Pernah mendengar teknik poaching? Teknik memasak ini dikenal lebih sehat karena tidak menggunakan minyak goreng ataupun mentega. Bagaimana cara mencobanya dalam pola makan sehat Anda? Kenali lebih jauh seputar teknik poaching dalam penjelasan berikut.
Apa itu teknik poaching?
Teknik poaching adalah salah satu metode memasak yang dilakukan dengan merendam bahan makanan dalam cairan pada suhu rendah, biasanya antara 160 – 180 °F (71 – 87 °C).
Cairan yang digunakan bisa berupa air, kaldu, susu, atau anggur. Pemilihan jenis cairan yang digunakan biasanya tergantung pada rasa yang ingin dihasilkan.
Mengutip buku berjudul Culinology: The Intersection of Culinary ART and Food Science, ada dua jenis tipe poaching yang biasa digunakan, yaitu shallow poaching dan deep poaching.
Shallow poaching biasanya menggunakan cairan yang lebih sedikit dan hanya sebagian bahan makanan yang terendam. Deep poaching menggunakan cairan lebih banyak hingga seluruh bahan benar-benar terendam air.
Poaching bertujuan untuk memasak makanan secara perlahan agar teksturnya tetap lembut. Teknik ini juga dinilai lebih sehat karena tidak menggunakan minyak goreng atau mentega.
Selain itu, metode memasak ini dapat membantu mempertahankan rasa asli bahan makanan dan menjaga sebagian besar zat gizi dalam makanan.
Perbedaan poaching dengan teknik memasak lain
Poaching sering kali dianggap mirip dengan teknik merebus, simmering, atau blanching karena sama-sama direndam dengan air.
Namun, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan di antara poaching dengan teknik-teknik memasak tersebut.
1. Poaching vs rebus
Meski sama-sama menggunakan air, poaching biasanya dilakukan pada suhu yang rendah, yakni 71 – 87 °Celsius.
Sebaliknya, teknik merebus biasanya dilakukan dengan suhu yang tinggi hingga cairan benar-benar mendidih, yakni pada suhu 100 °C atau lebih.
Suhu yang tinggi membuat makanan lebih cepat matang dibandingkan dengan teknik poaching.
Sayangnya, penggunaan suhu yang terlalu tinggi ini juga bisa menurunkan kandungan zat gizi pada makanan.
2. Poaching vs simmering
Teknik simmering menggunakan suhu memasak yang sedikit lebih tinggi dari poaching dan biasanya digunakan untuk memasak bahan makanan yang keras seperti daging kambing atau sapi.
Hal ini membuat memasak dengan metode shimmering umumnya membutuhkan waktu lebih lama sekitar 2,5 jam.
Sementara itu, poaching biasanya digunakan untuk memasak bahan makanan yang sedikit lebih lembut, seperti telur atau ikan, dengan durasi memasak yang sedikit lebih singkat dibandingkan dengan teknik simmering.
3. Poaching vs blanching
Pada teknik blanching, bahan makanan terlebih dahulu direndam di dalam air panas seperti halnya teknik poaching.
Bedanya, durasi blanching jauh lebih singkat, yakni hanya beberapa detik atau menit tergantung pada jenis bahan makanan yang digunakan.
Setelah itu, bahan makanan diangkat dan dimasukkan ke dalam cairan berisi es atau air dingin. Proses ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas enzim yang dapat merusak warna, rasa, atau tekstur bahan makanan.