Salah satu suplemen yang sudah dikonsumsi sejak lama adalah suplemen yang mengandung sari pati ayam. Berbeda dengan kaldu ayam, sari pati didapat dari proses pemanasan. Konsumsi suplemennya secara rutin diyakini memberikan sejumlah manfaat.
Sederet manfaat sari pati ayam
Proses pemanasan ayam bisa menghasilkan sari pati dengan struktur protein, asam amino, dan peptida yang lebih mudah diserap tubuh.
Saat Anda mengonsumsi suplemen ini, tubuh bisa memprosesnya untuk mendapatkan beberapa manfaat berikut.
1. Meningkatkan kekebalan tubuh
Sari pati ayam ternyata memiliki manfaat meningkatkan kekebalan tubuh. Pasalnya, asupan ini bisa meningkatkan kadar imunoglobulin atau antibodi yang melawan paparan infeksi.
Sebagai sumber protein, protein peptida dari ayam juga dianjurkan untuk menambah kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19. Namun, Anda perlu ingat bahwa sari pati bukanlah satu-satunya penangkal infeksi.
2. Mengurangi kelelahan tubuh
Sari pati ayam membantu mengurangi tanda-tanda fisik akibat kelelahan setelah olahraga, seperti kadar laktat, amonia, glukosa, dan kreatin kinase tubuh.
Suplemen ini juga mengandung imidazole dipeptide yang bisa menunda kelelahan fisik dengan memberikan antioksidan.
Saat Anda intens beraktivitas fisik, tubuh lama-kelamaan merasa lelah dan memicu aktivitas radikal bebas. Nah, radikal bebas ini memperlambat pemulihan dan merusak jaringan otot yang kelelahan.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir
Manfaat sari pati ayam ternyata mengoptimalkan kinerja otak. Sebuah rangkuman penelitian terbitan Nutritional Neuroscience (2021) menyatakan bahwa mengonsumsi sari pati setiap hari bisa meningkatkan kemampuan mengingat.
Lebih lanjut, riset ini mengamati bahwa asupan ini meningkatkan fungsi otak bagian memori, yaitu dorsolateral prefrontal cortex. Manfaat ini diduga berasal dari kandungan imidazole peptide carnosine, anserine, dan histidine.
Selain itu, sari pati juga menurunkan kadar hormon kortisol. Kadar kortisol yang meningkat diketahui bisa menurunkan konsentrasi, proses mengartikan gambar, hingga kemampuan mengelola informasi.