backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bromocriptine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 22/11/2022

Bromocriptine

Bromocriptine adalah obat yang digunakan untuk menekan produksi ASI pada ibu yang bayinya meninggal maupun pada ibu yang harus tetap mengonsumsi obat yang terserap ke dalam ASI. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan aturan pakai obat bromocriptine atau bromokriptin melalui penjelasan berikut.

Golongan obat: Obat ergot alkaloid

Merek dagang: Cripsa

Apa itu obat bromocriptine?

Bromocriptine (bromokriptin) termasuk ke dalam obat agonis atau stimulator reseptor dopamin dan penghambat pelepasan prolaktin.

Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala dari beberapa kondisi kesehatan tertentu, yaitu sebagai berikut.

1. Penghambatan produksi ASI karena alasan medis

Obat bromocriptine dapat digunakan sebagai pencegahan atau penekan laktasi fisiologis pascamelahirkan yang terjadi karena adanya masalah medis.

Masalah tersebut seperti kasus kehilangan selama persalinan, kematian bayi, atau infeksi HIV pada ibu.

Namun, bromocriptine tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin sebagai penghambatan laktasi atau untuk menghilangkan gejala nyeri dan pembengkakan pascamelahirkan.

2. Hiperprolaktinemia

Bromocriptine dapat dimanfaatkan untuk pengobatan hiperprolaktinemia pada pria serta wanita dengan hipogonadisme dan/atau galaktorea.

Gangguan ini dapat menyebabkan wanita mengalami amenorhea, masalah kesuburan, atau hipogonadisme.

Obat bromocriptine berperan dalam menurunkan kadar prolaktin yang terlalu tinggi.

Meski begitu, obat bromocriptine hanya mampu membantu menormalkan kadar hormon prolaktin, bukan mengobati penyebab dari gangguan tersebut.

3. Penyakit Parkinson

Pada pasien yang mengalami Parkinson, obat bromokriptin akan mengatasi otot kaki yang kaku dan meredakan tremor.

Obat ini juga bisa membuat pasien Parkinson lebih mudah berjalan ketimbang sebelumnya. Bromocriptine juga dapat menurunkan kondisi tidak bisa bergerak (on-off syndrome).

Biasanya, bromokriptin akan digabungkan dengan obat lain, seperti levodopa untuk meringankan gejala lainnya.

4. Akromegali

Obat ini juga digunakan dapat digunakan sendiri atau dengan pengobatan lain untuk menurunkan kadar hormon pertumbuhan yang tinggi (akromegali).

Dosis obat bromocriptine

loperamide imodium obat diare dosis tablet

Obat bromocriptine tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Obat ini digunakan secara oral dan diminum sesuai dengan dosis yang dokter tentukan.

Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Namun, secara umum, berikut adalah gambaran dosis dari obat bromocriptine yang dilansir dari MIMS.

1. Supresi latasi

  • Dewasa: dosis awal 2,5 mg setiap hari selama 2-3 hari, ditingkatkan menjadi 2,5 mg dua kali sehari selama 14 hari.

2. Laktasi nifas

  • Dewasa: dosis awal yakni 2,5 mg pada hari saat melahirkan, diikuti dengan 2,5 mg dua kali sehari selama 14 hari.

3. Penyakit Parkinson

  • Dewasa: Sebagai tambahan untuk levodopa minggu pertama, dosis awal yakni 1-1,25 mg pada malam hari, minggu kedua yakni 2-2,5 mg pada malam hari, minggu ketiga sebanyak 2,5 mg dua kali sehari, minggu keempat sebanyak 2,5 mg tiga kali sehari, kemudian ditingkatkan 2,5 mg setiap 3-14 hari sesuai kebutuhan. Sementara itu, untuk pemeliharaan dosisnya 10-30 mg setiap hari.

4. Galaktorea, infertilitas

  • Dewasa: dosis awal 1-1,25 mg pada malam hari, meningkat menjadi 2-2,5 mg pada malam hari setelah 2-3 hari, dan kemudian meningkat 1-2,5 mg setiap 2-3 hari hingga 2,5 mg dua kali sehari atau lebih jika perlu ( maksimal 30 mg setiap hari).

5. Prolaktinoma 

  • Dewasa: dosis awal 1-1,25 mg pada malam hari, ditingkatkan secara bertahap menjadi 2-2,5 mg setiap hari dengan interval 2-3 hari, kemudian 2,5 mg setiap 8 jam, 2,5 mg setiap 6 jam, dan 5 mg setiap 6 jam (maksimal 30 mg setiap hari)

  • Anak usia 7-17 tahun: dosis awal 1 mg dua kali sehari, dapat meningkat secara bertahap sesuai respons tubuh. Maksimal usia 7-12 tahun dosis 5 mg setiap hari sedangkan anak usia 13 tahun dosisnya 20 mg setiap hari.

6. Akromegali 

  • Dewasa: dosis awal 1-1,25 mg pada malam hari, ditingkatkan secara bertahap menjadi 2-2,5 mg setiap hari dengan interval 2-3 hari kemudian 2,5 mg setiap 8 jam, 2,5 mg setiap 6 jam, dan 5 mg setiap 6 jam.

  • Anak usia 7-17 tahun: dosis awal 1,25 mg dua kali sehari, dapat meningkat secara bertahap sesuai respons. Maksimal anak usia 7-12 tahun dosisnya 10 mg setiap hari sedangkan anak usia 13 tahun dosisnya 20 mg setiap hari.

Dosis bromocriptine dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah Anda dan bagaimana Anda mentolerir obat selama pengobatan.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.

Aturan pakai obat bromocriptine

Bromocriptine adalah obat minum yang termasuk ke dalam obat resep, sehingga Anda bisa mendapatkannya di apotek hanya dengan resep dokter.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti aturan minum obat yang dokter berikan atau sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan.

Namun, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat menggunakan bromocriptine, di antaranya.

  • Gunakan obat ini sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh dokter.
  • Jangan mengurangi atau menambah jumlah dosis yang telah diberikan oleh dokter.
  • Jangan menggunakannya lebih dari waktu yang telah ditentukan dokter.
  • Ikuti anjuran dokter jika dosis obat ditambah atau dikurangi.
  • Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya. Untuk membantu Anda selalu ingat, gunakan pada waktu yang sama setiap hari.
  • Gunakan obat ini dengan makanan, biasanya sekali sehari, diminum dalam kurun waktu dua jam setelah Anda bangun tidur.
  • Dokter Anda mungkin akan memulai pengobatan pada dosis rendah dan secara bertahap dosis ditingkatkan guna menemukan dosis yang tepat untuk Anda.
  • Obat ini sering menyebabkan pusing, terutama setelah mengonsumsi dosis pertama. Segera berbaring setelah mengambil dosis pertama Anda untuk mengurangi risiko cedera karena jatuh.
  • Saat menggunakan obat ini, Anda harus selalu melakukan pemeriksaan darah, jadi kunjungi dokter Anda secara rutin.
  • Jika menggunakan obat ini, jangan berganti merek obat tanpa sepengetahuan dokter Anda karena bromokriptin pada dua merek obat yang berbeda mungkin memiliki efek yang berbeda terhadap kontrol gula darah.
  • Ketika berhenti melakukan pengobatan, Anda harus tetap rutin menggunakan obat ini dan mengurangi dosis secara bertahap seperti arahan dokter untuk membantu mencegah reaksi penghentian penggunaan obat.

Efek samping obat bromocriptine

sakit kepala sebelah

Segera minta pertolongan medis jika Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Penggunaan obat bromokriptin juga bisa menimbulkan efek samping yang umum dan kurang serius, seperti

  • Sakit kepala ringan.
  • Pusing.
  • Merasa lelah.
  • Kantuk ringan.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Diare.
  • Sembelit.
  • Perasaan dingin atau mati rasa di jari.
  • Mulut kering.
  • Hidung tersumbat.

Beberapa efek samping juga bisa serius. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, segera hubungi dokter atau dapatkan perawatan medis darurat.

  • Pingsan.
  • Pilek terus menerus.
  • Tinja berwarna gelap.
  • Muntah darah.
  • Muntah berwarna gelap dan berbentuk pekat.
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau betis.
  • Kejang.
  • Sakit kepala parah.
  • Pandangan mata kabur hingga tidak bisa melihat dengan jelas.
  • Kesulitan berbicara.
  • Mati rasa pada tangan atau kaki.
  • Dada terasa sakit.
  • Tangan, punggung, leher, atau rahang sakit.
  • Nafas terengah-engah.
  • Kebingungan.
  • Berhalusinasi.
  • Gula darah rendah (sakit kepala, rasa lapar, lemah, berkeringat, tremor, kesulitan berkonsentrasi).
  • Gerakan otot tidak dapat dikontrol, kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
  • Tekanan darah tinggi berbahaya.

Tidak semua orang mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat bromocriptine

Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat, pertimbangkan dulu manfaat dan risikonya. Ini adalah keputusan yang harus dibuat setelah berdiskusi dengan dokter Anda.

Sebelum menggunakan bromokriptin, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan lakukan, seperti berikut. 

  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap bromokriptin atau obat ergot lainnya, seperti ergotamin atau methylergometrine maleate.
  • Anda tengah mengonsumsi obat resep dan obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau sakit kepala migrain yang menyebabkan pingsan. 
  • Beri tahu dokter bila Anda hendak menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Tanyakan pada dokter Anda tentang penggunaan yang aman dari minuman beralkohol saat Anda mengambil bromocriptine. 
  • Jika Anda hendak menggunakan obat ini, jangan menyusui.
  • Bromocriptine dapat membuat Anda mengantuk dan menyebabkan Anda tiba-tiba jatuh tertidur. Jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin sampai Anda tahu bagaimana obat ini mempengaruhi Anda,
  • Obat bromocriptine dapat menyebabkan pusing, mual, berkeringat, dan pingsan ketika Anda bangun terlalu cepat dari posisi berbaring. Jadi setelah bangun tidur, istirahatlah kaki Anda di lantai selama beberapa menit sebelum berdiri.

Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.

Penyimpanan obat bromocriptine

Berikut adalah beberapa cara penyimpanan obat yang harus Anda patuhi, di antaranya.

  • Simpan obat ini di tempat dengan suhu ruang. Jangan di tempat yang terlalu dingin atau terlalu panas.
  • Jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari atau cahaya langsung.
  • Hindarkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Dilarang menyimpan obat ini di dalam kamar mandi atau tempat-tempat lembap.
  • Jangan pula menyimpan obat ini hingga membeku di dalam freezer.
  • Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
  • Selalu perhatikan aturan penyimpanan obat yang tertera pada kemasan.

Jika Anda sudah tidak menggunakan obat ini lagi atau jika obat telah kedaluwarsa, segera buang obat ini sesuai tata cara membuang obat.

Salah satunya, jangan mencampurkan obat ini dengan sampah rumah tangga. Jangan pula membuang obat ini di saluran pembuangan air seperti toilet.

Tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat mengenai tata cara membuang obat yang benar dan aman untuk kesehatan lingkungan.

Apakah obat bromocriptine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

ibu hamil makan bakaran

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan bromokriptin pada ibu hamil atau menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Artinya, obat bromocriptine tidak menunjukkan risiko atau yang berbahaya bagi janin di dalam kandungan.

Sementara itu, untuk ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini karena bromocriptine dapat menghentikan produksi atau komposisi air susu ibu (ASI).

Jika alternatif obat ini tidak ditentukan, dan Anda harus menggunakan obat ini, sebaiknya berhenti menyusui untuk sementara waktu. 

Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.

Interaksi obat bromocriptine dengan obat lain

Bromocriptine mungkin berinteraksi dengan obat lain yang sedang Anda gunakan. Ini dapat mengubah cara kerja obat tersebut, atau bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan bromokriptin.

  • Obat antijamur.
  • Obat antihistamin.
  • Warfarin atau obat pengencer darah.
  • Obat HIV.
  • Obat diabetes.
  • Antibiotik makrolida.
  • Obat antidepresan.

Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan bromocriptine. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 22/11/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan