Vanili merupakan bahan yang populer digunakan dalam pembuatan kue. Dibalik kegunaannya untuk menambah rasa dan aroma pada kue, vanili ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Apa saja manfaat vanili? Simak selengkapnya berikut ini.
Apa itu vanili?
Vanili adalah bahan makanan yang berasal dari tanaman Vanilla planifolia, yakni sejenis tanaman anggrek. Vanili banyak di produksi di negara Madagaskar, Indonesia, Cina, Meksiko, dan Papua New Guinea.
Bubuk atau pasta vanili sering ditambahkan dalam berbagai makanan, seperti kue, es krim, atau kembang gula. Fungsi vanili pada makanan adalah sebagai penambah rasa dan aroma.
Tidak hanya pada makanan, aroma vanili yang lembut dan menenangkan juga membuat bahan ini banyak digunakan dalam produksi parfum atau kosmetik.
Selain itu, vanili mengandung senyawa vanilin yang memiliki sifat antioksidan, antikanker, dan antiradang, sehingga dapat bermanfaat untuk kesehatan.
Manfaat vanili untuk kesehatan
Meskipun penelitian yang membahas manfaat vanili masih terbatas, bahan makanan ini mengandung senyawa vanilin yang bisa memberikan sejumlah khasiat.
Berikut ini beberapa potensi manfaat vanili untuk kesehatan.
1. Menangkal radikal bebas
Salah satu manfaat vanili untuk kesehatan adalah menangkal radikal bebas.
Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan tubuh, serta memicu berbagai penyakit seperti penyakit jantung hingga kanker.
Nah, senyawa vanilin dalam vanili bersifat antioksidan dan mampu melindungi tubuh dari efek negatif radikal bebas.
2. Berpotensi mengurangi risiko kanker
Manfaat vanili selanjutnya untuk kesehatan adalah berpotensi mengurangi risiko penyakit kanker.
Studi dalam jurnal Pharmacognosy Magazine menguji efek senyawa vanilin dalam mengatasi penyakit kanker usus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa vanilin mampu menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker usus. Hal ini membuat vanili berpotensi untuk mengurangi risiko kanker.
3. Mengurangi peradangan
Selain dapat menangkal radikal bebas, vanili bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada tubuh.
Senyawa vanilin dalam bubuk vanili memiliki sifat anti-inflamasi yang mampu mengurangi peradangan pada tubuh.
Studi yang terbit dalam jurnal Pharmaceuticals menunjukkan bahwa senyawa vanilin memiliki sifat anti-radang yang mampu melindungi organ lambung dari masalah tukak lambung.
Senyawa tersebut diketahui mampu mengurangi peradangan dengan menurunkan zat-zat pemicu peradangan pada tubuh seperti TNF-α, IL-6, IL-1β, dan IFN-γ.
4. Memiliki sifat antibakteri
Kandungan senyawa vanilin pada ekstrak vanila juga memiliki sifat antibakteri yang mampu melindungi tubuh dari infeksi bakteri.
Manfaat vanili ini disebutkan oleh penelitian yang terbit dalam jurnal Heliyon. Dalam penelitian tersebut, senyawa vanillin mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Escherichia coli merupakan jenis bakteri jahat yang biasa ditemukan dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri tersebut dapat menyebabkan diare hingga infeksi saluran kemih.
Meski menjanjikan, penelitian ini belum diuji coba pada manusia sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan manfaatnya pada manusia.
5. Berpotensi menurunkan risiko penyakit Alzheimer
Manfaat vanili selanjutnya adalah berpotensi mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Potensi manfaat vanili ini berasal dari kandungan senyawa asam vanilik (vanilic acid) di dalamnya.
Studi dalam International Journal of Molecular Sciences menyebutkan bahwa asam vanilat dapat membantu mengurangi peradangan pada saraf yang dikaitkan dengan risiko penyakit Alzheimer.
Asam vanilat juga mengurangi protein penanda penyakit Alzheimer lainnya, seperti BACE1 dan amiloid-β (Aβ).
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana mekanisme dan peran asam vanilat dalam mengurangi peradangan pada saraf dan mengatasi penyakit Alzheimer.
6. Mengurangi asupan gula
Salah satu manfaat penggunaan vanili bubuk pada makanan adalah membantu mengurangi asupan gula tambahan. Hal ini karena vanili memiliki aroma yang manis.
Studi dalam jurnal Food Research International melakukan penelitian pada 112 anak usia 8 – 12 tahun untuk mengetahui efek aroma vanila pada makanan dan pengaruhnya dalam mengurangi asupan gula.
Peneliti memberikan 2 jenis makanan penutup berbahan dasar susu dengan kandungan gula tinggi dan rendah. Makanan dengan kandungan gula rendah ditambahkan ekstrak vanila untuk memperkaya rasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel makanan dengan gula yang rendah tetap disukai oleh anak-anak. Bahkan, hampir 80% anak-anak lebih menyukai makanan yang ditambahkan dengan ekstrak vanili ini.
Dengan demikian, memberikan rasa dan aroma tertentu pada makanan, seperti vanili dapat membantu mengurangi asupan gula tanpa mengurangi rasa makanan.
Cara sehat menggunakan vanili dalam masakan
Di pasaran, vanili tersedia dalam bentuk bubuk atau pasta. Anda bisa menambahkannya ke dalam berbagai bahan masakan mulai dari kue, es krim, hingga minuman.
Untuk pilihan yang lebih sehat, sebaiknya Anda menggunakan ekstrak vanili murni daripada vanili sintetis.
Meskipun ekstrak vanili murni cenderung lebih mahal, produk ini biasanya tidak mengandung tambahan gula atau perasa buatan lainnya, sehingga lebih baik untuk kesehatan.
Selain itu, Anda bisa menggunakan vanili bubuk sebagai pengganti gula untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman.
Meski memiliki manfaat, bubuk vanili tidak bisa menggantikan pengobatan medis untuk mengatasi penyakit. Kegunaan vanili sebatas bahan penambah rasa dan aroma untuk masakan.
- Vanili adalah bahan makanan yang berasal dari jenis tanaman anggrek bernama Vanilla planifolia.
- Bahan makanan ini sering digunakan sebagai penambah rasa dan aroma untuk berbagai olahan makanan, mulai dari kue, eskrim, kembang gula, hingga minuman.
- Vanili mengandung senyawa vanilin yang memiliki manfaat untuk menangkal radikal bebas, mengurangi peradangan, hingga menurunkan risiko kanker.
[embed-health-tool-bmi]
