Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Erythema nodosum adalah penyakit kulit yang menyebabkan pembengkakan warna merah atau keunguan. Bengkak paling sering ditemukan di betis daerah tulang kering, namun bisa juga timbul di bagian tubuh lainnya.
Penyakit ini merupakan bentuk paling umum dari panniculitis, yaitu peradangan lapisan lemak di bawah kulit. Hal ini sering disebabkan oleh respon sistem imun terhadap infeksi atau reaksi dari obat yang Anda minum.
Erythema nodosum paling sering terjadi pada orang-orang berusia 20-40 tahun. Erythema nodosum bisa terjadi di usia berapapun terlepas dari jenis kelamin. Namun memang, wanita dilaporkan lebih rentan mengalami kondisi ini daripada pria.
Gejala utama dari penyakit ini adalah benjolan warna merah di area betis. Kadang, benjolan juga bisa muncul di paha, lengan, dada, dan wajah.
Ukuran benjolan bisa bermacam-macam, berkisar dari 4-11 cm. Jumlahnya pun beragam antar orang, bisa hanya dua atau hingga puluhan di sekujur tubuh.
Benjolan erythema nodosum terasa sakit dan mungkin terasa panas. Mulanya benjolan bewarna merah dan kemudian berubah ungu, seperti memar saat mau sembuh.
Benjolan ini dapat bertahan sekitar dua minggu, tapi bisa juga muncul hingga enam minggu. Nantinya, benjolan akan mengempis saat mulai sembuh.
Gejala lainnya termasuk:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab erythema nodosum masih belum diketahui. Namun, kehadirannya bisa didasari oleh penyakit lain atau muncul sebagai efek dari pengobatan tertentu.
Selain itu, dokter percaya bahwa ini disebabkan oleh respon berlebihan dari sistem imun terhadap serangan bakteri atau zat asing lainnya yang masuk ke tubuh.
Faktor risikonya termasuk berikut.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Pada awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dasar sekaligus memberi pertanyaan seputar riwayat kesehatan Anda.
Dokter juga mungkin akan menanyakan obat-obatan apa yang pernah/sedang Anda gunakan, dan apakah Anda baru saja sembuh dari sebuah infeksi.
Selanjutnya, dokter merujuk Anda untuk menjalani tes darah untuk memeriksa adanya peradangan dalam tubuh. Tes darah dapat dilakukan juga untuk mencari tahu apakah Anda mengidap TBC atau infeksi lainnya.
Tes lainnya untuk mendiagnosis erythema nodosum adalah tes urine, rontgen dada, dan pemeriksaan sampel feses.
Sebenarnya, eritema nodosum dapat sembuh dengan sendirinya, luka dan benjolan dapat menghilang dalam tiga sampai enam minggu tanpa pengobatan.
Pengobatan yang dilakukan lebih bertujuan untuk menangani penyakit yang mendasarinya. Misalnya, bila eritema nodosum muncul karena infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik.
Berbeda bila penyebab munculnya benjolan adalah akibat dari konsumsi obat-obatan, maka dokter akan menyuruh Anda untuk mengurangi atau menghentikan konsumsinya.
Sebagai tambahan, dokter mungkin akan memberikan obat berupa NSAID atau kalium iodida. Obat NSAID berfungsi untuk meringankan rasa nyeri yang disebabkan oleh benjolan, sedangkan kalium iodida akan membantu mengurangi peradangan.
Terkadang dokter juga memberikan obat kortikosteroid, tapi obat ini biasanya diberikan sebagai pilihan terakhir.
Di rumah, beberapa tips ini dapat membantu Anda meredakan gejala sakitnya.
Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar