Penyakit malaria dapat berujung pada komplikasi. Oleh karena itu, obat diperlukan untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi malaria adalah hydroxychloroquine (hidroksiklorokuin).
Golongan obat: antimalaria
Merek dagang: Aluquine, Hydroxin, Farneltik, Sanloquin, Hydroxychloroquine Sulfate, Hyloquin, Esele, dan Kalquine
Apa itu hydroxychloroquine?
Hydroxychloroquine (hidroksiklorokuin) adalah obat untuk mengatasi penyakit malaria. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk.
Ketika parasit menginfeksi tubuh, timbul gejala seperti demam menggigil, tubuh berkeringat, serta nyeri otot dan diare.
Obat ini juga digunakan untuk mengobati penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan, seperti lupus dan rematik.
Hidroksiklorokuin sempat diujikan sebagai obat untuk mengobati COVID-19. Akan tetapi, WHO memutuskan untuk menghentikan uji klinis ini sampai ada bukti yang menunjukkan keamanannya.
Dosis dan sediaan hydroxychloroquine
Hidroksiklorokuin tersedia dalam bentuk tablet salut selaput 200 mg.
Setiap orang dapat diresepkan dosis yang berbeda-beda oleh dokter, tergantung dengan tujuan pengobatan, usia, berat badan, dan kondisi kesehatan.
Mengobati penyakit malaria akut
- Dewasa: awalnya 800 mg , kemudian diberikan lagi 400 mg setelah 6 hingga 8 jam. Selanjutnya 400 mg sekali sehati selama 2 hari berikutnya. Bisa juga 800 mg sebagai dosis tunggal.
- Anak: Awalnya 13 mg/kg sebagai dosis tunggal kemudian 6,5 mg/kg setelah 6, 24, dan 48 jam.
Mencegah penyakit malaria
Dewasa
- Dosis awalnya 400 mg sekali seminggu, 2 minggu sebelum paparan dan dilanjutkan hingga 8 minggu setelah paparan.
- Alternatif jika periode 2 minggu awal tidak memungkinkan, 800 mg sebagai dosis awal dalam 2 dosis terbagi dengan interval 6 jam, kemudian 400 mg sekali seminggu dilanjutkan sampai 8 minggu setelah paparan.
- Semua dosis harus diminum pada hari yang sama setiap minggu.
Anak-anak
- Dosis awal 6,5 mg/kg sekali seminggu, 2 minggu sebelum pajanan dan dilanjutkan sampai 8 minggu setelah paparan.
- Alternatif jika periode awal 2 minggu tidak memungkinkan, 13 mg/kg sebagai dosis awal dalam 2 dosis terbagi dengan interval 6 jam, kemudian pengobatan sekali seminggu selama 8 minggu setelah paparan.
- Semua dosis harus diminum pada hari yang sama setiap minggu.
Mengobati lupus dan rematik
- Dewasa: 400 mg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua dosis. Untuk pemeliharaan, dosisnya 200 – 400 mg per hari, tergantung respons tubuh terhadap obat. Maksimal dosis adalah 6.5 mg/kg setiap hari atau 400 mg, mana saja yang lebih rendah.
- Anak: Dosisnya hingga 6,6 mg/kg setiap hari atau 400 mg setiap hari, mana saja yang lebih rendah.
Aturan pakai hydroxychloroquine
Gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter atau mengikuti aturan pakai yang tertera di kemasan obat. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis yang sudah ditetapkan.
Minum obat ini setelah Anda makan atau minum segelas susu untuk mengurangi mual. Cobalah untuk minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika dosis terlewat, jangan menggandakan dosis di waktu minum obat selanjutnya. Obat ini harus dikonsumsi secara rutin agar lebih efektif.
Jangan berhenti menggunakan hidroksiklorokuin tanpa izin dokter walaupun kondisi Anda sudah membaik.
Efek samping hydroxychloroquine
Setiap obat dapat menyebabkan efek samping, termasuk obat hydroxychloroquine. Efek sampingnya dapat berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya.
Bahkan, ada pula yang mengalami efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
Efek samping ringan
Efek samping ringan yang mungkin muncul dari penggunaan hidroklorokuin adalah sebagai berikut.
Umumnya, efek samping di atas dapat membaik dengan sendirinya. Namun, bisa juga berlangsung lebih lama.
Efek samping serius
Jika Anda mengalami efek samping serius seperti di bawah ini, segera periksa ke dokter.
- Sulit untuk melihat dan membaca.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Pandangan kabur.
- Telinga berdenging.
- Kesulitan mendengar.
- Kelemahan pada otot.
- Memar dan perdarahan yang tidak biasa.
- Rambut rontok.
- Mengantuk.
- Depresi dan ada pikiran untuk bunuh diri.
- Kehilangan kesadaran.
- Detak jantung tidak beraturan (aritmia).
Bila mengalami efek samping di atas, minta pertolongan medis segera karena bisa membahayakan jiwa.
Peringatan dan perhatian pakai obat hydroxychloroquine
Jangan gunakan obat ini jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat sejenis.
Biasanya reaksi alergi ditunjukkan dengan gejala pembengkakan pada mata dan mulut, ruam gatal, serta sesak panas.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki kelainan pada retina atau masalah penglihatan.
Jangan minum hydroxychloroquine jika Anda memiliki riwayat reaksi alergi (mata atau mulut bengkak, sulit bernapas, ruam) terhadap obat ini atau obat serupa seperti chloroquine atau primaquine.
Peringatkan dokter Anda jika Anda memiliki kelainan pada retina (lapisan saraf di bagian belakang mata) atau bidang visual.
Untuk anak-anak, obat ini tidak bisa dijadikan pengobatan jangka panjang. Jadi, ikuti durasi penggunaan obat yang dokter arahkan.
Selain alergi, Anda tidak diperbolehkan menggunakan obat jika memiliki masalah kesehatan berikut ini.
- Penyakit ginjal.
- Penyakit liver atau kecanduan alkohol.
- Kelainan darah.
- Psoriasis.
- Porfiria, yakni penyakit keturunana yang menyebabkan masalah kulit dan saraf.
- Defisiensi G6PD, yaitu penyakit keturunan yang mempengaruhi sel darah merah.
- Ibu hamil dan menyusui.
Selama Anda menjalani perawatan dengan obat ini, Anda akan diminta menjalani tes darah, tes fungsi hari, dan tes kekuatan otot untuk mengetahui respons tubuh terhadap obat.
Tes pemeriksaan mungkin juga direkomendasikan untuk dilakukan sebelum memulai pengobatan dan sesudahnya.
Apakah obat hydroxychloroquine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut EMC UK, hidroksiklorokuin diketahui dapat melintasi plasenta. Namun, penelitian mengenai penggunaan obat ini selama kehamilan sangat terbatas.
Perlu dicatat jika 4-aminokuinolin dalam dosis terapeutik telah dikaitkan dengan kerusakan sistem saraf pusat, termasuk ototoksisitas (toksisitas pendengaran, vestibular, dan tuli bawaan), perdarahan retina dan perubahan warna retina yang abnormal.
Oleh karena itu, obat ini tidak boleh digunakan selama masa kehamilan. Sementara untuk ibu hamil, dokter harus mempertimbangkan penggunaannya dengan hati-hati. Terbukti jika obat dapat mengalir ke ASI dalam jumlah kecil.
Hal ini membuat obat dapat masuk ke dalam tubuh bayi, padahal bayi sangat sensitif terhadap efek buruk dari 4-aminokuinolin.
Jadi, ibu hamil dan menyusui harus melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi obat hydroxychloroquine dengan obat lain
Beri tahukan dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan berikut ini sebelum menggunakan hidroksiklorokuin.
- Obat penyakit jantung, seperti digoxin.
- Obat untuk masalah lambung, seperti simetidin.
- Obat untuk otot lemah, misalnya neostigmine dan pyridostigmine.
- Obat diabetes, contohnya metformin dan insulin.
Penting juga berkonsultasi dengan dokter jika Anda menggunakan obat herbal, suplemen, atau obat tradisional Tiongkok.
Jadi, sebelum menggunakan obat, baiknya bicarakan lebih lanjut dengan dokter agar pengobatannya efektif dan aman.
[embed-health-tool-bmi]