Kalsium karbonat (calcium carbonate) adalah suplemen mineral dan juga ditemukan pada obat asam lambung.
Suplemen dan obat asam lambung yang mengandung kalsium karbonat ini dijual bebas. Namun, beberapa obat tertentu tergolong obat bebas terbatas.
Artinya, obat bisa dibeli tanpa resep dokter, tetapi ada peringatan khusus ketika mengonsumsinya.
Golongan obat: vitamin dan mineral; antasida.
Merek dagang: Zevit Grow, Calvita, Caloma, CDR, Berocca, Fitoscal, Starmag, Neosanmag, Stomacain, Polysilane, Promag, Maag Gel, Tomaag Double Action, dll.
Apa itu kalsium karbonat?
Kalsium karbonat adalah suplemen untuk menambah kalsium, baik untuk kepadatan tulang atau pengidap hipokalsemia.
Selain itu, fungsi kalsium karbonat adalah untuk meredakan masalah pencernaan, seperti dispepsia atau maag, asam lambung naik atau GERD, serta sensasi terbakar pada ulu hati (heartburn).
Dikutip dari situs Pubchem, kalsium karbonat mampu menetralkan keasaman pada cairan lambung dan menghambat aktivasi pepsin atau enzim lambung.
Bahan ini juga digunakan untuk menurunkan kadar fosfat berlebih pada pasien cuci darah atau hemodialisis.
Sediaan dan dosis kalsium karbonat
Ada banyak sediaan dan dosis kandungan ini di Indonesia. Mengutip situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat ini tersedia dalam bentuk:
- kapsul lunak,
- tablet salut selaput,
- kapsul,
- tablet effervescent,
- kaplet kunyah,
- kaplet salut selaput,
- tablet kunyah,
- tablet isap,
- kaplet salut gula, dan
- suspensi.
Berikut dosis konsumsi kalsium karbonat berdasarkan masalah kesehatan yang muncul.
Asam lambung naik
- Dewasa: 0,5 – 3 g, maksimal 8 gram per hari hingga 2 minggu.
- Anak usia 2 – 5 tahun: 0,375 – 0,4 g saat gejala muncul. Dosis maksimal sebesar 1,5 gram per hari hingga 2 minggu.
- Anak usia 6 – 11 tahun: 0,75 – 0,8 g ketika gejala muncul, maksimal 3 g setiap hari hingga 2 minggu.
- Remaja 12 tahun: 0,5 – 3 g saat gejala muncul. Dosis tertinggi sebanyak 7,5 g per hari diberikan hingga 2 minggu.
Kekurangan kalsium
- Dewasa: 0,5 – 4 gram, berikan jarak minum obat setiap hari, terbagi menjadi 1 – 3 dosis.
- Anak-anak: Untuk usia 2 – 4 tahun, berikan sebanyak 750 mg, 2 kali sehari. Pada anak 4 tahun, berikan sebanyak 750 mg sebanyak 3 kali sehari.
Hiperfosfatemia pada pasien dengan gagal ginjal kronis
Berikan calcium carbonate sebanyak 3 – 7 gram sehari dalam dosis terbagi. Sesuaikan dosis dengan kadar fosfat pada darah pasien.
Aturan pakai kalsium karbonat
Selalu ikuti anjuran pada kemasan suplemen atau obat. Bila berupa suplemen, konsumsilah calcium carbonate saat atau setelah makan.
Obat kunyah harus dikunyah hingga hancur sebelum ditelan.
Hindari menelannya dengan utuh. Minumlah segelas air setelah minum obat kunyah atau tablet dan kapsul biasa.
Bila Anda mengonsumsi antibiotik tetrasiklin, seperti doksisiklin, pastikan Anda mengonsumsi kalsium karbonat setidaknya 2 jam sebelum atau 4 – 6 jam setelahnya.
Selain itu, konsumsi calcium carbonate setidaknya 2 jam sebelum konsumsi suplemen zat besi, zink, atau obat strontium ranelate.
Jangan lupa kocok obat suspensi sebelum diminum.
Efek samping kalsium karbonat
Sama seperti kandungan obat pada umumnya, kandungan ini bisa menimbulkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul, yaitu:
- mual,
- muntah,
- sakit kepala,
- perut kering,
- sembelit,
- tidak nafsu makan,
- serdawa terus-menerus,
- sering buang air kecil,
- mulut terasa seperti mengisap logam, dan
- perut bergas.
Apakah kalsium karbonat aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Kalsium karbonat bisa dikonsumsi ibu hamil. Pastikan asupan harian tidak melebihi 2.500 miligram.
Kelebihan kalsium pada darah (hiperkalsemia) bisa menimbulkan efek samping berbahaya pada janin.
Ibu menyusui pun bisa mengonsumsi suplemen ini. Kandungannya akan terserap ke dalam ASI, tetapi jumlahnya tidak memengaruhi bayi yang menyusu.
Saat menyusui, pastikan obat atau suplemen yang Anda konsumsi tidak melebihi dari 1.000 mg.
Terlalu banyak mengonsumsi calcium carbonate saat menyusui bisa menyebabkan sindrom alkali-susu.
Kandungan kalsium ASI akan terlalu tinggi sehingga tubuh bayi tidak bisa memecahnya. Akibatnya, bayi rentan mengalami gagal ginjal.
Peringatan dan perhatian saat pakai kalsium karbonat
Jangan konsumsi kandungan ini bila Anda memiliki kondisi berikut.
- Alergi kalsium karbonat dan kandungan lain yang terkandung di dalam suplemen atau obat.
- Kalsium berlebih pada urine atau darah.
- Batu ginjal.
Sebelum minum obat ini, beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi ini.
- Hiperparatiroidisme.
- Overdosis vitamin D.
- Plasmasitoma.
- Metastasis tulang.
- Gagal ginjal berat yang tidak diobati dengan cuci darah.
- Osteoporosis akibat tubuh tidak bergerak.
Jika Anda memiliki kondisi ini, dokter akan memantau pola makan dan obat-obatan yang dikonsumsi.
Interaksi kalsium karbonat dengan obat lain
Ada beberapa obat dan suplemen yang memengaruhi kinerja calcium carbonate, begitu juga sebaliknya.
Beri tahu dokter bila Anda mengonsumsi obat-obatan dan beberapa suplemen berikut.
- Obat diuretik thiazide.
- Tetrasiklin.
- Glikosida kardiak.
- Bisfosfonat.
- Digoxin.
- Etidronate.
- Fentoin.
- Levotiroksin.
- Ciprofloxacin.
- Lomefloxacin.
- Norfloxacin.
- Sparfloksacin.
- Strontium ranelate.
- Suplemen zat besi dan seng.
Calcium carbonate adalah bahan aktif yang digunakan untuk suplemen dan antasida. Meski dijual bebas, ada beberapa yang tergolong bebas terbatas.
Jadi, Anda tetap harus mengonsumsinya dengan peringatan khusus.
Rangkuman
- Kalsium karbonat bisa menjaga kepadatan tulang, meredakan dispepsia, serta menurunkan kadar fosfat berlebih pada pasien cuci darah.
- Sediaan suplemen dan obat untuk maag bisa dibeli tanpa resep dokter.
- Jangan dikonsumsi selama 1 – 2 jam sebelum minum obat lain.
- Bisa dikonsumsi untuk ibu hamil dan menyusui, tetapi tidak boleh lebih dari batas yang dianjurkan.
- Jangan diminum bila memiliki batu ginjal, hiperkalsemia, serta alergi kalsium karbonat.
[embed-health-tool-bmi]