2. Gula
Sama seperti garam, gula juga memiliki sifat osmosis yang bisa mengurangi kadar air dalam makanan. Hal ini membatasi pertumbuhan mikroba dan menjaga kesegaran makanan.
Namun, gula umumnya hanya bekerja efektif untuk mengawetkan makanan dalam kondisi kedap air, seperti dalam toples tertutup.
Pengawetan gula pada wadah terbuka dapat menarik kelembapan di lingkungan sekitarnya. Hal ini malah memicu pertumbuhan mikroba.
Contoh penggunaan gula sebagai pengawet alami adalah pada manisan buah.
Untuk menjaga manisan basah tetap segar, buah akan dicampurkan dengan sirup gula. Setelah itu, manisan buah disimpan di dalam toples.
Sementara untuk mengawetkan manisan kering, buah perlu dimasak dengan gula sampai gula mengkristal dan tekstur buah mengeras.
3. Cuka
Cuka merupakan produk hasil dari fermentasi gula, salah satunya adalah cuka apel yang berasal dari olahan sari buah apel.
Asam asetat dalam cuka dapat bertindak sebagai pengawet makanan alami yang menurunkan keasaman (pH) sehingga menghambat pembusukan makanan.
Menurut sebuah artikel dalam Applied and Environmental Microbiology, asam asetat akan memperlambat pertumbuhan berbagai bakteri, ragi, dan jamur pada makanan.
Menambahkan cuka ke dalam bahan makanan, misalnya acar, dapat membantu menjaga kesegaran dan menambah cita rasanya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar