Albothyl adalah obat yang digunakan untuk pemakaian luar. Obat ini digunakan sebagai antiseptik, termasuk untuk mengobati infeksi serta peradangan pada serviks dan vagina.
Golongan obat: antiseptik
Kandungan obat: policresulen
Apa itu obat Albothyl?
Albothyl adalah obat yang digunakan untuk mencegah infeksi dan peradangan pada jaringan ginekologi atau organ reproduksi wanita.
Obat ini terdiri dari komposisi tunggal yaitu policresulen. Selain berfungsi sebagai obat antiseptik, policresulen juga berperan sebagai obat hemostatik yang dapat menghentikan perdarahan.
Obat ini bekerja dengan membunuh jamur dan bakteri penyebab infeksi pada vagina sekaligus menjaga pH vagina tetap asam sehingga infeksi dapat dihindarkan.
Sejak tahun 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah melarang penggunaan albothyl untuk obat sariawan.
Meneteskan policresulen pada luka di bibir justru akan menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan sehingga sariawan sembuh lebih lama.
Sediaan dan dosis Albothyl
Jenis Albothyl yang beredar di Indonesia tersedia dalam bentuk gel, cairan, dan ovula. Ovula sendiri merupakan jenis obat yang digunakan dengan cara dimasukkan ke vagina.
Berikut dosis penggunaan Albothyl berdasarkan sediaannya.
1. Albothyl gel
- Dewasa: 2–3 kali sehari, oleskan pada area intim dengan bantuan kain kasa.
Tiap satu tube Albothyl gel 50 g mengandung policresulen 18 mg/g.
2. Albothyl ovula
Tiap satu dus terdiri dari 6 ovula dengan kandungan policresulen 90 mg.
3. Albothyl cair
- Luka berdarah: encerkan dengan perbandingan 1:5 pada kapas, lalu usapkan pada luka dan tekan selama ½–1 menit.
- Mencuci luka: encerkan 10 tetes Albothyl dengan 200 ml larutan NaCl 0,9%, lalu usapkan ke luka.
- Membersihkan organ intim wanita: encerkan 10–15 tetes obat dengan 200 ml air, lalu gunakan untuk membasuh organ intim.
- Membersihkan organ intim pria: encerkan 10–15 tetes obat dengan 200 ml air, lalu gunakan untuk membasuh organ intim.
Tiap satu botol Albothyl cair mengandung policresulen dengan konsentrasi 36%. Obat ini tersedia dalam kemasan 5 ml, 10 ml, 30 ml, dan 100 ml.
Aturan dan cara pakai Albothyl
Selalu gunakan Albothyl sesuai dengan aturan pemakaian obat yang tertulis dalam kemasan. Setiap merek obat mungkin memiliki aturan pakai yang berbeda.
Hindari hubungan seksual selama setidaknya tujuh hari setelah pemakaian obat ini.
Penggunaan obat ini tidak disarankan untuk anak-anak di bawah 18 tahun atau orang tua yang sudah menopause.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda membutuhkan Albothyl untuk anak-anak. Hanya gunakan obat untuk pemakaian luar dan jangan sampai tertelan.
Jangan gunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.
Simpan obat dalam suhu ruangan. Jangan letakkan obat di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau mudah dijangkau anak-anak.
Jangan menyiram obat ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang obat yang sudah kedaluwarsa atau tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Efek samping Albothyl
Seperti penggunaan obat-obatan lainnya, pemakaian Albothyl juga tidak terlepas dari efek samping.
Kebanyakan dari efek samping berikut jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan tambahan.
- Rasa tidak nyaman pada vagina.
- Iritasi pada vagina.
- Ketidaknyaman pada perut bagian bawah.
- Kekeringan pada vagina dan reaksi alergi.
Tidak menutup kemungkinan, alergi yang ditimbulkan akan menjadi parah (anafilaksis). Jika Anda merasakan gejala berikut, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah.
- Ruam kulit.
- Gatal-gatal.
- Kesulitan bernapas.
Efek samping yang dialami setiap orang mungkin berbeda, bahkan mungkin ada efek samping yang tidak tertulis di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Selama pemkakaian, hindari merokok atau mengonsumsi alkohol setelah memakai obat.
Anda mungkin juga dilarang untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu untuk menghindari interaksi obat dengan makanan yang tidak diinginkan.
Apakah Albothyl aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Penggunaan Albothyl tidak disarankan untuk ibu hamil. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda mengenai penggunaan obat selama kehamilan.
Belum ditemukan penelitian yang membuktikan bahwa obat ini dapat menyerap ke dalam ASI. Namun, penggunaannya juga tidak disarankan pada ibu menyusui.
Interaksi dengan obat lain
Belum ditemukan reaksi antara pemakaian Albothyl dengan obat lain. Meski begitu, sebaiknya hindari penggunaan obat sejenis pada area yang sama.
Interaksi obat yang digunakan secara bersamaan mungkin mengganggu efektivitas dan meningkatkan risiko efek samping obat.
Sampaikan pada dokter Anda mengenai beragam obat resep, obat nonresep, dan vitamin yang sedang Anda konsumsi.
Selain itu, beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat atau yang mengandung policresulen.
Semua tentang Albothyl
- Tidak lagi digunakan sebagai obat sariawan.
- Tersedia dalam bentuk gel, cair, dan ovula.
- Digunakan untuk mengatasi peradangan dan iritasi pada area kewanitaan.
[embed-health-tool-bmi]