Madu dan gula merupakan dua bahan tambahan yang sering digunakan untuk membuat rasa hidangan menjadi manis. Ada yang bilang madu lebih sehat daripada gula, benarkah seperti itu?
Perbandingan madu dan gula
Baik gula maupun madu merupakan dua jenis pemanis yang umum digunakan. Kedua pemanis ini memiliki tekstur, rasa, dan kandungan zat gizi yang berbeda.
Berikut ini perbedaan keduanya agar Anda dapat memutuskan mana jenis pemanis yang lebih baik.
1. Kandungan gula
Banyak orang yang bertanya apakah madu mengandung gula? Jawaban singkatnya, ya benar. Jenis gula yang ada pada madu yaitu yaitu glukosa dan fruktosa.
Sementara itu, gula pasir biasa mengandung 100% sukrosa. Bagaimana dengan jenis gula yang ada dalam produk makanan dan minuman?
Beberapa jenis gula lain yang sering dikonsumsi atau dimasukkan ke dalam makanan dan minuman berupa dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, dan maltosa.
2. Kalori
Madu mengandung lebih sedikit kalori dari gula. Sebanyak 100 gram madu (2 sdm) mengandung 294 kkal, sedangkan kalori gula dalam jumlah yang sama yaitu 394 kkal.
Selain kalorinya lebih sedikit, madu juga lebih manis. Anda tidak perlu menggunakan banyak madu untuk menambah rasa manis.
Menurut penelitian dalam Oxidative Medicine and Cellular Longevity, madu mengandung fruktosa lebih tinggi daripada glukosa. Fruktosa memiliki rasa yang lebih manis daripada glukosa, molekul gula yang menyusun sebagian besar gula pasir.
Maka dari itu, penggunaan madu sebagai pemanis pada akhirnya akan memberikan asupan kalori yang lebih sedikit dibandingkan gula.
3. Kandungan gizi
Secara umum, kandungan madu yaitu asam amino, antioksidan, enzim, mineral, dan vitamin. Namun, kandungan ini biasanya tergantung pada nektar yang dibawa oleh lebah.
Sementara itu, gula berasa dari tebu, bit gula, dan tanaman lainnya. Meski berasal dari tumbuhan, gula melalui proses produksi sehingga menjadi produk akhir gula yang bisa dikonsumsi.
Kandungan gula yaitu berupa glukosa dan fruktosa saja tanpa ada kandungan zat gizi lainnya. Namun, jenis gula lain, seperti brown sugar mengandung tambahan beberapa mineral.
4. Manfaat
Perbedaan madu dan gula lainnya ini terletak pada manfaatnya.
Salah satu penelitian dalam jurnal Frontiers in Pharmacology mengatakan bahwa manfaat madu berpotensi dapat meredakan gejala alergi.
Penelitian lain pada jurnal Open life sciences mengatakan bahwa madu berpotensi sebagai antibiotik dan menjadi perawatan komplementer untuk perawatan luka.
Sementara itu, keuntungan gula yaitu bahan pemanis yang murah, mudah didapat, dan bisa disimpan lama. Gula juga mudah dimasak, digunakan untuk menghasilkan tekstur makanan tertentu.
5. Risiko
Meski madu memiliki berbagai manfaat, WHO tidak menyarankan pemberian pemanis ini kepada anak-anak di bawah 12 bulan.
Pasalnya, madu meningkatkan risiko botulisme pada anak-anak. Botulisme adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan bakteri Clostridium botulinum.
Sementara itu, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung.
Konsumsi gula juga berkontribusi pada karies gigi dan peningkatan peradangan dalam tubuh.
Apakah madu lebih sehat dari gula?
Dari nilai gizi, kalori, risko, dan manfaat kesehatannya, madu lebih menyehatkan daripada gula. Madu bisa menjadi pilihan pemanis sehat.
Dibandingkan pemanis lainnya, madu mengandung tambahan zat gizi yaitu vitamin, mineral, dan antioksidan.
Selain itu, madu memiliki rasa yang sangat manis sehingga tidak perlu digunakan terlalu banyak, dan akhirnya akan mengurangi total kalori.
Namun, perlu diingat madu mengandung gula yang kalori dan jenisnya hampir sama dengan gula pasir. Hal ini tetap bisa membuat kadar gula darah meningkat.
Jika mencari pemanis alternatif, madu bisa menjadi pilihan yang lebih baik, tetapi tidak boleh digunakan dalam jumlah berlebihan.
Ringkasan
- Madu mengandung glukosa, fruktosa, vitamin, mineral, dan antioksidan. Gula pasir hanya tersusun atas sukrosa saja.
- Madu memiliki potensi meredakan alergi dan memiliki sifat antibiotik. Gula hanya memberikan rasa manis dan kemudahan dalam memasak.
- Madu tidak disarankan untuk anak-anak di bawah 12 bulan karena risiko botulisme. Sementara itu, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, obesitas, dan karies gigi.
- Kesimpulannya, madu merupakan pilihan sehat untuk pemanis karena memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap dan rasa manis yang lebih kuat, tetapi harus tetap dikonsumsi secara bijak.
[embed-health-tool-bmi]