Menurunnya nafsu makan merupakan salah satu efek samping setelah kemoterapi. Padahal, asupan makanan bergizi seimbang sangat dibutuhkan selama proses pemulihan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Menurunnya nafsu makan merupakan salah satu efek samping setelah kemoterapi. Padahal, asupan makanan bergizi seimbang sangat dibutuhkan selama proses pemulihan.
Namun, kini Anda tak perlu khawatir. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembalikan nafsu makan usai kemoterapi.
Menurunnya nafsu makan selama masa pengobatan kanker akan membuat pasien makan lebih sedikit, cepat merasa kenyang, dan bahkan tidak merasa lapar sama sekali.
Kondisi tersebut terjadi karena selama proses kemoterapi, obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel kanker akan mengganggu kinerja organ pencernaan.
Akibatnya proses pencernaan akan terganggu dan berdampak pada nafsu makan.
Selain itu, nafsu makan pada pasien kanker juga bisa berkurang karena beberapa hal berikut.
Selain kemoterapi, obat-obatan, prosedur pembedahan atau operasi, bahkan kanker itu sendiri juga bisa menurunkan nafsu makan pasien.
Jika dibiarkan, hilangnya nafsu makan pada pasien kanker bisa menyebabkan penurunan berat badan secara drastis, bahkan kurang gizi. Kondisi ini tentu akan mengganggu proses penyembuhan kanker.
Oleh karena itu, cobalah beberapa cara berikut untuk mengatasi hilangnya nafsu makan selama perawatan usai kemoterapi.
Porsi makan tiga kali sehari mungkin terasa terlalu besar dan mudah menyebabkan mual pada pasien kanker.
Sebagai gantinya, Anda bisa makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil. Bagilah porsi makan tersebut menjadi 4–5 kali waktu makan dalam sehari.
Dengan cara tersebut, pasien kanker akan tetap mendapatkan zat gizi yang dibutuhkannya selama pemulihan.
Selain itu, Anda juga bisa menyelipkan camilan sehat seperti yoghurt atau manisan buah di sela waktu makan untuk memenuhi kebutuhan kalori.
Obat kemoterapi dapat memengaruhi lapisan dalam mulut dan fungsi kelenjar ludah. Hal ini dapat mengganggu produksi air liur dan keseimbangan bakteri mulut.
Akibatnya, pasien kanker rentan mengalami sakit gigi dan infeksi gusi yang menurunkan nafsu makannya.
Supaya kondisi tersebut tidak memburuk, pasien kanker perlu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Salah satunya dengan sikat gigi dua kali sehari.
Tidak hanya mencegah infeksi gigi dan mulut, menggosok gigi juga dapat mengembalikan kepekaan lidah sehingga makanan tidak terasa hambar.
Makanan untuk orang sakit tidak harus selalu bubur atau oatmeal dengan rasa tawar. Anda juga bisa menambahkan penyedap rasa ke dalamnya.
Namun, alih-alih menambahkan MSG, cobalah untuk menambahkan penyedap rasa alami berupa rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, dan bawang putih.
Tidak hanya meningkatkan cita rasa makanan, rempah-rempah juga bisa menambah nafsu makan setelah kemoterapi. Bahan makan ini juga dapat merangsang kepekaan lidah pada pasien kanker.
Bagi beberapa orang, makan bersama keluarga terasa lebih menyenangkan sehingga nafsu makan bisa meningkat dengan sendirinya.
Selain makan bersama orang tersayang, Anda juga bisa mencoba menghias makanan atau membuat tampilannya lebih menarik untuk meningkatkan nafsu makan.
Nah, sementara jika Anda berperan sebagai pendamping pasien kanker, sebaiknya hindari pembicaraan tentang kanker saat makan bersama.
Cobalah untuk membicarakan hal-hal yang disukai oleh pasien supaya mood-nya tetap terjaga.
Cara selanjutnya untuk menambah nafsu makan usai kemoterapi adalah olahraga rutin. Tidak perlu olahraga berat, Anda bisa memulainya dengan rutin jalan kaki selama 15 menit setiap hari.
Namun, sebelum itu, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Terutama dokter yang menangani Anda selama kemoterapi.
Dokter akan membantu Anda menentukan jenis olahraga yang cocok untuk pasien kanker sesuai dengan kemampuan tubuhnya.
Menurunnya nafsu makan setelah pengobatan kanker juga bisa diakibatkan oleh rasa mual.
Pada kondisi tersebut, Anda bisa meningkatkan nafsu makan dengan cara menghilangkan rasa mual atau kondisi lain yang menjadi penyebabnya.
Melansir dari laman American Society of Clinical Oncology, berikut merupakan beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk meningkatkan nafsu makan setelah kemoterapi.
Sebelum mengonsumsi obat-obatan di atas, pastikan Anda sudah membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu.
Minum sembarang obat tanpa petunjuk dokter selama kemoterapi dikhawatirkan dapat menghambat proses penyembuhan kanker.
Selain beberapa cara di atas, Anda juga bisa menerapkan beberapa tips berikut untuk mengembalikan nafsu makan yang menurun setelah mendapat pengobatan kanker.
Jika Anda mengalami penurunan nafsu makan selama pengobatan kanker, jangan lupa untuk memberitahukannya kepada dokter yang merawat Anda.
Dokter mungkin dapat memberikan saran menu makan serta tambahan suplemen atau mineral untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar