backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Perbedaan Olahraga Aerobik dan Anaerobik, Mana yang Lebih Baik?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 08/01/2024

    Perbedaan Olahraga Aerobik dan Anaerobik, Mana yang Lebih Baik?

    Meski terdengar mirip, aerobik dan anaerobik merupakan dua jenis olahraga yang berbeda. Lantas, apa perbedaan di antara kedua jenis olahraga tersebut? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini. 

    Perbedaan olahraga aerobik dan anaerobik

    Olahraga aerobik adalah jenis olahraga yang gerakannya dilakukan berulang dalam durasi yang lama, sedangkan olahraga anaerobik adalah jenis olahraga intensitas yang tinggi yang dilakukan dengan cepat.

    Berikut ini penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara kedua jenis olahraga ini. 

    1. Jenis latihan 

    Perbedaan kedua jenis olahraga ini dapat diketahui berdasarkan dengan jenis latihannya.

    Olahraga aerobik umumnya mencakup aktivitas fisik yang dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan detak jantung, seperti berjalan kaki, bersepeda, jogging, senam aerobik, serta berenang.

    Olahraga anaerobik meliputi jenis latihan intensitas tinggi dan cepat seperti angkat beban, lari cepat, lompat tali, dan high intensity interval training (HIIT). 

    2. Cara tubuh menghasilkan energi

    perubahan suhu tubuh saat olahraga

    Pada dasarnya, tubuh membutuhkan energi untuk digunakan selama berolahraga. Nah, sumber energi yang dihasilkan tubuh untuk melakukan kedua jenis olahraga ini berbeda.

    Olahraga aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi, sedangkan olahraga anaerobik tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. 

    Selama melakukan olahraga aerobik, paru-paru dan jantung bekerja keras untuk memasok oksigen ke tubuh. Oksigen digunakan untuk memecah sumber energi seperti lemak dan glukosa

    Ketika melakukan olahraga anaerobik, tubuh membutuhkan energi dengan cepat. Oleh karena itu, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang sudah tersedia, yakni glikogen. 

    3. Durasi

    Perbedaan kedua jenis olahraga ini selanjutnya adalah dari lama waktu olahraga.

    Durasi olahraga aerobik contohnya joging dan senam aerobik biasanya dilakukan selama 1 jam. Durasi olahraga aerobik bisa lebih panjang tergantung dengan intensitas dan tujuannya. 

    Berbeda dari aerobik, olahraga anaerobik biasanya dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, misalnya lompat tali selama 20 – 30 menit yang dibagi dalam beberapa seri.

    Olahraga anaerobik yang intensitasnya lebih tinggi sebaiknya tidak dilakukan menerus dalam satu waktu, apalagi terlalu lama, untuk mencegah kram otot dan kelelahan.

    4. Manfaat untuk kesehatan

    Rutin melakukan olahraga aerobik dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, diabetes, dan membantu meningkatkan metabolisme tubuh

    Sementara itu, olahraga anaerobik bermanfaat untuk meningkatkan massa otot serta meningkatkan kepadatan tulang. 

    Olahraga anaerobik juga dapat membakar lebih banyak kalori. Seseorang dengan berat badan 56 kilogram dapat membakar sekitar 226 kkal dalam setengah jam ketika melakukan lompat tali.

    Berbeda halnya dengan melakukan olahraga aerobik, seperti berjalan kaki, yang hanya membakar sekitar 165 kkal dalam setengah jam.  

    Mana yang lebih baik, olahraga aerobik atau anaerobik?

    small dumbells

    Pada dasarnya, kedua jenis olahraga ini sama-sama baik untuk tubuh. Bahkan, menggabungkan kedua jenis olahraga ini dapat membantu mengurangi massa lemak di tubuh.

    Sebuah studi dalam European Journal Nutrition melakukan penelitian untuk membandingkan efek olahraga aerobik dan anaerobik dalam mengurangi massa lemak tubuh. 

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan kedua jenis olahraga ini mengurangi massa lemak. Selain itu, kedua jenis olahraga ini dapat digunakan sebagai latihan untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas. 

    Peneliti menyarankan untuk melakukan latihan anaerobik dahulu, dilanjutkan dengan olahraga aerobik untuk meningkatkan metabolisme.   

    Centers for Disease Control and Prevention juga merekomendasikan untuk menggabungkan olahraga aerobik dan anaerobik sebagai latihan fisik mingguan untuk orang dewasa. 

    Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan kaki setidaknya 150 menit per minggu dan lakukan juga latihan anaerobik, contohnya angkat beban, setiap dua kali seminggu. 

    Ringkasan


    • Olahraga aerobik menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi, sedangkan anaerobik menggunakan glikogen untuk menghasilkan energi. 
    • Durasi latihan aerobik umumnya lebih lama yakni 1 jam; durasi olahraga anaerobik adalah 20 – 30 menit.  
    • Jenis olahraga aerobik meliputi senam, jogging, berjalan kaki, atau berenang, sedangkan jenis olahraga anaerobik berupa angkat beban, lari cepat, dan high intensity interval training (HIIT). 
    • Kedua jenis olahraga ini sama-sama baik untuk tubuh, bahkan menggabungkan keduanya membantu mengurangi massa lemak tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 08/01/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan