backup og meta

4 Manfaat Roti Sourdough yang Lebih Baik dari Roti Biasa

4 Manfaat Roti Sourdough yang Lebih Baik dari Roti Biasa

Bagi Anda yang sedang menjalani diet, mungkin pernah mendengar nama roti sourdough yang diklaim lebih sehat daripada roti biasa. Lantas, benarkah roti sourdough punya manfaat yang mendukung keberhasilan diet Anda?

Perbedaan roti sourdough dan roti biasa

perbedaan sourdough dan roti biasa

Roti sourdough kian populer di antara kalangan masyarakat yang berkomitmen menjalani pola makan sehat. Pasalnya, roti sourdough mampu menyaingi roti putih dan roti gandum dalam hal keunggulan gizi. 

Perbedaan mendasar roti sourdough dan roti biasa terletak pada proses fermentasinya.

Roti biasa umumnya menggunakan ragi instan yang membuat adonan roti mengembang.

Sementara itu, pengembangan roti sourdough memanfaatkan proses fermentasi alami yang mengandalkan ragi liar dan bakteri asam laktat dari tepung.

Proses pembuatan roti sourdough pun cukup lama dibandingkan roti biasa.

Adonan  sourdough starter yang terdiri dari campuran ragi liar, bakteri asam laktat, tepung, dan air harus dibuat terlebih dulu. Setelah itu, adonan ini akan difermentasi dalam waktu lama sampai mengembang.

Nah, proses fermentasi yang lama ini membuat roti sourdough memiliki rasa yang lebih asam, serta tekstur yang lebih kenyal di dalam sekaligus lebih renyah di bagian sisinya. 

Kandungan nutrisi dalam roti sourdough

Jenis tepung dan bahan tambahan lain, seperti gula atau garam, dapat memengaruhi kandungan nutrisi roti sourdough

Dikutip dari laman FoodData Centra U.S. Department of Agriculture, secara umum dalam 100 gram (g) roti sourdough memiliki nutrisi, antara lain:

  • Air: 20,6 g
  • Kalori: 319 kkal
  • Protein: 13 g
  • Lemak: 2,14 g
  • Karbohidrat: 61,9 g
  • Serat: 3,1 g
  • Kalsium: 47 miligram (mg)
  • Fosfor: 126 mg
  • Zat besi: 3,87 mg
  • Kalium: 140 mg
  • Magnesium: 31 mg
  • Zinc: 1,05 mg
  • Tiamin (Vit. B1): 0,427 mg
  • Riboflavin (Vit. B2): 0,37 mg
  • Niacin (Vit. B3): 5,38 mg
  • Folat (Vit. B9): 140 mikrogram (mcg)
  • Vitamin C: 0,2 mg

Manfaat roti sourdough untuk kesehatan tubuh

kandungan roti sourdough

Roti sourdough umumnya menggunakan tepung yang sama seperti roti biasa, tapi proses fermentasi meningkatkan kandungan nutrisinya.

Jenis roti ini   merupakan sumber karbohidrat yang kaya kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi roti sourdough dibandingkan dengan roti biasa.

1. Lebih bergizi dan mudah dicerna

Teknik pengolahan roti sourdough dapat meningkatkan penyerapan kandungan mineral penting yang tubuh Anda butuhkan, termasuk kalium, fosfat, magnesium, dan seng (zinc).

Sebuah penelitian dari Department of Food Engineering di Yildiz Technical University menemukan bahwa bakteri asam laktat bisa membantu menurunkan kadar asam fitat dalam roti.

Asam fitat atau phytic acid dalam roti gandum bersifat antinutrisi, artinya mampu mengikat mineral dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerapnya.

Selain itu, bakteri asam laktat mampu melepaskan senyawa antioksidan dan meningkatkan kadar folat (vitamin B9) selama proses fermentasi berlangsung.

2. Meningkatkan kesehatan usus

Manfaat roti sourdough juga berasal dari kandungan prebiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Prebiotik adalah jenis serat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia.

Prebiotik merupakan makanan untuk bakteri baik di dalam usus besar yang membantu proses pencernaan. 

Sebuah studi dalam Journal of Cereal Science menyebutkan fermentasi sourdough bisa menurunkan kandungan gluten pada roti. Gluten sendiri bagi sebagian orang dapat memicu gangguan pencernaan.

Walaupun begitu, penderita intoleransi gluten dan penyakit celiac lebih baik menghindari roti sourdough yang umumnya berbahan tepung gandum, barley, atau rye (gandum hitam).

3. Mengontrol kadar gula darah

Sejumlah penelitian meyakini bahwa proses fermentasi roti sourdough dapat mengurangi indeks glikemik (IG) sehingga bermanfaat mengontrol kadar gula darah.

Di samping itu, roti sourdough diklaim cenderung menghasilkan kenaikan kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah daripada jenis roti lainnya.

Mengganti asupan roti yang biasa Anda konsumsi dengan sourdough kemungkinan besar dapat mencegah diabetes.

Meskipun begitu, untuk membuktikan manfaat roti sourdough dalam mencegah diabetes masih dibutuhkan studi lebih lanjut.

4. Membantu penurunan berat badan

Salah satu zat gizi yang berperan penting dalam penurunan berat badan adalah serat. Pasalnya, makanan tinggi serat cenderung membuat Anda merasa kenyang lebih cepat.

Roti sourdough bisa membantu menurunkan berat badan karena bahan dasar tepungnya memiliki kandungan serat lebih tinggi ketimbang tepung terigu.

Selain itu, tepung gandum utuh juga lebih rendah kalori dan protein. Kedua zat gizi ini akan membantu Anda dalam mengontrol nafsu makan dan asupan kalori.

Manfaat dari roti sourdough bisa Anda dapatkan saat mengonsumsinya dalam porsi yang tepat. Imbangi pula dengan gaya hidup sehat dan olahraga untuk hasil yang optimal.

Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bread, french or vienna, toasted (includes sourdough). FoodData Central – U.S. Department of Agriculture. (2019). Retrieved 8 September 2021, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/174911/nutrients 

Canesin, M., & Cazarin, C. (2021). Nutritional quality and nutrient bioaccessibility in sourdough bread. Current Opinion In Food Science, 40, 81-86. https://doi.org/10.1016/j.cofs.2021.02.007 

Ma, S., Wang, Z., Guo, X., Wang, F., Huang, J., Sun, B., & Wang, X. (2021). Sourdough improves the quality of whole-wheat flour products: Mechanisms and challenges—A review. Food Chemistry, 360, 130038. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.130038 

Yildirim, R., & Arici, M. (2019). Effect of the fermentation temperature on the degradation of phytic acid in whole-wheat sourdough bread. LWT, 112, 108224. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2019.05.122

Nutter, J., Saiz, A., & Iurlina, M. (2019). Microstructural and conformational changes of gluten proteins in wheat-rye sourdough. Journal Of Cereal Science, 87, 91-97. https://doi.org/10.1016/j.jcs.2019.03.006 

Koistinen, V. M., Mattila, O., Katina, K., Poutanen, K., Aura, A. M., & Hanhineva, K. (2018). Metabolic profiling of sourdough fermented wheat and rye bread. Scientific reports, 8(1), 5684. https://doi.org/10.1038/s41598-018-24149-w 

Zhang, L., Pagoto, S., Olendzki, B., Persuitte, G., Churchill, L., Oleski, J., & Ma, Y. (2018). A nonrestrictive, weight loss diet focused on fiber and lean protein increase. Nutrition (Burbank, Los Angeles County, Calif.), 54, 12–18. https://doi.org/10.1016/j.nut.2018.02.006

Versi Terbaru

15/09/2021

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Gluten-Free, Begini Pengertian dan Panduan Dietnya

Bahaya Konsumsi Makanan dari Tepung secara Berlebihan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/09/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan