Daging sapi merupakan salah satu sumber makanan bergizi tinggi. Akan tetapi, daging mudah ditumbuhi bakteri atau jamur sehingga sangat gampang busuk. Oleh karena itu, Anda perlu lebih berhati-hati saat membeli daging. Cari tahu lebih lanjut perbedaan ciri-ciri daging sapi yang masih segar dengan yang sudah busuk.
Ciri-ciri daging sapi segar dan busuk yang perlu diperhatikan
Bila Anda ingin menerapkan pola makan sehat, tentu Anda perlu memilih bahan-bahan makanan yang segar, termasuk daging sapi.
Daging sapi yang fresh memiliki zat gizi yang masih terjaga. Selain itu, mengonsumsi daging segar mencegah risiko keracunan makanan dan infeksi bakteri.
Berikut ciri-ciri daging sapi segar yang bisa Anda amati.
1. Tanpa bercak
Ciri-ciri daging sapi segar akan terlihat lembap, warna merahnya merata, dan terbebas dari noda atau bercak asing.
Sebaliknya, daging yang berkualitas buruk akan akan kelihatan apek dan berwarna kusam.
Daging sapi yang tidak segar juga biasanya memiliki noda bercak hitam atau putih kehijauan. Ini bisa menjadi tanda adanya bakteri dalam daging.
2. Beraroma segar
Daging sapi segar akan mengeluarkan aroma segar. Dengan kata lain, ciri-ciri daging sapi yang baik memiliki bau amis daging yang lembut tidak menusuk hidung.
Sementara itu, daging sapi busuk akan berbau anyir, tengik, atau bau tak sedap yang mengganggu.
Bau ini tentu berasal dari bakteri dan jamur yang tumbuh, biasanya dari kontaminasi bakteri Pseudomonas dan B. thermosphacta.
Kedua bakteri ini akan bertahan hidup dengan menggunakan asam amino daging.
Reaksi ini memunculkan senyawa hidrogen sulfida dan belerang yang menyebabkan bau busuk dan memicu mual.
3. Berwarna cerah
Ciri-ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah cerah, mengilap, tidak pucat, dan tidak kotor.
Lemaknya bertekstur keras berwarna putih kekuningan dan serat-serat daging tampak halus.
Jika warna daging sapi Anda hijau atau cokelat kehijauan, ini tandanya daging telah busuk dan sebaiknya segera dibuang.
Warna hijau ini biasanya muncul akibat adanya reaksi senyawa hidrogen sulfida yang diproduksi oleh bakteri yang mengontaminasi.
4. Bertekstur kenyal
Kualitas daging sapi yang baik memiliki tekstur padat dan kenyal, tapi tidak kaku.
Artinya, ketika Anda menekan daging dengan jari, permukaannya akan kembali seperti semula.
Daging sapi yang kualitasnya buruk akan terasa lembek, bahkan mudah hancur, ketika ditekan, tidak kembali ke posisi semula.
Daging yang sudah busuk juga akan terlihat berlendir dan terasa lengket di tangan. Lendir ini dihasilkan oleh bakteri Lactobacillus spp. dan Leuconostoc spp.
Tak jarang, daging yang busuk juga memperlihatkan adanya benang-benang halus pada permukaannya.
Jadi, sebaiknya hindari membeli daging sapi dengan ciri-ciri tersebut agar Anda tidak mengalami keracunan makanan.
5. Tidak mengandung terlalu banyak air
Ciri-ciri daging sapi yang berkualitas juga tidak mengandung banyak air. Pasalnya, air ini biasanya berasal dari sapi yang sudah digelonggong.
Mengutip studi terbitan European Food Safety Authority (EFSA) Journal, air bisa memicu pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga jadi penyebab makanan busuk.
Beberapa bakteri yang bisa tumbuh akibat air pada daging, yaitu Staphylococcus aureus dan Clostridium botulinum.
Bila Anda menemukan daging yang berair kemerahan, bisa jadi memang air tersebut bukan berasal dari air gelonggongan, tetapi merupakan sari protein.
Sari protein ini menandakan bahwa daging sapi sudah cukup lama berada di udara bebas. Hal ini tentu meningkatkan risiko kontaminasi kotoran serta mikroba berbahaya.
Jadi, penting untuk mengetahui durasi menyimpan daging di kulkas atau udara terbuka agar kualitasnya terjaga.
Ciri-ciri daging sapi segar akan mudah dikenali dari warna, tekstur, serta aroma.
Jika Anda mencurigai ada tampilan maupun bau yang tidak lazim, sebaiknya Anda tidak mengolah daging sapi.
Pasalnya, bisa jadi kualitas sapi menurun akibat adanya pembusukan.
Ketika Anda membeli daging sapi segar, pastikan Anda mengetahui cara menyimpan daging yang tepat atau masak segera sehingga tak cepat busuk.
Rangkuman
- Daging sapi segar terlihat cerah, kenyal, tanpa bercak atau lendir, serta tidak terlalu berair.
- Daging yang terlalu berair bisa jadi berasal dari sapi gelonggongan atau terpapar udara dalam waktu yang lama.
- Aroma busuk tak wajar pada daging muncul akibat keberadaan bakteri dan jamur.
- Udara bebas memicu paparan bakteri dan mempercepat pembusukan daging sapi.
- Kandungan air yang terlalu banyak pada daging mempercepat pertumbuhan bakteri sehingga daging cepat busuk.
[embed-health-tool-bmi]