Bagi Anda yang mengalami anemia, mungkin sudah tidak asing dengan suplemen Sangobion. Ketahui informasi lengkap seputar kegunaan, dosis, serta efek samping suplemen ini dalam penjelasan berikut.
Golongan obat: suplemen zat besi dan folat.
Kandungan obat: copper sulfate, ferrous gluconate, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C.
Apa itu Sangobion?
Sangobion adalah suplemen zat besi dan obat penambah darah yang biasanya digunakan untuk kondisi anemia.
Suplemen ini bekerja dengan cara menggantikan zat besi tubuh, yaitu mineral penting untuk memproduksi sel darah merah.
Jumlah zat besi dalam tubuh yang tidak cukup akan menyebabkan produksi sel darah berkurang dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti daya tahan tubuh menurun.
Obat ini umumnya dijual bebas di apotek. Namun, pada beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan resep khusus dari dokter untuk mengonsumsinya.
Sangobion biasanya dikonsumsi untuk membantu mengatasi berbagai jenis anemia pada orang dewasa hingga anak-anak seperti berikut ini.
- Dewasa dan anak-anak yang mengalami anemia defisiensi besi.
- Anemia pada ibu hamil.
- Pemulihan setelah perdarahan atau penyakit tertentu.
- Anemia akibat menstruasi.
- Mencegah anemia pada pendonor darah.
- Mengalami anemia megaloblastik dan anemia mikrositik hipokrom.
Sangobion mengandung ferrous gluconate, yaitu suplemen zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Dosis, sediaan, dan aturan konsumsi
Sangobion tersedia sebagai obat oral (minum) dalam bentuk kapsul, sirop, dan oral drop.
Berikut ini beberapa sediaan dan aturan konsumsi Sangobion yang dapat Anda temukan di apotek terdekat.
1. Sangobion kapsul
Jenis Sangobion ini biasanya diperuntukkan bagi orang dewasa atau yang berusia di atas 12 tahun.
Minumlah obat ini sebanyak 1 kapsul sekali sehari sesuai petunjuk pada label kemasan obat dan apoteker Anda.
Dokter juga mungkin memberikan anjuran dosis yang berbeda sesuai dengan kondisi medis Anda.
2. Sangobion Vitatonik
Sangobion Vitatonik tersedia dalam bentuk sirop yang diperuntukkan bagi orang dewasa atau yang berusia di atas 12 tahun.
Minumlah obat ini sebanyak 2 sendok makan (30 ml) sekali sehari atau ikuti petunjuk dari dokter maupun apoteker Anda.
Sangobion Vitatonik mengandung bahan pemanis tambahan, yaitu natrium saccharin, sehingga Anda perlu berhati-hati bila memiliki riwayat alergi terhadap jenis pemanis ini.
3. Sangobion Kids
Tak hanya untuk orang dewasa, Sangobion Kids juga tersedia untuk anak-anak dengan rasa buah-buahan.
Obat ini bisa dikonsumsi oleh anak berusia 2 – 12 tahun dengan takaran berikut.
- 2 – 5 tahun: 2,5 ml (½ sendok teh) sekali sehari.
- 6-12 tahun: 5 ml (1 sendok teh) sekali sehari.
Konsumsi suplemen zat besi untuk anak-anak biasanya diberikan atas dasar anjuran dokter karena masalah anemia.
Ini artinya Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat dalam durasi waktu tertentu.
4. Sangobion Baby
Sangobion Baby diformulasikan khusus untuk bayi berusia 0 – 2 tahun dalam sediaan drop untuk memudahkan pemberian.
Biasanya, obat ini diberikan jika ada indikasi medis tertentu, seperti anemia defisiensi besi.
Berikut ini takaran minum Sangobion Baby.
- > 6 bulan: dosis sesuai dengan anjuran dokter.
- 6 – 12 bulan: 0,8 ml sekali sehari.
- 12 – 24 bulan: 1 ml sekali sehari.
Pastikan Anda mengikuti aturan minum obat yang tertera pada label kemasan atau apoteker Anda.
Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Efek samping Sangobion
Sama halnya dengan obat-obatan lain, Sangobion termasuk obat penambah darah yang berpotensi menimbulkan terjadinya efek samping obat pada beberapa orang.
Gejala dan tingkat keparahan efek samping mungkin akan bervariasi.
Menurut situs Dailymed, efek samping mengonsumsi suplemen penambah darah untuk terapi zat besi dapat meliputi:
- sembelit,
- diare,
- mual,
- muntah,
- feses berwarna gelap, dan
- sakit perut.
Meski begitu, biasanya efek samping ini bersifat sementara.
Perhatian dan peringatan saat menggunakan Sangobion
Sangobion mungkin menimbulkan kontraindikasi pada orang yang punya gangguan atau kelainan dalam fungsi zat besi atau penumpukan zat besi.
Selain itu, orang yang sistem pencernaannya sensitif mungkin lebih baik minum Sangobion bersama makanan untuk mencegah gangguan pencernaan.
Akan tetapi, cara minum obat tersebut mungkin saja mengurangi penyerapan zat besi.
Pasalnya, zat besi biasanya diserap maksimal saat perut dalam keadaan kosong, yaitu sekitar 1 jam sebelum maupun setelah makan.
Apakah aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan efek samping serius pada ibu hamil dan menyusui yang mengonsumsi suplemen penambah darah.
Situs EMC menyebutkan bahwa ibu hamil di masa kehamilan awal hingga 12 minggu sebaiknya mengonsumsi suplemen zat besi hanya jika diresepkan oleh dokter.
Untuk itu, tak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter terkait manfaat dan risiko efek sampingnya bagi Anda dan bayi.