Kabar tentang pandemi coronavirus (COVID-19) beberapa kali sempat menimbulkan kepanikan dan membuat banyak orang melakukan panic buying. Padahal, tindakan ini justru membuat barang semakin langka dan harganya menjadi naik. Dengan perhitungan yang tepat, setiap orang sebetulnya dapat menyiapkan stok makanan di rumah sesuai kebutuhan.
Menyiapkan stok makanan di rumah memang penting, baik saat terjadi wabah maupun tidak. Namun, bukan berarti Anda harus membeli semua barang dalam jumlah berlebih. Jika setiap orang asal membeli semuanya, bahan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tentu akan terbuang percuma.
Cara pintar menyiapkan stok makanan di rumah
Sebelum membeli bahan makanan, Anda perlu menyusun daftar berisikan jenis dan jumlahnya terlebih dulu. Hal ini mengantisipasi supaya tidak panic buying. Bedakan pula kebutuhan antara bahan makanan yang tidak tahan lama dengan bahan makanan yang bisa awet berminggu-minggu.
Sebagai gambaran, berikut bahan makanan yang perlu distok saat berada di rumah:
1. Makanan pokok dan sumber karbohidrat
Makanan pokok dan sumber karbohidrat terdiri dari banyak jenis, baik yang berbentuk bulir biji utuh, tepung-tepungan, hingga produk jadi. Dengan banyaknya pilihan, Anda tidak perlu cemas bila persediaan beras di pasaran sedang terbatas.
Berikut pilihan makanan pokok dan sumber karbohidrat yang bisa dicoba:
- Beras merah atau cokelat atau hitam
- Pasta dalam kemasan
- Tepung terigu, tepung beras, tepung ketan, dan sebagainya
- Sereal bulir utuh dan padat serat
- Bulir biji utuh seperti oat dan quinoa
- Berbagai jenis roti
Bila cara menyimpan beras benar, makanan ini dapat bertahan cukup lama. Beras merah atau cokelat yang belum digiling biasanya bertahan hingga enam bulan, sedangkan beras putih hanya tahan selama tiga bulan. Sementara itu, umur simpan roti lebih singkat lagi, yakni hanya 3-7 hari di luar kulkas.
Jika Anda ingin menyimpan stok makanan yang lebih tahan lama di rumah, pasta dan produk sereal bisa menjadi solusinya. Kedua bahan ini dapat bertahan selama satu hingga dua tahun bila disimpan dalam tempat yang kering.
2. Sumber protein
Tubuh Anda membutuhkan protein untuk menjalankan fungsinya, bahkan ketika lama berada di rumah. Oleh sebab itu, pastikan di rumah Anda juga tersimpan stok bahan pangan sumber protein yang memadai.
Anda tentu tidak bisa menyimpan bahan mentah seperti ayam, daging merah, dan ikan segar yang hanya bertahan kurang dari dua hari, seperti dikutip dari laman Food Safety. Jadi, Anda sebaiknya membeli bahan ini dalam bentuk beku atau kalengan.
Secara keseluruhan, berikut pilihan sumber protein yang dapat Anda beli:
- Ikan kalengan, misalnya berupa ikan sarden, tuna, salmon, dan sebagainya
- Daging merah kornet
- Kacang kalengan, seperti kacang polong, kacang merah, atau lentil
- Kacang kering, bisa berupa kacang tanah, kacang almon, atau kacang mete
- Biji labu, biji rami, biji chia, dan sebagainya
- Keju, terutama yang bertekstur keras seperti Cheddar
- Susu dalam kemasan karton
- Telur ayam, simpan dalam kulkas agar bertahan hingga tiga minggu
3. Sayur dan buah
Menyimpan stok sayur dan buah di rumah memang agak sulit, sebab keduanya adalah makanan segar yang cepat layu atau busuk. Meski demikian, Anda dapat mengatasinya dengan memilah jenis sayur dan buah dengan tekstur yang agak keras, seperti:
- brokoli
- kembang kol
- paprika
- wortel
- apel
- pir
- pisang
- jeruk
4. Air minum
[embed-health-tool-bmi]