Salah satu jenis jeroan yang sering diolah menjadi makanan oleh masyarakat Indonesia adalah ampela ayam. Namun, makanan ini lebih sering ditakuti karena tinggi kolesterol. Lantas, adakah manfaat ampela ayam untuk kesehatan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Salah satu jenis jeroan yang sering diolah menjadi makanan oleh masyarakat Indonesia adalah ampela ayam. Namun, makanan ini lebih sering ditakuti karena tinggi kolesterol. Lantas, adakah manfaat ampela ayam untuk kesehatan?
Ampela ayam adalah dinding otot pada saluran pencernaan yang berguna untuk menggiling makanan.
Daging ayam ini mengandung zat gizi seperti protein, lemak, zat besi, dan seng. Namun, Anda perlu mengetahui jumlah kalori dalam setiap porsinya.
Kalori ampela ayam rebus seberat 100 gram sebesar 154 kkal. Dalam berat yang sama, berikut komposisi zat gizinya.
Dari kandungan di atas, berikut manfaat ampela ayam yang bisa didapatkan.
Salah satu penyebab umum kelelahan adalah anemia atau kekurangan sel darah merah.
Nah, ampela ayam mengandung zat besi, folat, dan vitamin B12. Ketiga zat gizi ini diperlukan untuk membentuk hemoglobin.
Hemoglobin inilah yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap bertenaga.
Sebagai informasi, sebagian besar zat besi ditemukan di dalam sel darah merah.
Manfaat ini berasal dari kandungan protein. Mengutip studi terbitan Journal of Obesity & Metabolic Syndrome (2020), asupan protein mampu meningkatkan kadar hormon peptida YY.
Peptida YY berperan dalam mengurangi nafsu makan dan membatasi jumlah asupan makanan.
Selain itu, protein menurunkan hormon ghrelin atau hormon nafsu makan.
Karena mengendalikan nafsu makan, asupan protein dari ampela pun bisa menjaga berat badan ideal Anda.
Ampela maupun hati ayam kaya akan berbagai mineral yang diperlukan tulang dan gigi, seperti seng, fosfor, magnesium, dan kalsium.
Beberapa mineral di atas penting untuk membangun dan menjaga kekuatan tulang dan gigi.
Di dalam tubuh, sebagian besar seng, fosfor, magnesium, dan kalsium bisa dijumpai pada tulang dan gigi. Sebanyak 99% kalsium bahkan ditemukan di dalam tulang.
Bila asupan mineral tersebut berkurang, tulang akan menjadi rapuh dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Ampela ayam mengandung seng yang penting untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh.
Seng membantu pertumbuhan dan menjaga fungsi sel-sel imun.
Kekurangan seng yang ringan bahkan bisa memperlambat sel-sel darah putih dalam melawan bakteri dan virus.
Tinjauan terbitan Cochrane Database of Systematic Reviews (2011) juga menemukan bahwa asupan seng bisa mengurangi durasi dan keparahan pilek, yang disebabkan infeksi rhinovirus.
Manfaat ampela ayam yang satu ini juga berasal dari kandungan seng
Studi terbitan New England Journal of Medicine (2020) menemukan bahwa seng bisa mengurangi beberapa gejala diare, seperti mempercepat durasi diare, mengurangi jumlah feses, dan mengurangi risiko diare berkepanjangan.
Hal ini disebabkan seng membantu menyerap cairan dari usus, membersihkan usus dari bakteri dan virus penyebab diare, dan memperkuat lapisan lendir pelindung usus.
Selain itu, seng mencegah tubuh kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare. Kandungan ini pun membantu melawan bakteri dan virus penyebab diare.
Lagi-lagi, seng dari jeroan ayam ini berperan penting dalam proses penyembuhan luka di kulit dan sariawan.
Seng mempercepat pembekuan darah agar perdarahan segera berhenti.
Selain itu, seng mengurangi radikal bebas sehingga proses penyembuhan luka tidak terganggu.
Kandungan ini juga merangsang kolagen untuk menutup dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak.
Karena memperkuat imun, seng bisa melindungi luka dari bakteri dan virus penyebab infeksi. Infeksi diketahui bisa memperlambat proses penyembuhan luka.
Jeroan ini mengandung vitamin B12. Jenis vitamin B ini hanya bisa ditemukan pada sumber makanan hewani.
Vitamin B12 menjaga kesehatan otak dan menurunkan risiko penyakit Alzheimer saat usia menua.
Pasalnya, asupan vitamin B12 bisa mengurangi peradangan saraf otak.
Selain itu, vitamin B12 bisa mengurangi senyawa bernama homocystein di tubuh. Senyawa ini diketahui berkaitan dengan Alzheimer, pikun, dan penurunan kecerdasan.
Vitamin B12 juga menghasilkan senyawa pelindung saraf bernama mielin.
Meski memiliki beberapa manfaat, Anda tetap harus membatasi mengonsumsi jeroan ayam yang satu ini.
Berikut efek samping ampela ayam jika dikonsumsi berlebihan.
Ampela merupakan salah satu makanan pemicu darah tinggi.
Sama seperti jeroan pada umumnya, ampela ayam tinggi kolesterol, yakni 370 mg dalam 100 gram. Padahal, asupan kolesterol dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 300 mg.
Kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan menyumbat aliran darah, sehingga tekanan darah pun naik.
Berdasarkan penjelasan di atas, mengonsumsi sebanyak 100 gram ampela ayam sudah melebihi ambang batas kolesterol harian.
Untuk itu, hati-hati mengonsumsinya bila Anda memiliki kolesterol tinggi.
Penumpukan kolesterol bisa menyebabkan penggumpalan darah yang memicu berbagai penyakit jantung, seperti serangan jantung dan stroke.
Jeroan seperti ampela kaya akan purin. Di dalam tubuh, asupan purin bisa menghasilkan senyawa bernama asam urat.
Nah, asam urat ini akan membentuk kristal yang berkumpul di dalam dan sekitar sendi. Akibatnya, timbullah radang sendi.
Anda perlu mengetahui cara mengolah ampela ayam agar tidak berbau anyir.
Pengolahan yang tepat juga membuat ampela matang sempurna sehingga mengurangi risiko keracunan makanan.
Berikut cara memasak ampela ayam.
Ampela ayam kaya akan protein dan mineral yang diperlukan tubuh.
Meski begitu, kolesterolnya juga tinggi sehingga asupannya harus dibatasi. Jangan lupa imbangi asupan buah dan sayur sebagai makanan penurun kolesterol.
Sebaiknya, konsumsi asupan dada ayam. Daging putih ini kaya akan protein dan rendah lemak.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar