Banyak dari makanan kemasan yang Anda konsumsi sebenarnya bukan mengandung gula alami, melainkan pemanis buatan. Bahkan, produk yang tidak tergolong sebagai makanan manis pun bisa saja mengandung pemanis buatan dengan jenis tertentu.
Produsen makanan biasanya menambahkan pemanis buatan karena zat aditif ini dapat menambah cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan.
Namun, apakah penggunaan pemanis buatan memiliki dampak tertentu bagi kesehatan? Berikut jawabannya.
Jenis pemanis buatan dalam makanan
Coba perhatikan daftar komposisi pada label kemasan makanan yang Anda beli.
Anda mungkin pernah menemukan kandungan sakarin, siklamat, atau aspartam. Ini hanyalah beberapa contoh pemanis buatan yang biasanya ada dalam makanan kemasan.
Meski penggunaannya sangat umum, rupanya tidak semua pemanis buatan aman bagi kesehatan. Di bawah ini berbagai jenis pemanis buatan dan risiko efeknya bagi kesehatan.
1. Sakarin
Sakarin yaitu pemanis berbentuk bubuk kristal putih yang terbuat dari o-toluene sulfonamide atau phthalic anhydride.
Tingkat kemanisan sakarin sekitar 300 – 400 kali lipat gula pasir, jadi Anda hanya perlu memakainya sedikit untuk mendapatkan rasa manis.
Sakarin tidak mengandung kalori dan karbohidrat, tidak merusak gigi, dan aman untuk penderita diabetes.
Sayangnya, pemanis yang dikenal sebagai gula biang ini memiliki rasa akhir yang pahit sehingga perlu dicampur dengan pemanis lain.
2. Aspartam
Aspartam merupakan jenis pemanis buatan yang umum digunakan untuk makanan dan minuman siap saji.
Pemanis yang telah dipakai sejak awal 1980-an ini memiliki derajat kemanisan sekitar 60 – 220 kali lipat gula pasir dan tidak meninggalkan rasa pahit.
Akan tetapi, aspartam memiliki kekurangan, yaitu mudah rusak bila terkena suhu tinggi.
Metabolisme aspartam dalam tubuh juga meninggalkan zat yang disebut fenilalanin. Zat ini dapat bersifat racun bagi orang yang menderita fenilketonuria (PKU).
3. Siklamat
Siklamat memiliki tingkat kemanisan sekitar 30 – 50 kali lipat gula pasir.
Pemanis buatan yang ditemukan pada 1937 ini biasanya digunakan untuk makanan yang dipanggang, permen, makanan penutup, minuman ringan, dan salad dressing.
Siklamat mempunyai keunggulan dibandingkan jenis pemanis buatan lainnya. Bahan tambahan pangan ini lebih tahan panas dibandingkan aspartam, mudah larut dalam air, dan tidak meninggalkan rasa pahit sekuat sakarin.
4. Sukralosa
Sukralosa adalah pemanis buatan yang terbuat dari gula pasir (sukrosa). Meski begitu, sukralosa berbeda dengan gula pasir biasa.
Pemanis ini tidak mengandung kalori dan memiliki derajat kemanisan yang cukup tinggi, yakni 600 kali lipat gula pasir.
Keunggulan utama sukralosa yakni stabil jika terkena suhu panas maupun dingin.
Selain itu, sukralosa tidak merusak gigi, tidak memengaruhi kondisi genetik, serta aman bagi penderita penyakit diabetes karena tidak meningkatkan kadar gula darah.