bunda dalam menyediakan berbagai jenis makanan sehat. Aktivitas ini dapat membiasakan si Kecil untuk makan makanan yang beragam, mengurangi risiko pilih-pilih makanan, dan mendukung si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Salah satu asupan nutrisi alternatif untuk bantu dukung tumbung kembang si Kecil ialah formula soya yang difortifikasi, mengandung 100% isolat protein soya, omega 3 dan 6, minyak ikan, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu dukung tumbuh kembang si Kecil menjadi generasi maju.
Berikut beberapa contoh lain aktivitas yang dapat dilakukan Bunda bersama si Kecil:
1. Bunda dan si Kecil usia 1 tahun
- Menyebutkan nama benda, orang, hewan atau bagian tubuh.
- Menirukan suara hewan
- Menari bersama
- Bermain air
- Main rumah-rumahan
2. Bunda dan si Kecil usia 2 tahun
- Menjaga keseimbangan dengan berjalan di atas garis lurus
- Menebak ekspresi orang
- Bermain bola tangan
- Mencari barang yang Bunda sembunyikan
- Membantu Bunda memasak
3. Bunda dan si Kecil usia 3 tahun
- Membacakan cerita dan meminta buah hati mengulang cerita kembali serta mengajarkan untuk mengekspresikan perasaan setiap karakter pada cerita tersebut
- Bermain puzzle bersama
- Bermain petak umpet
- Bersepeda bersama
Semua aktivitas anak secara fisik harus berada dalam lingkungan yang aman dan selalu di bawah pengawasan ibu atau ayah setiap saat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]