Hampir semua hidangan rumahan hingga restoran menggunakan garam. Tanpa bumbu yang satu ini, masakan apa pun tentu terasa hambar. Selain memperkaya cita rasa makanan, garam memberikan tubuh zat gizi penting berupa yodium.
Tidak semua produk garam di pasaran mengandung yodium. Beberapa produk mungkin juga tidak mengandung yodium dalam jumlah yang cukup. Lantas, bagaimana cara memastikan garam dapur Anda sudah mengandung mineral ini?
Mengapa Anda perlu mengonsumsi yodium?
Yodium (iodine) termasuk mineral terpenting bagi manusia. Tubuh membutuhkan mineral ini untuk membentuk hormon tiroid. Hormon ini mengatur banyak fungsi tubuh, mulai dari metabolisme, pertumbuhan, hingga perkembangan otak bayi dan anak-anak.
Kekurangan yodium akan memperberat kerja kelenjar tiroid dan mengganggu fungsinya dalam menghasilkan hormon. Lambat laun, kelenjar tiroid dapat membesar dan menjadi bengkak. Ini merupakan gejala yang umum dialami oleh penderita penyakit gondok.
Kekurangan yodium pada ibu hamil bahkan dapat menimbulkan dampak yang lebih serius. Yodium berperan dalam perkembangan otak janin. Kekurangan mineral ini dapat memengaruhi kemampuan belajar anak dan menyebabkan IQ anak rendah.
Kebanyakan orang bisa memenuhi kebutuhan yodium dengan mengonsumsi makanan yang menjadi sumbernya. Namun, ibu hamil, pelaku diet vegan, serta penduduk wilayah yang tanahnya mengandung sedikit yodium lebih rentan kekurangan mineral ini.
Garam beryodium membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
Masyarakat negara berkembang termasuk Indonesia tidak luput dari risiko kekurangan yodium dan berbagai dampaknya. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah Indonesia akhirnya mewajibkan penambahan yodium ke dalam produk garam dapur sejak 1973.
Negara-negara lain di berbagai belahan dunia pun telah melakukan langkah serupa sebelum tahun 1980-an. Upaya ini dinilai sebagai cara yang efektif dan terjangkau untuk mencegah kekurangan yodium di seluruh dunia.
Produk ini dipilih karena masyarakat selalu menggunakan garam untuk memasak makanan setiap hari. Hampir tidak ada masakan rumahan yang tidak mengandung garam. Hal ini akan mempermudah siapa pun untuk memenuhi kebutuhan yodiumnya.
Selain itu, harga garam dapur relatif murah sehingga semua kalangan masyarakat dapat menggunakannya. Anda pun dapat menemukan garam dapur di wilayah mana pun di Indonesia sehingga kemungkinan terjadinya kekurangan yodium sangatlah kecil.
Penambahan yodium ke dalam garam dapur telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun hingga kini. Di Indonesia pun, cara ini terbukti efektif untuk mencukupi kebutuhan mineral yodium bagi seluruh masyarakat.
Cara memeriksa apakah garam Anda sudah mengandung yodium
Ketika membeli garam, Anda mungkin sudah sering menemukan keterangan “Garam Beryodium” pada kemasannya. Keterangan ini tampaknya sangat umum, tapi ternyata tidak semua garam dapur betul-betul mengandung yodium.
Ada pula produk garam dapur yang mengandung yodium, tapi tidak dalam jumlah yang sesuai. Padahal, suatu produk garam seharusnya mengandung paling sedikit 30 ppm (part per million) yodium untuk bisa dikategorikan sebagai garam beryodium.
Anda perlu melakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui seberapa banyak kandungan yodium suatu produk garam. Namun, jika Anda hanya ingin memastikan apakah produk tersebut mengandung yodium, Anda bisa melakukan sebuah tes sederhana.
Tes sederhana ini menggunakan alat tes cepat yang disebut iodine test kit. Alat tes ini dapat ditemukan di pasaran dengan harga yang terjangkau. Pemakaiannya pun mudah dan dapat memberikan hasil yang cukup akurat.
Cara penggunaannya sangat sederhana, Anda hanya perlu meneteskan 1 – 2 tetes larutan lugol (yodium cair) ke dalam garam. Lalu, amati perubahan yang terjadi. Jika garam berubah warna menjadi keunguan, artinya garam tersebut mengandung yodium.