backup og meta

Acetylcysteine

Acetylcysteine

Munculnya dahak atau lendir umum terjadi pada berbagai jenis gangguan pernapasan. Untuk mengencerkan dan mengeluarkan dahak, dokter Anda bisa meresepkan obat acetylcysteine.

Golongan obat: mukolitik, antidot

Merek dagang acetylcysteine: Acetin, Acetylcysteine, Alstein, Flucetyl, Fluimucil, Fluimucil Pediatric, Fluimugen, N-Acetylcysteine, N-Cetyn, Nalitik, Nicyl, Nytex, Promucil, Simucil

Apa itu obat asetilsistein?

Asetilsistein (n-acetylcysteine) adalah obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak atau lendir yang ada di dalam mulut, tenggorokan, dan paru-paru.

Obat ini juga biasa digunakan untuk mengencerkan lendir pada orang yang memiliki masalah paru-paru tertentu, seperti fibrosis kistik, bronkitis, pneumonia, dan tuberkulosis.

Acetylcysteine termasuk golongan obat yang disebut agen mukolitik. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk.

Di samping itu, obat acetylcysteine juga bisa digunakan untuk penawar racun (antidot) dalam kasus pasien yang mengalami keracunan paracetamol.

Dokter juga dapat menggunakan obat ini selama operasi, pembiusan, atau pemeriksaan medis untuk mengecek kondisi saluran tenggorokan dan paru-paru. 

Dosis dan sediaan acetylcysteine

obat asetilsistein kapsul

Acetylcysteine tersedia dalam bentuk larutan inhalasi 100 mg/mL dan oral yang terdiri dari kapsul 200 mg serta granula 200 mg.

Dokter akan memberikan dosis asetilsistein menurut usia pasien, kondisi, dan bentuk sediaan obat seperti berikut ini.

Dosis larutan inhalasi

Sediaan inhalasi untuk mengencerkan dahak dihirup melalui hidung atau mulut dengan bantuan alat yang disebut nebulizer.

  • Dewasa: gunakan 1–10 mL larutan 20% atau 2–20 mL larutan 10% setiap 2–6 jam dalam sehari. Dosis yang dianjurkan untuk kebanyakan pasien ialah 3–5 mL larutan 20% atau 6–10 mL larutan 10% sebanyak tiga hingga empat kali sehari.

Dosis oral

Sediaan oral dalam bentuk kapsul dan granula bisa diminum untuk mengencerkan dahak pada orang dewasa dan anak-anak dengan dosis sebagai berikut.

  • Dewasa: 200 mg dua hingga tiga kali sehari.
  • Anak usia 2–6 tahun: 100 mg dua hingga empat kali sehari.
  • Anak usia >6 tahun: sama seperti dosis dewasa.

Sementara itu, acetylcysteine oral juga bisa digunakan untuk mengatasi keracunan paracetamol dengan dosis sebagai berikut.

  • Dewasa: dosis awal 140 mg/kg berat badan sesegera mungkin atau dalam 24 jam setelah keracunan. Kemudian, dilanjutkan dosis pemeliharaan 70 mg/kg berat badan dalam 17 kali pemberian setiap 4 jam sekali.
  • Anak: sama seperti dosis dewasa.

Aturan pakai acetylcysteine

Gunakan obat ini sesuai dengan apa yang diresepkan dokter. Ikuti juga petunjuk yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan asetilsistein.

Jika menggunakan larutan inhalasi, hiruplah obat ini dengan nebulizer. Umumnya, dokter atau perawat akan mengajarkan Anda cara mempersiapkan dan menggunakan obat ini.

Saat menggunakan obat acetylcysteine, Anda mungkin merasakan sedikit bau menyengat saat pertama kali menghirupnya. Tak perlu khawatir, bau ini biasanya akan cepat hilang. 

Setelah obat dihirup, mungkin ada efek kaku pada wajah Anda. Cucilah wajah Anda dengan air untuk menghilangkan sensasi lengket bekas obat.

Jangan mencampur acetylcysteine dengan obat inhalasi lain, kecuali bila memang diresepkan oleh dokter atau apoteker Anda.

Sementara untuk sediaan oral, Anda bisa meminum obat kapsul secara utuh dengan bantuan air. Untuk sediaan granula, Anda bisa melarutkannya dalam segelas air.

Segera beri tahu dokter bila Anda muntah dalam waktu satu jam setelah minum obat. Anda mungkin perlu menggunakan dosis yang lebih rendah.

Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda saat menggunakan asetilsistein untuk mendapatkan saran penggunaan yang tepat.

Efek samping acetylcysteine

tanda hipertensi paru

Semua obat pasti berisiko menimbulkan efek samping, tidak terkecuali asetilsistein. Sebagian besar efek samping obat ini termasuk ringan dan tidak semua orang akan mengalaminya.

Namun, bila Anda mengalami masalah kesehatan yang mengganggu setelah menggunakan obat ini, sebaiknya segera beri tahu dokter Anda.

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan acetylcysteine meliputi:

  • sesak dada atau kesulitan bernapas,
  • lengket di sekitar wajah yang terkena topeng nebulizer,
  • bercak putih atau luka di dalam mulut atau pada bibir anda, dan
  • mual dan muntah, hingga
  • demam, pilek, dan sakit tenggorokan.

Jika Anda mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis), seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan, segera cari pertolongan medis.

Tidak semua orang mengalami efek samping ketika menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Apabila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat asetilsistein

gaya hidup setelah transplantasi paru

Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya beri tahu dokter atau apoteker jika Anda mengalami beberapa hal berikut.

  • Memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu, terutama asetilsistein atau bahan lainnya yang terkandung dalam obat ini.
  • Sedang atau pernah mengidap asma, penyakit ginjal, tukak lambung, hipertensi, gagal jantung, atau sedang menjalani diet rendah garam.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.

Obat ini baik disimpan dalam suhu ruangan di bawah 25°C. Jauhkan obat ini dari sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Perhatikan juga instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang obat ini bila masa berlaku obat telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.

Tanyakan juga pada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat tentang tata cara membuang obat yang aman untuk kesehatan lingkungan.

Apakah asetilsistein aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.

Dikutip dari MedlinePlus, n-acetylcysteine baik dalam sediaan inhalasi atau oral mungkin aman bagi ibu hamil dan janin, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.

Tidak ada penelitian yang memadai terkait keamanan penggunaan obat asetilsistein ketika menyusui. Selalu konsultasi dengan dokter untuk menilai manfaat dan risiko dari obat ini.

Hal ini dilakukan guna mencegah efek samping yang berbahaya yang mungkin berakibat fatal.

Interaksi obat asetilsistein dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. 

Beberapa obat yang mungkin menimbulkan interaksi dengan obat acetylcysteine antara lain:

  • charcoal atau arang aktif,
  • ifosfamid, dan
  • insulin hirup.

Mungkin ada obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dan belum tercantum pada daftar di atas.

Simpan daftar semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal, lalu konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Jangan memulai, menghentikan, mengganti dosis, atau mengubah jarak minum obat tanpa persetujuan dokter Anda.

Kesimpulan

  • Acetylcysteine adalah obat untuk mengencerkan dahak dan mengobati orang yang keracunan paracetamol.
  • Obat ini tersedia dalam bentuk inhalasi yang dihirup menggunakan nebulizer dan bentuk kapsul serta granula yang diminum melalui mulut.
  • Setiap jenis sediaan obat memiliki manfaat tersendiri. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda untuk mengetahui saran pemakaian yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

N-Acetyl Cysteine (NAC). Medline Plus. (2022). Retrieved 3 November 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/natural/1018.html

Acetylcysteine. MIMS. (2022). Retrieved 3 November 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acetylcysteine?mtype=generic

Versi Terbaru

24/11/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

11 Obat dan Perawatan Alami untuk Redakan Bronkitis

Berbagai Obat TBC yang Umum Diresepkan oleh Dokter


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 24/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan