backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pyoderma Gangrenosum

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 05/08/2021

Pyoderma Gangrenosum

Definisi pyoderma gangrenosum

Pyoderma gangrenosum adalah penyakit kulit berupa peradangan yang ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah atau lepuhan. Nantinya, benjolan ini dapat berkembang menjadi ulkus (borok).

Penyakit kulit ini cepat berkembang dan menimbulkan rasa nyeri yang teramat sangat. Penyakit ini merupakan salah satu dari sekelompok gangguan autoinflamasi yang dikenal dengan nama dermatosis neutrofilik.

Pada beberapa kasus, penyakit yang disingkat PG ini terjadi akibat gangguan penyakit lain seperti radang usus. Beberapa ahli juga percaya bahwa kemungkinan penyakit ini merupakan gangguan autoimun.

Seberapa umum pyoderma gangrenosum terjadi?

Pyoderma gangrenosum termasuk penyakit yang langka. Penyakit ini bisa menyerang pria dan wanita dari segala usia, tapi kasusnya lebih sering ditemukan pada orang-orang yang berusia di atas 50 tahun.

Gejala

Gejala pyoderma gangrenosum biasanya dimulai dengan kemunculan benjolan kecil berwarna merah yang bentuknya menyerupai gigitan serangga seperti gigitan laba-laba.

Kulit yang ditumbuhi benjolan ini kemudian akan mengakibatkan benjolan seperti bisul. Kondisi bisul nantinya dapat tumbuh semakin lebar dan dalam dengan cepat.

Namun, munculnya gejala bisa berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Perlu diketahui, penyakit PG terbagi dalam empat macam jenis, yaitu pyoderma gangrenosum klasik, atipikal/bulosa, pustular, dan vegetatif.

PG klasik paling sering terjadi pada kaki dan ditandai dengan luka yang mendalam. Luka dimulai dengan munculnya benjolan kecil berisi nanah. Lukanya juga bisa muncul di dekat area bukaan bedah.

PG atipikal atau bulosa ditandai dengan kemunculan lepuh atau lenting. Bentuk PG yang satu ini paling sering menyerang bagian tangan dan sering dikaitkan dengan penyakit  leukimia.

Pyoderma gangrenosum pustular ditandai dengan benjolan menyakitkan yang seringnya muncul pada lengan dan kaki. Jenis PG ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit radang usus.

Sedangkan PG vegetatif ditandai dengan munculnya luka kronis dan biasanya tidak semenyakitkan jenis PG lainnya.

Kapan harus ke dokter?

Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit bila lepuhan atau benjolan Anda mulai membesar, terutama bila luka berkembang sangat cepat disertai dengan rasa sakit yang luar biasa.

Mungkin ada pula beberapa gejala lain yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, jangan ragu untuk segera menemui dokter.

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab pyoderma gangrenosum?

Penyebab dari pyoderma gangrenosum belum diketahui secara pasti. Namun, besar kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh gangguan autoimun.

Gangguan autoimun terhadi ketika pertahanan alami tubuh (antibodi) mengalami respons yang berlebihan terhadap organisme asing dan malah mulai menyerang jaringan tubuh yang sehat tanpa alasan.

Penyakit ini sering dikaitkan dengan penyakit autoimun lainnya seperti kolitis ulseratif, penyakit Crohn, dan radang sendi (arthritis).

Pada beberapa kasus, penyakit PG juga bisa terjadi akibat luka yang timbul saat cedera atau setelah menjalani prosedur pembedahan. Kondisi ini dikenal dengan sebutan pathergy.

Apa saja faktor yang membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit ini?

Anda akan lebih berisiko terhadap penyakit ini bila memiliki berbagai faktor di bawah ini.

  • Berusia 20 – 50 tahun.
  • Memiliki penyakit radang usus atau penyakit saluran pencernaan seperti kolitis  ulserativa atau penyakit Crohn.
  • Mengalami radang sendi atau rheumatoid arthritis (rematik).
  • Memiliki penyakit kelainan darah seperti leukemia myelogenous, myelodtsplasia, atau myeloproliferative.

Perlu diingat bahwa meski Anda memiliki faktor risiko, bukan berarti Anda pasti akan terkena penyakit ini. Begitu juga sebaliknya, Anda yang tidak memiliki faktor risiko belum tentu bebas sepenuhnya dari risiko penyakit ini.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memperhatikan luka yang muncul sembari menanyakan perihal riwayat kesehatan Anda, guna memastikan apakah pyoderma gangrenosum muncul karena penyakit yang Anda derita.

Setelah itu, dokter akan merujuk Anda untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, misalnya seperti tes darah dan biopsi kulit dengan mengambil sample luka.

Seperti apa pengobatan pyoderma gangrenosum?

Tujuan utama pengoabtan yakni mengendalikan rasa sakit, mengurangi peradangan, meningkatkan penyembuhan luka, serta mengendalikan penyakit yang mendasarinya, bila ada.

Dokter juga akan menentukan perawatan yang tepat dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kondisi kesehatan Anda, ukuran luka, serta tingkat kedalaman pertumbuhan borok di kulit.

Di bawah ini berbagai metode pengobatan yang tersedia untuk mengatasi pyoderma gangrenosum.

1. Obat-obatan

Dokter bisa saja memberikan pengobatan kombinasi pil, krim, atau suntikan. Pilihan obatnya meliputi berikut.

  • Kortikosteroid: obat paling umum yang biasanya harus digunakan setiap hari. Obat ini ada yang berupa obat oles, disuntikkan ke dalam luka, atau ada pula yang diminum.
  • Steroid-sparing drugs: bila Anda membutuhkan pengobatan jangka panjang, dokter mungkin akan memberikan steroid-sparing drugs mengingat penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping yang serius. Pilihan obatnya termasuk mycophenolate, imunoglobulin, dapson, dan infliximab. Obat bisa berupa obat topikal atau obat oral.
  • Obat antinyeri: dokter akan memberikan obat antinyeri untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan akibat luka pyoderma gangrenosum.
  • 2. Operasi

    Bila luka pyoderma gangrenosum lebih dalam dan lebar, atau kondisinya semakin membutuk, dokter biasanya akan melakukan operasi untuk mengangkat jaringan yang telah mati.

    Namun, sayangnya bedah pengangkatan ini bisa menambahkan luka pada kulit serta memperburuk atau bahkan memicu pertumbuhan luka ulkus yang baru.

    Oleh karena itu, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani prosedur pencangkokan kulit. Pada prosedur ini, dokter akan menempelkan sepotong kulit atau kulit sintetis di atas luka yang telah terbuka.

    Prosedur cangkok kulit hanya dilakukan setelah peradangan luka hilang atau borok mulai sembuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 05/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan