backup og meta

Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh, Lebih Sehat Mana?

Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh, Lebih Sehat Mana?

Setidaknya, ada dua jenis lemak yang terdapat pada makanan yaitu lemak jenuh dan tak jenuh. Keduanya dibedakan menjadi lemak yang baik dan jahat. Lantas, seperti apa perbedaan di antara keduanya?

Perbedaan lemak jenuh dan tidak jenuh

Lemak pada dasarnya memberikan energi yang besar bagi perkembangan sel tubuh. Satu gram lemak, apa pun jenisnya, dapat memberikan energi sebesar 9 kkal (satuan kalori untuk energi).

Fungsi lain lemak adalah menjaga organ tubuh dan menyerap vitamin larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, dan vitamin E. Lemak yang tak terpakai akan diubah menjadi jaringan lemak tubuh.

Secara garis besar, terdapat dua jenis lemak, yaitu lemak baik dan jahat. Berikut ini perbedaanya.

1. Pengertian

memasak dengan lemak babi

Perbedaan antara kedua jenis lemak ini dapat dilihat berdasarkan dengan pengertiannya.

Mengutip American Heart Association, lemak jenuh (saturated fat) adalah jenis lemak yang berbentuk padat saat berada di suhu ruang.

Lemak yang disebut dengan lemak jahat ini banyak ditemukan pada produk makanan hewani.

Sementara itu, lemak tak jenuh (unsaturated fat) berbentuk cair saat berada di suhu ruang. Secara umum, ada dua bentuk lemak tak jenuh yaitu bentuk tunggal dan bentuk ganda.

Lemak tak jenuh ganda terbagi lagi menjadi omega-3, omega-6, dan omega-9. Bentuk ini juga dikenal sebagai asam lemak esensial.

2. Pengaruh untuk kesehatan

Dampak dari konsumsi makanan mengandung kedua jenis lemak ini juga umumnya berbeda.

Lemak tak jenuh dinilai lebih sehat. Lemak ini menjaga arteri tetap bersih serta menghasilkan kolesterol HDL, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Diet tinggi lemak baik dapat membantu menghindari masalah jantung pada kemudian hari.

Sementara itu, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, yaitu kolesterol jahat yang dapat memicu penyumbatan pembuluh arteri di jantung.

Anda perlu membatasi konsumsinya untuk menncegah koleterol tinggi hingga penyakit jantung.

Santan mengandung lemak apa?

Santan merupakan makanan tinggi lemak jenuh. Jika dikonsumsi berlebihan, santan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan risiko penyakit jantung. Jadi, Anda perlu membatasi konsumsi makanan bersantan.

3. Sumber makanan

makanan yang mengandung lemak

Lemak baik umumnya ditemukan pada produk makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian atau minyak sayur.

Berikut ini beberapa sumber makanan yang mengandung lemak baik.

  • Minyak seperti zaitun, kanola, dan minyak biji anggur.
  • Daging tanpa lemak.
  • Alpukat.
  • Ikan, seperti tuna, salmon, dan makarel.
  • Sayuran berdaun hijau
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian.
  • Makanan olahan kedelai.
  • air susu ibu (ASI) untuk bayi.

Sementara itu, Anda bisa memperoleh sumber makanan mengandung lemak jahat dari beberapa produk hewani dan makanan olahan seperti berikut ini.

Lemak memang dapat bermanfaat untuk tubuh. Namun, konsumsi makanan sumber lemak, terutama jenis lemak jahat secara berlebihan justru bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan kolesterol tinggi.

Oleh sebab itu, mengganti lemak jahat dengan lemak baik tunggal dan ganda dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan kadar kolesterol darah.

Kesimpulan

  • Perbedaan antara lemak jenuh dan tak jenuh bisa dilihat dari pengertiannya, pengaruhnya untuk kesehatan, serta sumber makanannya. 
  • Lemak jahat dapat meningkatkan kolesterol LDL serta risiko penyakit jantung. Jenis lemak ini bisa ditemukan pada daging merah, makanan cepat saji, atau makanan yang digoreng.
  • Lemak baik dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung. Biasanya, lemak ini dapat diperoleh dari sayuran, kacang-kacangan, atau biji-bijian.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Truth About Fats: The Good, The Bad, and The In-Between. (2022). Harvard Health Publishing. Retrieved 14 August 2024, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-truth-about-fats-bad-and-good

Types of Fat. (n.d.). Harvard T.H. Chan School of Public Health. Retrieved 14 August 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/fats-and-cholesterol/types-of-fat/

Saturated Fat. (2021). American Heart Association. Retrieved 14 August 2024, from https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/fats/saturated-fats 

Fat: The Facts. (2023). NHS. Retrieved 14 August 2024, from https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/different-fats-nutrition/ 

Facts about saturated fats: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2024.). Retrieved 14 August 2024, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000838.htm

Versi Terbaru

19/08/2024

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Lemak dalam MPASI Itu Penting! 7 Sumber Ini Bisa Jadi Pilihan

Lemak Trans Pada Susu Sebenarnya Aman Atau Tidak Buat Kesehatan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 19/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan