backup og meta

4 Cara Mengolah Daging Sapi yang Benar agar Tetap Sehat

4 Cara Mengolah Daging Sapi yang Benar agar Tetap Sehat

Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting dalam pola makan sehari-hari. Kandungan zat besi, vitamin B, serta mineralnya baik untuk menjalankan fungsi tubuh sehari-hari. Namun, mengolah daging sapi tidak boleh sembarangan. Bagaimana cara yang tepat?

Daftar cara mengolah daging sapi

Daging sapi memang lezat dan mengandung zat gizi yang beragam, mulai dari protein, zat besi, vitamin, mineral, hingga asam amino. Namun, salah mengolah daging sapi berbahaya untuk kesehatan. 

Daging sapi mentah mengandung beraneka ragam bakteri di dalamnya, seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria

Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan keluhan, seperti diare, muntah, mual, hingga kram perut. Untuk itulah, penting mengetahui cara mengolah daging sapi mulai dari mempersiapkan hingga memasaknya.

1. Simpan daging dengan benar

Ketika Anda membeli daging mentah di pasar atau swalayan, daging tersebut biasanya tidak disimpan di lingkungan yang steril. Oleh karena itu, segera simpan daging di dalam kulkas.

Masukkan daging ke dalam kantong plastik atau wadah yang tertutup rapat. Apabila Anda akan memasak daging tersebut dalam waktu 2 – 3 hari, simpan di bagian bawah kulkas.

Namun, jika Anda berencana menyimpan daging dalam waktu lama, letakkan daging di dalam freezer. Ketahanan daging mentah saat disimpan di dalam freezer adalah sekitar 3 – 4 bulan.

Mengapa daging sapi harus dimasak benar-benar matang?

Berikut beberapa alasan daging sapi sebaiknya dimasak hingga benar-benar matang.
  • Menghindari risiko infeksi bakteri, seperti E. coli, Salmonella, dan Campylobacter.
  • Mencegah keracunan makanan.
  • Daging matang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh.
  • Mengurangi risiko paparan parasit.
  • Meningkatkan rasa dan tekstur.

2. Hindari defrost daging dengan suhu ruangan

Cara mengolah daging sapi yang tepat selanjutnya yaitu dengan menghindari mencairkan (defrosting) daging dalam suhu ruangan.

Dikutip dari situs USDA Food Safety and Inspection Service, ketika daging dibiarkan pada suhu ruangan, tepatnya di antara 4 – 60 °C, daging akan menjadi sarang perkembangbiakan bakteri. 

Anda dapat mencairkan daging beku dengan cara memasukkan ke dalam kulkas bawah, air dingin, atau menggunakan microwave. Dengan ini, bakteri tidak akan berkembang biak di dalam daging secara cepat.

3. Memasak dengan suhu yang tepat

bagian daging sapi tenderloin

Mengolah daging sapi dengan suhu yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang matang dengan sempurna, baik dari sisi kelezatan maupun kesehatan. 

Cara yang paling aman adalah dengan menggunakan termometer makanan. Termometer makanan dapat Anda tusuk ke dalam daging saat daging tengah dimasak. 

Kebanyakan bakteri sudah mati saat suhu di bagian dalam daging mencapai  62 – 82 °Celsius.

4. Pilih memasak daging dengan cara yang sehat

Cara memasak daging sapi yang benar selanjutnya yaitu dengan memasak daging dengan cara yang sehat. Sebaiknya daging dipanggang, ditumis, direbus, atau dikukus. 

Hindari menggoreng daging dalam minyak karena bisa menambah kalori dan lemak jenuh dalam hidangan.

Selain itu, pilih potongan daging sapi yang rendah lemak, seperti sirloin, tenderloin, atau round steak. Potongan daging yang lebih rendah lemak cenderung memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah.

Hal yang perlu diketahui

Daging sapi yang digiling sebaiknya tidak dimakan setengah matang atau mentah. 

Pasalnya, proses penggilingan dapat menambah risiko kontaminasi bakteri berbahaya pada permukaan daging giling.

Jika daging berupa potongan steak atau daging cincang, tingkat kematangan daging setengah matang atau medium rare masih termasuk aman dikonsumsi.

Selain itu, wanita hamil, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah sebaiknya tidak mengonsumsi daging setengah matang. 

Pastikan daging benar-benar matang dengan ciri permukaan daging berwarna cokelat hingga kehitaman dengan sedikit air yang tersisa.

Nah, itu tadi cara mengolah daging yang baik dan benar. Saat mengonsumsi daging jangan lupa tambahkan asupan zat gizi lain, seperti karbohidrat dan serat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Can Rare Meat Be Safe? (n.d.). Retrieved 10 June 2024, from https://www.eatright.org/food/home-food-safety/safe-cooking-and-prep/can-rare-meat-be-safe 

Industries, M. for P. (2023). Handling raw meat safely: NZ Government. Retrieved 10 June 2024, from https://www.mpi.govt.nz/food-safety-home/preparing-and-storing-food-safely-at-home/how-handle-raw-meat-safely-avoid-cross-contamination/ 

Five Keys to Food Safety. (2024). Retrieved 10 June 2024, from https://www.cfs.gov.hk/english/consumer_zone/safefood_all/five_keys_defrosting.html 

Schafer, W. (n.d.). Safe meat handling and cooking temperatures. Retrieved 10 June 2024, from https://extension.umn.edu/preserving-and-preparing/safe-meat-handling-and-cooking-temperatures 

Assistant Secretary for Public Affairs (ASPA). (2024). Cook to a Safe Minimum Internal Temperature. Retrieved 10 June 2024, from https://www.foodsafety.gov/food-safety-charts/safe-minimum-internal-temperatures 

Food Safety and Inspection Service. (n.d.). Retrieved 10 June 2024, from https://www.fsis.usda.gov/food-safety/safe-food-handling-and-preparation/food-safety-basics/big-thaw-safe-defrosting-methods 

Tadese, N. D., Gebremedhi, E. Z., Moges, F., Borana, B. M., Marami, L. M., Sarba, E. J., Abebe, H., Kelbesa, K. A., Atalel, D., & Tessema, B. (2021). Occurrence and Antibiogram of Escherichia coli O157 : H7 in Raw Beef and Hygienic Practices in Abattoir and Retailer Shops in Ambo Town, Ethiopia. Veterinary medicine international, 2021, 8846592. https://doi.org/10.1155/2021/8846592

Versi Terbaru

12/06/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Obat Medis dan Alami untuk Mengatasi Keracunan Makanan

7 Cara Sederhana untuk Mencegah Keracunan Makanan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 12/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan