Proses fermentasi pada makanan diklaim baik untuk kesehatan pencernaan. Salah satu jenis fermentasi yang digunakan pada berbagai jenis makanan adalah fermentasi asam laktat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Proses fermentasi pada makanan diklaim baik untuk kesehatan pencernaan. Salah satu jenis fermentasi yang digunakan pada berbagai jenis makanan adalah fermentasi asam laktat.
Fermentasi asam laktat adalah proses pemecahan gula atau glukosa pada suatu makanan menggunakan bakteri tertentu sehingga menghasilkan zat bernama asam laktat.
Jenis bakteri asam laktat yang digunakan di antaranya Lactobacillus, Lactococcus, dan Leuconostocs. Namun, bakteri Lactobacillus yang paling sering digunakan.
Jangan khawatir, bakteri ini merupakan bakteri baik atau probiotik yang memberikan beragam manfaat untuk kesehatan.
Berikut beberapa kegunaan fermentasi asam laktat.
Proses fermentasi dimulai dari memastikan bahan makanan bersih.
Makanan dan bakteri dimasukkan ke wadah kedap udara. Beberapa jenis makanan perlu direndam ke dalam air garam, seperti sayur-sayuran.
Setelah itu, bahan makanan dibiarkan selama beberapa hari hingga beberapa bulan.
Terakhir, makanan disimpan di tempat yang sejuk agar proses fermentasi melambat dan mencegah pembusukan.
Bahan makanan dan bakteri harus diletakkan ke wadah kedap udara agar tidak ada oksigen di dalamnya.
Mengutip studi terbitan Molecules (2021) bakteri asam laktat merupakan bakteri anaerobik atau hidup tanpa oksigen.
Bakteri ini membantu melawan bakteri jahat penyebab makanan membusuk.
Wadah kedap udara juga mencegah makanan tercemar bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan pembusukan.
Saat makanan dibiarkan, bakteri akan memecah kandungan gula pada makanan. Proses ini memproduksi kandungan asam laktat dan gas karbondioksida.
Kadar oksigen di dalamnya pun akan berkurang sehingga probiotik akan tumbuh dan berkembang biak lebih banyak lagi.
Berikut beberapa contoh makanan yang diproses dengan fermentasi asam laktat.
Yoghurt dibuat dengan menambahkan campuran bakteri bermanfaat, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus ke dalam susu.
Bakteri tersebut menghasilkan asam laktat selama proses fermentasi dengan memecah laktosa atau zat gizi gula alami pada susu.
Sementara itu, asam laktat yang muncul bisa menurunkan kadar pH dari susu yang difermentasi.
Hal tersebut dapat menyebabkan protein pada susu yang difermentasi mengental dan memberi rasa asam.
Acar sayuran dan kimci umumnya dibuat dari ptongan timun, wortel, dan kubis yang direndam air garam.
Fermentasi acar dan kimci melibatkan bakteri Leuconostoc mesenteroides, Lactobacillus brevis, dan Lactobacillus plantarum.
Ketiga bakteri ini menghasilkan asam laktat yang bisa menurunkan kadar pH sayuran sehingga membuatnya terasa asam.
Makanan yang kaya vitamin B12 ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan menggunakan fermentasi asam laktat.
Beberapa jenis bakteri yang digunakan yaitu Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bifidus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus acidophilus.
Bakteri ini memecahkan laktosa pada susu sehingga susu menggumpal. Gumpalan inilah yang nantinya diberi garam dan dipadatkan menjadi keju.
Minuman anggur pada dasarnya menjalani dua jenis fermentasi, yaitu fermentasi alkohol dengan ragi serta fermentasi asam laktat.
Asam laktat merupakan hasil proses fermentasi kedua pada proses pembuatan wine. Bakteri yang digunakan adalah Oenococcus oeni.
Bakteri ini akan memecah kandungan alami anggur, yaitu asam malat. Proses ini membuat kadar asam malat pun menurun sehingga rasa wine tidak terlalu asam.
Tidak banyak yang tahu bahwa tempe merupakan makanan yang juga memiliki kandungan asam laktat.
Sebenarnya, tempe merupakan produk yang difermentasi menggunakan jamur Rhizopus oligosporus.
Namun, beberapa produsen juga menambahkan bakteri asam laktat agar keasaman tempe meningkat.
Proses ini mengurangi kontaminasi bakteri penyebab keracunan makanan pun berkurang.
Selain itu, proses ini membuat tempe mengandung lebih banyak probiotik dan serat.
Berikut manfaat mengonsumsi makanan dari hasil fermentasi.
Proses fermentasi asam laktat pada makanan ternyata memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Agar semakin maksimal, pastikan Anda juga mengonsumsi makanan sayur dan buah tinggi serat.
Serat memberikan pasokan energi bagi bakteri baik sehingga tetap hidup di saluran pencernaan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar