Salah satu cara menjalani pola hidup yang sehat adalah dengan memperhatikan pola makan. Anda dapat menilai apakah pola makan sehari-hari Anda sudah mengikuti aturan sehat, atau sebaiknya, dengan membuat food diary. Apa itu? Simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu food diary?
Food diary adalah catatan yang digunakan untuk merekam dan melacak semua jenis makanan atau minuman yang Anda konsumsi sehari-hari
Dengan mencatat asupan makanan, Anda dapat mengetahui asupan nutrisi harian serta sensitivitas atau alergi makanan yang Anda miliki.
Catatan Anda biasanya berisi daftar makanan yang dikonsumsi, porsi makan, serta watu Anda mengonsumsi makanan tersebut.
Kebiasaan mencatat asupan harian alias food journaling dapat membantu Anda atau dokter untuk memahami pola makan Anda setiap harinya.
Food journaling sangat membantu orang dengan kondisi yang mengharuskan dirinya untuk memilah dan memilih asupan dengan cermat, seperti pengidap irritable bowel syndrome (IBS), penyakit ginjal, divertikulitis, dan intoleransi makanan.
Manfaat food diary
Ada berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dengan rutin menulis food diary. Berikut ini manfaatnya.
1. Menjaga pola makan
Rutin mencatat asupan sehari-hari akan membantu Anda menjaga pola makan yang sehat setiap harinya.
Dari catatan harian, Anda bisa melihat apakah pilihan makanan Anda sudah cukup bernutrisi untuk tubuh atau malah bernilai gizi rendah.
Manfaat food diary sebagai acuan menjaga pola makan sehat sangat penting untuk pasien penyakit ginjal.
Anda yang memiliki penyakit ginjal sebaiknya mengurangi asupan protein atau makanan tinggi garam untuk mengontrol tekanan darah. Nah, catatan harian membantu Anda untuk menakar kelebihan asupan protein dan garam.
Manfaat food journaling untuk pasien penyakit ginjal bahkan ditunjukkan sebuah studi dalam jurnal Hawaii International Conference. Kebiasaan ini membantu pasien penyakit ginjal untuk mematuhi aturan pola makan selama pengobatan.
2. Menurunkan berat badan
Untuk menurunkan berat badan, Anda perlu mengurangi asupan kalori setiap harinya. Namun, sering kali Anda lupa memperhatikan banyaknya asupan kalori dari makanan.
Nah, food journaling membantu Anda mencatat jumlah kalori dari setiap jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya.
Jika mencatat langsung rasanya kurang praktis, Anda bisa menggunakan aplikasi diet yang bisa secara otomatis menghitung jumlah kalori setiap makanan dan total kalori harian.
Catatan harian Anda akan memperlihatkan apakah kalori dari makanan sudah melebihi jumlah kalori harian yang Anda targetkan di awal.
Cara seperti ini ternyata membantu menurunkan berat badan secara signifikan, seperti yang disebutkan sebuah studi dalam jurnal Obesity.
3. Mencegah emotional eating
Saat mengalami stres, sebagian orang sering kali mencoba mengalihkannya dengan makan banyak atau mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya tinggi gula, garam, dan lemak.
Hal ini disebut dengan emotional eating. Jika menjadi kebiasaan yang berlangsung terus-menerus, Anda berisiko mengalami kenaikan berat badan.
Salah satu cara untuk mencegah dan menghentikan emotional eating adalah dengan menulis food diary.
Jadi, Anda tidak hanya mencatat jenis dan kalori asupan harian saja, tapi juga pengalaman Anda setiap harinya ketika berkomitmen menerapkan pola makan sehat.
Metode ini dapat membantu mengidentifikasi apakah Anda makan karena lapar atau sebagai bentuk pengalihan diri dari stres.