Banyak obat berbahaya yang sering kali disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi tertentu, salah satunya obat PCC. Konsumsi obat ini secara sembarangan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental hingga kematian pada penggunanya.
Apa itu obat PCC?
PCC adalah obat yang biasa dipakai untuk menghilangkan rasa sakit akibat penyakit jantung. PCC sendiri merupakan singkatan dari paracetamol, caffeine, dan carisoprodol.
Sayangnya, banyak orang yang menyalahgunakan obat ini untuk mendapatkan ketenangan dan efek halusinasi. Padahal, penggunaanya secara sembarangan bisa berujung kematian.
Sama seperti yang dialami sejumlah siswa SD di Sulawesi Tenggara pada 2017 silam. Pemakaian PCC menelan puluhan korban, yang mana satu dari mereka dinyatakan meninggal.
Karena itu sejak 2013, semua obat yang mengandung carisoprodol yang diberikan izin edar oleh Badan POM RI dicabut izin edarnya dan tidak boleh lagi beredar di Indonesia.
Mengacu Badan POM RI, merek dagang dari obat tersebut yaitu:
- Carnophen,
- Somadril,
- New Skelan,
- Carsipain,
- Carminofein,
- Etacarphen,
- Rheumastop,
- Cazerol,
- Bimacarphen, dan
- Karnomed.
Jika masih ditemukan di pasaran, obat tersebut termasuk obat ilegal.
Kandungan obat PCC
Sama seperti namanya, PCC mengandung paracetamol, caffeine, dan carisoprodol. Dari ketiga kandungan tersebut, carisoprodol memiliki efek yang paling berbahaya.
Berikut penjelasan terkait kandungan yang terdapat dalam obat PCC.
1. Paracetamol
Paracetamol merupakan jenis obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat ini biasa dipakai untuk meredakan sakit ringan hingga sedang, seperti sakit kepala hingga nyeri sendi.
Penggunaan obat ini bisa memicu sejumlah efek samping, seperti mual, gatal, dan hilang nafsu makan. Namun, efek samping umumnya tidak muncul jika obat dikonsumsi dalam dosis yang tepat.
2. Caffeine
Caffeine (kafein) biasa terkandung dalam minuman seperti kopi, soda, dan teh. Zat ini dapat membantu meningkatkan fokus, kesadaran, dan kewaspadaan.
Dalam dunia medis, kafein biasa dikombinasikan dengan penghilang rasa sakit seperti paracetamol. Kafein bekerja dengan memberi rangsangan pada sistem saraf pusat, otot, dan jantung.
Ketika dikonsumsi secara berlebihan, kafein bisa memicu serangan panik, kenaikan asam lambung, dan insomnia. Batas konsumsi kafein harian yang aman yaitu tidak lebih dari 400 mg.
3. Carisoprodol
Carisoprodol merupakan obat muscle relaxer yang berguna untuk mengatasi ketegangan otot. Obat ini bekerja pada jaringan saraf dan otak.
Carisoprodol biasa digunakan bersamaan dengan terapi fisik pada otot dan tulang, misalnya pada terapi cedera. Obat ini tidak dijual bebas dan hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Konsumsi carisoprodol dalam obat PCC secara sembarangan dapat mengakibatkan efek samping seperti berikut.
- Kehilangan kesadaran.
- Tubuh terasa sangat lemah.
- Detak jantung sangat cepat.
- Kejang-kejang.
- Kehilangan penglihatan.