Di benua Asia dan Afrika, daging ular biasanya dikonsumsi sebagai obat tradisional atau afrodisiak (peningkat gairah seksual). Lantas, apa saja manfaat daging ular dan bagaimana aturan konsumsinya?
Kandungan gizi daging ular
Beberapa bagian tubuh ular yang umum dikonsumsi, seperti empedu, daging, bahkan darah dari ular itu sendiri.
Beberapa zat gizi yang diyakini terkandung di dalam daging ular antara lain:
- protein,
- lemak,
- karbohidrat,
- kalsium,
- fosfor,
- vitamin A,
- zat besi,
- vitamin B1, dan
- vitamin B2.
Penting Anda ketahui
Manfaat daging ular
Manfaat mengonsumsi daging ular baru sebatas kepercayaan yang diyakini oleh orang-orang yang mengonsumsi jenis reptil ini.
Belum ada penelitian yang memastikan manfaat mengonsumsi daging, darah, dan empedu ular.
Namun, ada beberapa potensi manfaat dari kandungan gizi dan zat fitokimia yang terdapat dalam daging ular dan hewan reptilia.
1. Menjaga daya tahan tubuh
Hewan-hewan reptil seperti ular, kadal, dan kura-kura diyakini memiliki kandungan mineral seng yang tinggi.
Seng membantu komunikasi sel-sel imun tubuh sehingga dapat sistem kekebalan bekerja dengan baik.
Seng juga bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh, yang berarti membantu melindungi sel-sel dari kerusakan, peradangan, dan stres oksidatif.
Namun, sebaiknya konsumsi daging ular yang tidak berbisa, seperti ular jenis piton sanca. Pasalnya, daging ular yang berbisa berisiko meninggalkan residu bisa.
2. Melancarkan suplai oksigen
Riset dalam jurnal Meat Science menyebut bahwa hewan reptil mengandung zat besi heme yang lebih mudah diserap tubuh daripada jenis zat besi lainnya.
Hewan reptil juga dianggap kaya zat besi. Zat besi sendiri berguna untuk membantu mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan lain di tubuh Anda.
Selain itu, zat besi berperan untuk membantu sel-sel bekerja dengan baik dalam memproduksi hormon. Zat besi juga membantu proses perkembangan sel dan jaringan tubuh.
3. Mengatasi peradangan dan infeksi bakteri
Sebuah ulasan dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (2021) menyebutkan empedu ular piton berpotensi menjadi antioksidan.
Empedu ular piton mengandung asam empedu, garam empedu, protein, dan antioksidan berupa glutathione, vitamin E, dan melatonin.
Kandungan tersebut berpotensi sebagai agen antiradang dan antibakteri.
Khasiat ini dapat meningkatkan kebugaran, mempercepat penyerapan vitamin, dan mengobati gejala batu empedu.
Namun, diperlukan penelitian baik eksperimental maupun uji klinis untuk memastikan manfaat kandungan senyawa empedu ular sanca di Indonesia.