backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Goserelin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 28/04/2022

Goserelin

Tidak sembarang orang bisa menggunakan obat goserelin atau goserelin asetat. Pastikan Anda mendapat obat ini dari dokter dan ketahui informasi lengkap mengenai kegunaan, aturan pakai, dosis, dan efek sampingnya melalui ulasan berikut.

Golongan obat: Terapi hormon

Merek dagang: Zoladex, Zoladex LA

Apa itu obat goserelin?

Goserelin atau goserelin asetat adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati kanker prostat dan payudara.

Ini terutama pada kasus kanker prostat lokal atau kanker prostat stadium lanjut guna mengontrol gejalanya.

Sementara pada kanker payudara, obat ini digunakan untuk mengobati kanker payudara stadium lanjut atau kanker payudara stadium awal yang bergantung pada hormon.

Goserelin asetat tergolong ke dalam kelas obat yang disebut dengan agonis gonadotropin-releasing hormone (GnRH).

Fungsi obat goserelin, yaitu untuk mengurangi jumlah hormon seks di dalam tubuh yang dapat memengaruhi perkembangan sel kanker.

Misalnya, penggunaan goserelin asetat pada pria berfungsi untuk mengurangi hormon testosteron guna menghambat pertumbuhan sel kanker prostat.

Sementara pada wanita, obat ini dapat mengurangi hormon estrogen, sehingga pertumbuhan sel kanker payudara dapat terhambat.

Selain kegunaan tersebut, obat goserelin juga terkadang digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya, seperti di bawah ini.

  • Endometriosis, yaitu ketika lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim yang dapat menyebabkan rasa sakit saat menstruasi.
  • Fibroid rahim, yaitu tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim.
  • Membuat lapisan rahim lebih tipis sebelum tindakan operasi pada rahim.
  • Bersama dengan obat lain dapat membantu mengobati infertilitas dengan mengontrol pelepasan sel telur dari ovarium.

Obat ini mungkin bisa dokter resepkan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Anda pun mungkin perlu mendapat pengobatan lainnya guna mengontrol penyakit yang Anda alami.

Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Dosis obat goserelin

Obat hepatitis D

Goserelin asetat tersedia dalam bentuk cairan injeksi 3,6 mg dan 10,8 mg.

Obat ini dikemas sebagai implan dalam pre-filled syringe, yakni spuit yang telah berisi cairan dengan jarum suntik terpisah dan untuk digunakan sekali pakai.

Obat ini harus disuntikkan secara subkutan atau ke dalam lapisan lemak di bawah kulit yang umumnya di area perut Anda.

Penyuntikkan biasanya akan dilakukan oleh dokter, perawat, atau tim medis lainnya di klinik atau rumah sakit.

Sementara dosis obat ini bisa berbeda tergantung pada kegunaannya. Melansir MIMS.com, berikut adalah gambaran dosis goserelin asetat berdasarkan kegunaan obatnya.

Kanker prostat lokal, kanker prostat stadium lanjut

Dosis untuk orang dewasa, yaitu 3,6 mg setiap 28 hari atau 10,8 mg setiap 12 minggu.

Dosis obat sebagai alternatif untuk operasi pengangkatan testis (dalam kasus stadium lanjut), pengobatan tambahan setelah prostatektomi radikal atau radioterapi, atau pengobatan sebelum radioterapi pada pasien berisiko tinggi.

Kanker prostat metastasis

Dosis untuk orang dewasa, yaitu 3,6 mg setiap 28 hari atau 10,8 mg setiap 12 minggu. Dosis obat sebagai pengobatan paliatif pada pasien yang cocok dengan manipulasi hormonal.

Kanker payudara stadium lanjut pada wanita pra dan perimenopause

Dosis orang dewasa, yaitu 3,6 mg setiap 28 hari pada pasien yang cocok untuk manipulasi hormonal.

Kanker payudara reseptor estrogen positif dini pada wanita pra dan perimenopause

Dosis orang dewasa, yaitu 3,6 mg setiap 28 hari sebagai alternatif kemoterapi dalam perawatan standar.

Penipisan endometrium

Dosis orang dewasa, yaitu 3,6 mg sebagai dosis tunggal pada 4 minggu sebelum operasi.

Alternatifnya, yaitu 3,6 mg untuk 2 dosis diberikan dengan selang waktu 4 minggu, diikuti dengan prosedur bedah dalam waktu 2-4 minggu setelah pemberian dosis kedua.

Endometriosis

Dosis untuk orang dewasa, yaitu 3,6 mg setiap 28 hari. Durasi perawatan maksimal, yaitu 6 bulan.

Pengobatan infertilitas

Dosis orang dewasa, yaitu 3,6 mg dalam persiapan untuk superovulasi.

Fibroid rahim

Dosis orang dewasa, yaitu 3,6 mg setiap 28 hari hingga 3 bulan sebelum operasi. Pengobatan diberikan dalam kombinasi dengan terapi Fe pada pasien anemia.

Aturan pakai obat goserelin

Goserelin asetat adalah obat yang bisa Anda dapat dengan resep dokter. Ikuti semua instruksi yang dokter berikan atau petunjuk pada label kemasan sebelum memulai pengobatan.

Namun yang pasti, penyuntikkan obat ini akan dilakukan oleh dokter atau perawat. Dokter akan memberi tahu tentang jangka waktu perawatan tergantung pada kondisi Anda masing-masing.

Pastikan Anda selalu menepati setiap janji temu dengan dokter agar tidak ada dosis obat yang terlewat serta agar dokter dapat memantau respons tubuh Anda terhadap pengobatan.

Pastikan juga Anda tetap menjalani pengobatan sesuai dengan jangka waktu yang dokter berikan meski Anda sudah merasa lebih baik.

Tetap jalani perawatan sampai dokter memutuskan untuk berhenti.

Namun, jika ada melewatkan janji temu atau dosis obat, segera beri tahu dokter atau perawat Anda.

Dokter atau perawat mungkin akan memberi instruksi tambahan atau suntikan pengganti untuk mengganti dosis obat yang terlewat.

Konsultasikan kepada dokter atau perawat yang menangani Anda untuk informasi lebih lanjut.

Efek samping obat goserelin

Sebagaimana obat pada umumnya, goserelin asetat dapat memberikan efek samping yang umum, seperti di bawah ini.

  • Sakit kepala.
  • Hot flashes. 
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Ruam.
  • Keringat berlebihan.
  • Rambut rontok.
  • Kulit kering.
  • Jerawat.
  • Nyeri sendi atau otot.
  • Perubahan mood, termasuk depresi.
  • Merasa gugup.
  • Disfungsi ereksi.
  • Payudara membesar (pada pria).
  • Vagina kering atau keputihan.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kekurangan energi.
  • Kemerahan tiba-tiba pada wajah, leher, atau dada bagian atas.
  • Nyeri atau perubahan pada payudara (pada wanita).
  • Gairah seks berkurang.
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Gangguan tidur.
  • Bengkak di tangan, kaki, atau pergelangan kaki.
  • Nyeri, gatal, bengkak, atau kemerahan pada area bekas suntikan.

Selain yang umum, beberapa efek samping obat yang lebih serius juga bisa terjadi.

Sebaiknya Anda segera hubungi dokter jika efek samping di bawah ini terjadi.

  • Perdarahan yang parah dari area bekas suntikan.
  • Sulit bernapas atau menelan.
  • Nyeri dada atau detak jantung tidak normal atau terlalu cepat.
  • Sulit, terlalu sering, atau nyeri buang air kecil.
  • Kebingungan.
  • Sulit bicara.
  • Pusing atau pingsan.
  • Terasa lemah atau mati rasa pada salah satu lengan atau kaki.
  • Tidak bisa menggerakkan kaki.
  • Penglihatan buram.
  • Nafas berbau buah.
  • Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
  • Ruam dan gatal-gatal pada kulit secara tiba-tiba.
  • Pembengkakan pada wajah, lidah, bibir, atau anggota tubuh lainnya.

Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami efek samping di atas. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang belum disebutkan.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat goserelin

mannitol manitol

Beri tahu pada dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu sebelum mendapat obat ini. Anda mungkin tidak dianjurkan mendapat obat ini jika memiliki kondisi medis berikut.

  •  Alergi terhadap obat goserelin, histrelin, leuprolide, nafarelin, triptorelin, atau kandungan lain dalam goserelin.
  • Mengalami perdarahan vagina tak biasa yang tidak terdiagnosis.
  • Sedang hamil.
  • Sedang menyusui.
  • Anak-anak.

Selain itu, beri tahu pula pada dokter jika Anda memiliki kondisi medis di bawah ini. Dokter mungkin perlu memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.

  • Penyakit jantung.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Depresi.
  • Riwayat keluarga dengan osteoporosis.
  • Kecanduan alkohol.
  • Merokok.
  • Obesitas atau kurang berat badan.
  • Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrome/PCOS).
  • Diabetes.
  • Kompresi sumsum tulang belakang.
  • Masalah buang air kecil (terutama pada pria).

Cara menyimpan goserelin

Anda mungkin tidak perlu menyimpan obat ini di rumah. Obat dari apotek biasanya akan langsung diberikan kepada dokter atau perawat untuk disuntikkan kepada Anda saat di rumah sakit atau klinik.

Meski begitu, pastikan obat yang akan Anda dapatkan masih tersimpan dalam kemasan aslinya dengan baik serta tidak rusak dan kedaluwarsa.

Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan jangan menyimpannya di atas suhu 25°Celsius dan di tempat yang lembap.

Obat yang sudah habis masa berlakunya atau rusak harus segera dibuang. Namun, jangan buang obat ini ke dalam toilet atau digabung bersama sampah rumah tangga Anda.

Sebaiknya, perhatikan pada label kemasan atau tanyakan pada apoteker mengenai cara aman untuk membuang obat Anda.

Apakah obat goserelin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat goserelin asetat tidak boleh digunakan pada wanita hamil, kecuali untuk pengobatan kanker payudara stadium lanjut.

Oleh karena itu, pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, berpikir Anda hamil, atau sedang merencanakan kehamilan, kecuali untuk pengobatan infertilitas.

Beri tahu juga kepada dokter jika Anda merasa hamil selama menjalani perawatan ini. Pasalnya, obat ini telah terbukti dapat membahayakan janin di dalam kandungan.

Beri tahu juga kepada dokter jika Anda sedang menyusui sebelum mendapat obat ini. Umumnya, Anda tidak boleh menyusui bayi selama mendapat pengobatan goserelin.

Selalu pastikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan obat ini saat hamil dan menyusui.

Interaksi obat goserelin dengan obat lain

Interferon obat hepatitis D

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping.

Oleh karena itu, selalu informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan, baik obat resep, nonresep, suplemen vitamin, maupun produk herbal, yang Anda konsumsi.

Berikut beberapa obat yang telah diketahui dapat berinteraksi dengan goserelin asetat.

  • Obat-obatan untuk mengobati kejang, termasuk epilepsi.
  • Obat-obatan steroid oral, seperti dexamethasone, methylprednisolone, dan prednisone.
  • Quinidine, Amiodarone, procinamide, atau obat-obatan untuk mengatasi irama jantung abnormal lainnya.
  • Antibiotik, seperti moxifloxacin.
  • Obat untuk mengobati gangguan mood. 

Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan obat ini. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 28/04/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan