backup og meta

Mengenal Splenda, Pengganti Gula yang Lebih Sehat

Mengenal Splenda, Pengganti Gula yang Lebih Sehat

Bagi Anda yang suka minuman atau makanan manis tetapi khawatir kalori yang tinggi, pemanis buatan merupakan jalan keluarnya. Salah satu pemanis buatan yang bisa Anda gunakan adalah Splenda, salah satu merek dengan kandungan sukralosa.

Apa itu Splenda?

Splenda adalah pemanis buatan yang terbuat dari sukralosa dan mempunyai tingkat kemanisan 600 kali lebih manis dibandingkan dengan gula biasa. Splenda juga mengandung karbohidrat dekstrosa (glukosa) dan maltodekstrin.

Berbagai proses kimia mengubah struktur kimianya dan menjadikannya sangat rendah kalori, jumlahnya 3,36 kkal per gram. 

Sukralosa memiliki keunikan di antara pemanis buatan lainnya karena terbuat dari gula asli. Banyak orang menyukai sukralosa karena tidak memiliki rasa pahit, seperti pengganti gula pada umumnya. 

Splenda juga tidak akan diserap tubuh alias hanya lewat saja tanpa dicerna. Hal ini membuat sukralosa tidak berpengaruh pada gula darah dan asupan kalori. Karena itulah, sukralosa cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes, serta Anda yang ingin menurunkan berat badan atau mengurangi asupan gula.

Apakah Splenda aman dikonsumsi?

Splenda mengandung sukralosa yang tergolong aman dikonsumsi. Namun, bagi ibu hamil, balita, dan ibu menyusui sebaiknya menghindari pemanis buatan ini.

Daftar manfaat Splenda

jenis gula macam

Berikut ini berbagai manfaat Splenda untuk kesehatan.

1. Berpotensi menjaga kadar gula darah

Berbeda dengan gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa, sukralosa tidak dicerna oleh tubuh dan hampir sepenuhnya diekskresikan melalui urine tanpa menaikkan kadar gula darah.

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrition Journal menguji efek sukralosa terhadap sensitivitas insulin. Hasilnya, dalam 10 minggu, kelompok yang menggunakan sukralosa mengalami peningkatan sensitivitas insulin lebih tinggi daripada kelompok terkontrol (dengan plasebo).

Bisa disimpulkan bahwa sukralosa memengaruhi sensitivitas insulin dan kadar gula darah pada orang dewasa yang sehat. Namun, masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda.

2. Memenuhi keinginan makan makanan manis

Bagi orang yang memiliki sweet tooth atau penyuka makanan manis, Splenda dapat memenuhi keinginan tersebut tanpa rasa bersalah.

Hal ini karena Splenda bebas kalori. Kalorinya memang tidak benar-benar nol, tapi jumlahnya sangat kecil sehingga tidak memengaruhi pertamabahan asupan kalori seperti halnya makanan yang tinggi gula pasir.

Anda dapat mencampurkan Splenda ke dalam kopi, teh, minuman manis, atau bahkan makanan manis.

3. Mencegah karies gigi

Manfaat sukralosa lainnya yaitu dapat mencegah gigi berlubang.

Hal ini diketahui penelitian dalam British Dental Journal yang mengatakan bahwa sukralosa tidak mengandung gula yang merupakan makanan bagi bakteri dalam mulut.

Bakteri di mulut memecah gula menjadi asam, yang kemudian dapat merusak enamel gigi. Karena sukralosa tidak dapat dicerna oleh bakteri ini, tidak ada produksi asam yang merugikan gigi. 

4. Manis tanpa tambahan rasa lain

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, sukralosa rasanya sangat mirip gula tanpa tambahan rasa pahit, seperti jenis pengganti gula lainnya.

Hal inilah yang menjadikan Splenda lebih banyak dipilih untuk dikonsumsi. Selain itu, rasa Splenda tidak berubah saat dicampurkan dengan makanan lainnya.

Bagaimana cara mengonsumsi Splenda?

Cara menggunakan Splenda sama seperti menggunakan pemanis buatan lain. Anda cukup mencampurkan Splenda langsung ke minuman atau makanan kemudian langsung diaduk.

Splenda dijual dalam bentuk bubuk dalam kemasan saset kecil. Hal ini memudahkan untuk dibawa-bawa dan dapat menyesuaikan takaran rasa manis yang diinginkan.

Mana yang lebih baik antara Splenda dan stevia?

Jika dibandingkan, Splenda menjadi pilihan yang lebih baik daripada stevia untuk memberi rasa manis pada makanan. Meski kedua pemanis buatan ini bebas kalori, sukralosa memiliki keunggulan tidak mengandung rasa pahit seperti stevia.

Selain rasa, ada hal lain yang harus dipertimbangkan. Penelitian dalam jurnal Food chemistry mengatakan bahwa memasak dengan pemanis buatan dengan sukralosa dapat meningkatkan risiko kanker akibat zat karsinogenik bernama kloropropanol.

Sementara itu, penelitian pada jurnal Nature Medicine mengatakan bahwa stevia kemasan mengandung zat gizi tambahan berupa eritol. Mengonsumsi eritol berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti stroke, dan penyakit jantung.

Walaupun rendah kalori dan umumnya aman dikonsumsi, jangan mengonsumsi kedua pemanis buatan ini dalam jumlah berlebihan.

Bagaimanapun, keduanya produk buatan yang bisa menimbulkan risiko jangka panjang (walaupun risiko ini belum diketahui dengan pasti).

Jika masih ragu memilih pemanis buatan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan rekomendasi pemanis yang sesuai dengan kondisi Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

FoodData Central Search Results. (2022). Retrieved 8 Desember 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/2345823/nutrients 

Kennedy, C. (2023). Risks of Splenda: Too Risky to Use? Retrieved 8 Desember 2023, from https://www.center4research.org/risks-splenda-risky-use/ 

Schiffman, S. S., & Rother, K. I. (2013). Sucralose, a synthetic organochlorine sweetener: overview of biological issues. Journal of toxicology and environmental health. Part B, Critical reviews, 16(7), 399–451. https://doi.org/10.1080/10937404.2013.842523

Food Insight. (2022). Everything You Need to Know About Sucralose. Retrieved 8 Desember 2023, from https://foodinsight.org/everything-you-need-to-know-about-sucralose/ 

Kris Sollid, R. (2023). The Lowdown on Sucralose: What You Need to Know. Retrieved 8 Desember 2023, from https://foodinsight.org/what-is-sucralose/ 

Cleveland Clinic. (2023). Is Sucralose (Splenda) Bad for You? Retrieved 8 Desember 2023, from https://health.clevelandclinic.org/is-sucralose-splenda-bad-for-you 

Gardner, El. (2018). Alternative sugars: Sucralose. British Dental Journal. 224, 5 . https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2018.15 

Eisenreich, A., Gürtler, R., & Schäfer, B. (2020). Heating of food containing sucralose might result in the generation of potentially toxic chlorinated compounds. Food chemistry, 321, 126700. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2020.126700

Witkowski, M., Nemet, I., Alamri, H., Wilcox, J., Gupta, N., Nimer, N., … & Hazen, S. L. (2023). The artificial sweetener erythritol and cardiovascular event risk. Nature medicine, 29(3), 710-718.

Versi Terbaru

12/12/2023

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Diabetesi Bisa Hidup Sehat, Ini Pilihan Pengobatan untuk Diabetes

Apakah Pemanis Buatan Aman untuk Ibu Hamil?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 12/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan