Beberapa waktu lalu muncul kasus di media sosial tentang munculnya pasien kanker nasofaring akibat mengonsumsi ikan asin. Diduga ikan asin mengandung nitrosamin, yaitu zat karsinogenik yang ada di banyak makanan dan tak sadar dikonsumsi. Lantas, apa itu nitrosamin dan benarkah meningkatkan risiko kanker? Simak ulasannya berikut ini.
Apa itu nitrosamin?
Nitrosamin (nitrosamine) adalah senyawa kimia yang terbentuk dari reaksi antara nitrit atau nitrat dengan amina dalam kondisi tertentu, seperti lingkungan asam atau suhu tinggi.
Zat kimia nitrosamin biasa terdapat pada makanan yang diawetkan, dipanaskan dalam suhu tinggi, serta obat-obatan.
WHO menyatakan bahwa risiko nitrosamine bersifat karsinogenik pada manusia sebenarnya sangat rendah.
Namun, karena sifatnya yang bisa merusak DNA dan berpotensi menyebabkan kanker, kandungan ini masuk dalam kategori senyawa berbahaya yang harus diawasi ketat.
Sejauh ini telah diidentifikasi dan dilaporkan tujuh cemaran nitrosamin yang bisa terdapat dalam obat dan makanan yaitu sebagai berikut.
- N-nitrosodimetilamin (NDMA).
- N-nitrosodietilamin (NDEA).
- Asam-N-nitroso-N-metil-4- aminobutirat (NMBA).
- N-nitrosoisopropiletilamin (NIPEA).
- N-nitrosodiisopropilamin (NDIPA).
- N-nitrosodibutilamin (NDBA).
- N-nitrosometilphenilamin (NMPA).
Lima di antaranya (NDMA, NDEA, NMBA, NIPEA, dan NMPA) telah terdeteksi dalam obat dan makanan.
Ada batas aman harian untuk senyawa nitrosamin dalam obat-obatan. Pada NDMA, boleh dikonsumsi sampai 96 nanogram per hari. Sementara itu, perhitungan NDEA hanya membolehkan 26,5 nanogram per hari.
Di Indonesia, pengawasan terhadap cemaran nitrosamin dalam obat dan bahan obat diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Peraturan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya cemaran nitrosamine yang tidak memenuhi standar keamanan dan mutu.
Bahaya nitrosamin
Kasus kanker nasofaring yang disebutkan di awal diduga karena dampak kandungan nitrosamin yang tidak disadari dari ikan asin.
Pasalnya, ikan asin diawetkan dengan nitrit dan nitrat sehingga menghasilkan nitrosamin. Selain itu, konsumsi ikan asin yang terlalu sering bisa meningkatkan risiko kanker.
Berikut penjelasan hubungan antara asupan nitrosamine dengan peningkatan risiko kanker nasofaring serta potensi bahaya lainnya.
1. Kanker nasofaring
Di dalam tubuh, nitrosamin mengalami perubahan di hati dengan bantuan enzim sehingga menjadi zat reaktif yang bisa merusak DNA.
Kerusakan ini bisa menyebabkan perubahan atau kesalahan pada gen yang bertugas mengontrol pertumbuhan sel.
Jika gen ini rusak, sel bisa tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk kanker, termasuk kanker nasofaring.
Nitrosamin awalnya tidak berbahaya, tetapi setelah mengalami proses dalam tubuh, ia bisa berubah menjadi zat yang dapat merusak sel sehat dan menyebabkan kanker.
2. Kanker esofagus

Salah satu penelitian dalam Efsa Journal menemukan bahwa konsumsi tinggi NDMA meningkatkan risiko kanker esofagus hingga 76%.
Namun, dua penelitian lain di Inggris dan AS tidak menemukan hubungan yang signifikan.
Secara keseluruhan, ada indikasi bahwa NDMA bisa berkontribusi pada risiko kanker esofagus, terutama untuk jenis tertentu.
Akan tetapi, faktor pemicu kanker lainnya, seperti kebiasaan merokok berperan besar.
3. Menurunkan kualitas sperma
Selain meningkatkan risiko kanker, nitrosamin dapat menurunkan kualitas sperma.
Sebuah penelitian dalam Journal of Medicine and Life menemukan bahwa paparan nitrosamin secara signifikan berdampak negatif pada parameter reproduksi pria.
Dalam penelitian ini, tikus jantan yang terpapar nitrosamin mengalami penurunan kualitas sperma, kadar testosteron, dan kesehatan jaringan reproduksi.
Kerusakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh sifat mutagenik dan toksik nitrosamin. yaitu zat yang dapat merusak DNA dan mengganggu keseimbangan hormon.
4. Menurunkan sistem imun
Anak-anak yang mengonsumsi air tinggi nitrat memiliki kadar nitrosamin dalam darah 2,6 kali lebih tinggi dibandingkan yang minum air sehat.
Efek ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Bulletin of Experimental Biology and Medicine.
Paparan nitrosamine ini memicu reaksi imun, ditandai dengan peningkatan antibodi IgG hingga 2 kali lipat, serta meningkatkan produksi leukotrien (zat pemicu peradangan).
Yang lebih mengkhawatirkan, kadar protein p53, yang berperan dalam mencegah kanker menurun hampir 2 kali lipat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa paparan nitrosamin dapat memicu peradangan dan berpotensi melemahkan pertahanan tubuh terhadap kanker.
5. Berbagai jenis kanker
Selain meningkatkan risiko kanker nasofaring dan esofagus, asupan tinggi nitrosamin dikaitkan dengan berbagai jenis kanker lainnya.
Beberapa di antaranya adalah kanker lambung, kanker kolorektal, kanker hati, kanker otak, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, dan kanker prostat.
Nitrosamin dapat menyebabkan kerusakan DNA, memicu mutasi genetik, dan mengganggu mekanisme perbaikan sel.
Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan sel kanker di berbagai organ tubuh.
Risiko ini semakin tinggi jika paparan nitrosamine terjadi dalam jangka panjang, baik melalui makanan, obat-obatan, air minum, maupun sumber lainnya.
Makanan yang mengandung nitrosamin

Nitrosamine dapat ditemukan dalam berbagai makanan, terutama yang mengandung nitrat dan nitrit atau mengalami proses pengolahan tertentu.
Beberapa sumber makanan yang berisiko mengandung nitrosamin antara lain sebagai berikut.
- Daging olahan, seperti sosis, ham, bacon, salami, kornet, dan daging asap.
- Ikan asin dan ikan asap.
- Kecap.
- Keju.
- Makanan yang digoreng suhu tinggi dan makanan yang dimasak dengan minyak yang dipakai berulang kali.
- Minuman beralkohol.
- Sayuran dengan kandungan nitrat, seperti bayam, selada, seledri, dan bit, terutama jika disimpan dalam kondisi yang memungkinkan pembentukan nitrosamine.
Untuk mencegah paparan senyawa ini, sebaiknya Anda memilih makanan yang lebih segar, serta menghindari konsumsi berlebihan makanan yang diawetkan, ultraproses, atau yang diasap.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko dari zat ini dapat dikurangi untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Rangkuman
- Nitrosamin adalah zat karsinogenik yang dapat terbentuk dalam makanan, obat-obatan, dan lingkungan sehari-hari.
- Berbagai penelitian menunjukkan bahwa paparan tinggi nitrosamine dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, menurunkan kualitas sperma, dan melemahkan sistem imun.
- Selain itu, makanan olahan, ikan asin, serta makanan yang dimasak pada suhu tinggi menjadi sumber utama paparan nitrosamine.
[embed-health-tool-bmi]