Di sisi lain, data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan tren kasus obesitas, usia anak 15 tahun lebih dan dewasa 18 tahun lebih, yang naik di Indonesia, dari 31% menjadi 21,8 persen.
Nah, obesitas bisa dialami oleh anak yang stunting. Hal ini berkaitan dengan perubahan metabolisme tubuh yang berdampak pada ketidakseimbangan energi.
Apa penyebab stunting-obesitas pada anak?

Stunting yang dialami pada usia dini mengakibatkan ketidakcukupan energi dan zat gizi dalam waktu lama.
Tubuh anak yang stunting pun jadi kekurangan IGF-1 (insulin-like growth factor). Hormon IGF-1 memiliki peran penting dalam mengatur fungsi hormon-hormon pertumbuhan.
Hal ini menyebabkan anak stunting memiliki permasalahan dalam pembentukan otot, pertumbuhan tinggi badan, serta pemecahan dan oksidasi lemak.
Penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition (2000) mengungkapkan bahwa anak stunting memiliki RQ (respiratory quotient) yang lebih tinggi dan rendahnya oksidasi lemak.
Artinya, tubuh anak stunting kesulitan memecah lemak dan menggunakannya sebagai energi.
Akibatnya, tubuh lebih banyak menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi daripada lemak.
Tubuh yang tidak bisa mengoksidasi lemak secara maksimal bisa mengakibatkan penimbunan lemak dalam tubuh.
Penumpukan lemak yang terus berlanjut bisa mengarah pada kelebihan berat badan hingga obesitas.
Memang terdapat risiko bagi anak stunting untuk mengalami overweight. Hal ini berhubungan dengan perubahan metabolisme yang drastis pada anak stunting, yakni 1,7 – 7,7 kali lebih besar dari anak dengan status gizi normal.
Selain itu, penelitian yang dilaksanakan di Afrika Selatan, dalam South African Medical Journal (2016), menyatakan bahwa anak stunting mempunyai kecenderungan untuk obesitas.
Penyebab kenapa anak stunting bisa mengalami obesitas juga dipengaruhi oleh faktor risiko obesitas, yakni kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat, dan kebiasaan makan makanan cepat saji.
Apabila stunted-obesity tidak segera ditangani, anak sangat berisiko mengalami bahaya obesitas seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.
Dampak stunting-obesitas tidak hanya terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi juga dalam waktu yang cukup panjang, bahkan hingga dewasa nantinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar